35. GERA

4.8K 305 6
                                    

Mela, pacar Gatra ini memang sangat dekat dengan Gesang. Bukan karena dia gatel atau ganjen dengan Gesang. Tapi karena pribadi Gesang yang asyik membuat Mela senang setiap kali bertemu Gesang. Mungkin semua yang mengenal Gesang akan merasakan hal yang sama.

Gesang, calon adik iparnya yang paling buta masalah cinta. Itu yang Mela sukai dari Gesang. Gesang belum pernah pacaran. Dan belum lama ini Gatra bercerita kepada Mela perihal Rania, gadis yang sangat dicintai oleh Gesang. Mela ingin tahu sendiri dari Gesang tentang perasaan laki-laki itu untuk gadis yang bernama Rania.

"Cerita dong sama Kakak. Kakak kepo banget tau sama cewek itu," ucap Mela dengan bibir yang dimanyun-manyunkan.

"Bang Gatra pasti udah cerita," balas Gesang milirik Gatra yang tengah sibuk dengan laptop dan tugasnnya.

"Iya sih, tapi pengin denger kamu sendiri yang cerita," kata Mela lagi dengan puppyeyes-nya. Gesang gemas melihat gadis itu jika saat-saat seperti ini. Lucu sekali.

"Bang, cewek lo buat gue aja kali ya? Tukeran gitu lo sama Rania, gue sama Kak Mela," ujar Gesang lantang dan menantang. Gatra yang mendengar itu langsung menoleh dan menghunus Gesang dengan tatapa  elangnya.

"Iya aku sama Gesang aja. Kamu nugas terus aja ya?" canda Mela menaik-turunkan alisnya mengarah ke Gatra.

"Terserah, nggak peduli!" balas Gatra telanjur kesal.

"Cowok lo emang di mana-mana sekarang nugas terus, Kak. Di rumah gue pun nugas, pengin cepet skirpsi dia. Maklum udah seharusnya dia itu sekarang kerja kayak temen-temen seangkatannya tapi dia masih harus kuliah," kata Gesang memaparkan.

Mela menganggukkan kepalanya. "Aku tau kok, Sang. Ya udah jangan bahas Gatra. Aku maunya bahas kamu sama Rania," katanya.

"Mau bahas apa, sih? Gue sama Rania nggak pacaran, nggak ada yang harus dibahas juga."

"Pasti ada, ayolah, Adek gantengnya Kakak, cerita yok!"

"Males ah males," sahut Gesang dengan gelengan kepala.

"Nggak jadi aku beliin sepatu yang kamu pengin banget itu," kata Mela mengancam secara halus membuat wajah Gesang memelas.

"Ya jangan gitu, kemarin di-chat Kak Mela kan udah janji mau beliin," balas Gesang tidak mau kalah.

Mela menggeleng dan berkata, "Nggak ada bilang janji ya kemarin itu! Pokoknya kalo nggak cerita nggak jadi dibeliin sepatu."

Saat Gesang akan menyahut tiba-tiba Gatra ikut nimbrung. Katanya, "Gesang kalo diturutin terus nanti jadi ngelunjak, Yang. Udah diemin aja, dia bisa beli sendiri."

"Diem deh, Yang!"

Gatra mendelik sebentar ke arah kekasihnya itu dan kembali memokuskan pandangan pada layar laptopnya.

"Ya intinya itu gue suka sama Rania. Bukan cuma suka, tapi gue sayang juga, cinta apalagi. Tapi ya, Rania itu udah punya cowok, cowoknya Rania itu musuh gue sendiri. Terus banyak yang pernah hujat Rania di sekolahan. Ada beberapa orang juga, gue nggak mau sebut nama, mereka itu udah berbuat kriminal ke Rania. Ya, lo tau sendiri gimana kalo masalah kecelakaan, dikurung di gudang.

"Tapi mereka semua udah minta maaf ke Rania. Dan Rania maafin mereka. Rania itu hatinya lembut, disakitin kayak apa pun dia nggak nyimpen dendam," papar Gesang dengan senyuman manis, seketika terbayang wajah cantik milik Rania.

Mela mengulum senyumnya. "Dia gadis yang baik. Walaupun dia udah punya cowok, kalo kamu beneran tulus cinta sama dia, jangan pernah nyerah buat buktiin perasaan kamu ke dia, ya, Sang?"

Gesang menganggukkan kepalanya mantap. "Pasti Kak, gue nggak peduli dia udah punya cowok apa belum. Yang penting dia masih ada di sekitar gue. Gue seneng kalo Rania juga seneng," katanya.

GERA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang