Say Goodbye

1.5K 166 9
                                    


Saat itu adalah malam yang sunyi, hembusan angin lembut menerobos masuk melewati celah jendela kamar. Kain selimut itu menggantung diujung kasur dan hampir terjatuh kelantai. Yeonjun perlahan memutar tubuhnya menghadap Kai yang tengah tertidur disampingnya. Tangannya bergerak menjangkau rambut milik adiknya itu. Yeonjun menyisiri lembut rambut Kai dengan jari-jari tangannya. Kedua mata Yeonjun tertutup saat bibir miliknya mendekati kening Kai dan menciumnya dengan lembut.

"I'm sorry, Kai." Ucapnya pelan.

Yeonjun memikirkan tentang hal - hal buruk yang telah Ia lakukan, dimasa lalunya dan juga saat ini. Yeonjun berpikir jika Ia merasa tidak layak untuk mendapatkan kehidupannya yang sekarang, rumah mewah dan segala fasilitasnya, makanan mewah yang Ia makan setiap harinya, juga seorang adik manis yang tengah tertidur lelap disampingnya itu.

I don't want to be the bad guy

Aku melakukan ini semua hanya untukmu, itu selalu hanya untukmu. Tidak peduli betapa sulitnya itu dan betapa menakutkannya itu. Aku tidak akan pernah ragu untuk melakukannya, asalkan itu untukmu.

Tapi aku merasa takut sekarang, Kau pasti akan benci padaku jika mengetahui yang telah kulakukan.

Bahwa Ia adalah orang yang membunuh Lee Hana, juga skenario - skenario yang bermain dikepalanya untuk menyingkirkan atau bahkan membunuh kekasih Hueningkai, Taehyun. 

I don't want to do this anymore

Tapi Yeonjun tidak tau bagaimana cara mengendalikan dirinya, perasaan yang hanya ingin memonopoli Kai, yang menginginkan Kai hanya untuk dirinya sendiri.

Dengan perlahan kedua kaki Yeonjun turun memijak lantai dingin itu, kedua pandangan matanya mulai buram saat dua bulir air mata jatuh membasahi pipinya. Yeonjun bisa merasakan jika jantungnya berdetak kencang. Penyesalan - penyesalan mulai menghantuinya.

Yeonjun mulai beranjak dari kasur, Ia melangkah mendekati pintu kamar. Kedua tangannya menggenggam knop pintu itu erat - erat, sebelum Ia mengambil sebuah jaket dikamarnya dan berjalan keluar menuju gelapnya malam.

Saat itu adalah pagi yang dingin, sinar matahari yang masuk dari celah tirai jendela, membangunkan Kai dari tidur lelapnya. Kai meregangkan kedua lengan - lengan tangannya saat Ia duduk dikasur kamarnya.

Pandangan mata Kai  dengan cepat tertuju pada kasur kosong disampingnya, namun tidak menemukan keberadaan kakaknya yang semalam tidur disampingnya. Kai menuruni kasur dan berjalan cepat menuju luar kamar.

Tangan Kai mengetuk pelan pintu kamar Yeonjun, semakin lama ketukan itu semakin cepat saat pintu kamar itu tidak juga terbuka. Kai memanggil nama Yeonjun berkali - kali namun tidak juga ada jawaban.

Dengan sedikit ragu Kai membuka pintu kamar Yeonjun. Pandangannya berkeliling pada isi didalam kamar itu, namun Kai pun tidak menemukan Yeonjun disana.

"Hari ini adalah hari sabtu, kemana perginya Yeonjun Hyung pagi - pagi sekali?! Apa dia ada kegiatan club disekolah?" Tanya Kai dalam hati sembari melangkahkan kakinya kembali kekamarnya.

Seperti biasanya, suasana di meja makan saat pagi itu sunyi. Tidak ada seorang pun yang bersuara, hanya sesekali terdengar suara sendok dan garpu yang bersinggungan dengan piring.
"Apakah Kau tau kemana Yeonjun Hyung?" Tanya Kai pada seorang pelayan yang mengantarkan makanan. Kai berharap jika pelayan itu melihat Yeonjun pergi meninggalkan rumah.

"Maaf Tuan, saya tidak melihatnya sejak pagi." Jawab pelayan itu.

Entah mengapa Kai merasakan perasaan tidak enak dan juga khawatir. Kai meraih ponselnya yang tergeletak dikasur kamarnya dan menghubungi Yeonjun. Panggilan telepon Kai masuk kedalam kotak suara.

Kai menghembuskan nafas panjang lalu menjatuhkan dirinya sendiri dikasur.

"Mungkin Ia akan pulang sebentar lagi." Ucap Kai.

Namun Yeonjun tidak menunjukan batang hidungnya saat makan malam tiba, juga pada hari - hari berikutnya.

.
.
.



This book contains sensitive issues, untuk selanjutnya ga akan ada lagi peringatan ya, kenapa aku bilang gini? Karena chapter selanjutnya perlu ditangani dengan hati - hati mungkin akan menimbulkan ketidaksepakatan atau membuat marah atau kesal.

Jangan membandingkan cerita ini dengan dunia nyata, karena ini hanyalah sebuah cerita fanfiction yang author tulis hanya untuk hiburan semata.

Kalau ingin tema incest yeonkai ver yang manis - manis baca ini ya, ya tapi bukan manis kaya vanilla sih 😬

Kalau ingin tema incest yeonkai ver yang manis - manis baca ini ya, ya tapi bukan manis kaya vanilla sih 😬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Indecent Affection ~Yeonkai~ ~Taekai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang