19. GERA

5.7K 332 4
                                    

Masih kuat baca? Oke lanjut!

SELAMAT MEMBACA💘

>>><<<

"Perhatian-perhatian!" seru Putra sambil menepuk-nepukkan tangannya di depan seluruh murid kelas XI-IPA 1.

"Yang tergabung di OSIS angkatan 32 besok pagi dateng ke sekolahan. Yang mau masuk OSIS, mau nyalonin diri jadi anggota besok pagi juga ke sini."

Putra, ketua kelas ini memberikan informasi kepada seluruh teman-temannya. Ia juga tergabung dalam OSIS angkatan 32 SMA Tirta Jaya.

"Calon Ketua OSIS yang baru siapa, Tra?" tanya Chintya seraya mengangkat tangannya.

"Ada tiga kandidat Ketua dan Wakil Ketua. Jadi besok yang tergabung OSIS 32 ke sini. Ya, sekitaran jam sembilan pagi," ucap Putra.

"Lo calonin diri nggak? Gantiin posisi pacar lo gitu," celetuk Chintya lagi.

"Gue bakalan stay di humas, nggak nyalonin diri buat jadi Ketos atau Waketos." Dengan senyum tipisnya, Putra menjawab. Bukan tidak mau menggantikan posisi Rinta yang berstatus pacarnya. Tetapi ia tidak mau dicap numpang nama dan menang suara saat ia mencalonkan diri sebagai Ketua OSIS 33 disaat status Putra masih resmi pacaran dengan Rinta yang notabene Ketua OSIS 32.

"Jangan lupa, ya! Besok harus kumpul buat kalian yang masih ada di OSIS dan mau gabung ke OSIS. Soalnya anggota OSIS 32 kan kebanyakan sekarang udah kelas 12, jadi kita-kita yang nerusin."

Jika di kelas XI IPA-1 sedang membahas tentang kegiatan rapat OSIS besok, beda halnya dengan kelas XII IPS-2.

Kelas itu nampak ramai sekali, bahkan Rinta sudah kualahan mengingatkan Gesang, Diko, dan Linggar yang terus bercanda di kelas. Tidak hanya mereka yang biang gaduh, hampir seluruh murid laki-laki juga membuat gaduh.

"Dengerin gue bentar kenapa, sih? Susah amat minta kalian buat hargain gue yang lagi ngomong di depan!" sungut Rinta kesal. Gadis itu sudah berdiri di samping Linggar yang tengah tertawa kencang karena ulah Gesang yang terus menggoda Diko dengan membawa-bawa Valleta dicandaannya.

"Apa, Sayang?" balas Linggar menolehkan kepalanya dan mencoba menghentikan tawanya.

"Sayang mulut lo gue tendang!"

Linggar terkekeh pelan dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah Rinta.

"Gue mau kasih info buat kalian yang masih resmi jadi anggota OSIS 32 besok pagi ke sini jam sembilan. Ada rapat bareng pembina OSIS dan ada pengumuman kandidat Ketos-Waketos angkatan 33."

"Wuih, pacar lo bakal gantiin posisi lo yang lengser dong?" celetuk Diko.

"Udah deh, Ko, gue nggak mau ribut sama lo lagi. Baru juga baikan, lo udah mau nyari masalah baru sama gue, ha?"

Diko tertawa renyah dan menggelengkan kepalanya. "Becanda, Rinta. Jangan serius-serius ntar baper lagi."

"Berisik! Mending lo diem deh atau enggak cari cara biar bisa move on dari mantan!" ujar Rinta membuat wajah Diko yang sudah ceria menjadi tak berekspresi lagi.

"Baperan," cibir Pipit, teman sebangku Diko.

"Diem lo, Pit! Kalo bukan cewek udah gue hajar lo!" ucap Diko garang.

Pipit nyengir dan memilih untuk diam saja.

"Lah, Pipit langsung kicep," kekeh Gesang. "Jangan galak-galak lah, Ko, kaya gue nih nggak pernah galak sama Silvi, ya nggak, Sil?" tanyanya pada Silvi yang duduk di sebelahnya.

GERA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang