02. GERA

17.4K 948 38
                                    

>>><<<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>><<<

SELAMAT MEMBACA💘

>>><<<

Rania sudah selesai membersihkan tubuhnya. Gadis itu terlihat cantik walaupun hanya dengan pakaian rumahan, dan sekarang Rania akan menemui sepupunya yang ada di kamar sebelah. Rania ingin meminta sepupunya itu untuk mengantarnya ke rumah Gesang; mengembalikan dompet.

"Mau ke mana?" tanya Marwah saat melihat Rania keluar kamarnya.

"Ke kamar kak Diko," balas Rania.

Marwah mengangguk dan kembali melanjutkan langkah menuju kamarnya.

Rania mengetuk pintu kamar sepupunya yang bernama Diko. Tidak ada balasan sama sekali, Rania meraih knop pintu dan membuka sedikit pintunya.

"Kak Diko?"

Rania masuk ke dalam. Laki-laki yang berusia satu tahun di atasnya itu ternyata sedang tidur. Pantas tidak menyahutinya tadi.

Rania duduk di samping tubuh Diko yang tengkurap. Rania tidak membangunkan Diko, ia malah melihat figura foto yang ada di atas nakas. Foto gadis dengan paras cantik itu masih Diko simpan di kamarnya.

"Kak Valle, apa kabar ya dia?" gumam Rania sambil tersenyum kecil. Rania beralih melihat wajah Diko yang menyamping mengarah padanya.

"Kak, adiknya udah nyampe Jakarta nih. Nggak kangen apa?" bisik Rania di samping telinga Diko.

Rania meringis pelan, laki-laki itu tidak mungkin mendengar suaranya yang sangat kecil volumenya. Rania menepuk pipi Diko berulang kali, membuat Diko mengerang pelan dan menepis tangan Rania.

"ADA KAK VALLETA!" pekik Rania dengan sengaja. Kontan mata Diko terbuka lebar mendengar nama gadis di masa lalunya menggaung di kamarnya.

Rania terkekeh pelan dan mencibir Diko.

"Belum move on?"

Diko mendengus pelan dan mengacak puncak kepala Rania ketika menyadari adik sepupunya itu menjahilinya dan menganggu waktu tidurnya dengan embel-embel nama Valleta.

"Udah nyampe?" tanya Diko mengalihkan topik pembicaraan.

Dengan senyum sinis Rania menjawab, "Iyalah, kan udah di sini."

Diko mengangguk dan memeluk sekilas tubuh Rania dengan aroma yang selalu membuat Diko merasakan ketenangan.

"Anterin gue yuk, Kak, ngembaliin dompet ini ke yang punya," pinta Rania sambil memperlihatkan dompet yang ia pegang.

Diko merebut dompet itu dan membolak-balikkan. Ia tahu betul siapa pemilik dompet yang tidak asing di pengelihatannya ini. Diko membuka dompet itu untuk memastikan.

GERA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang