Sekarang Eunsang dan Yohan berada di UKS. Yohan duduk di atas brankar, Eunsang di kursi sampingnya. Yohan heat, karena dia susah disuruh minum obat, dokter sekolah suntik suppresant di bahunya. Aroma feromon Yohan sudah mulai menipis. Yohan udah ganti pake baju olahraganya yang emang di simpan di loker. Jas Yuvin disampirkan di paha Yohan."Kak Sakura, Esa juga mau minta obat flu," Eunsang menarik pelan lengan dokter sekolah mereka, perempuan cantik bernama Miyawaki Sakura.
"Makan dulu, baru Kakak kasih kamu obat. Eunsang ga ikut olahraga? Bel udah bunyi loh dari tadi".
"Mau temenin Yohan aja, Esa juga kan sakit". Eunsang mengusap-usap rambutnya Yohan yang lepek kena keringet. Yohan masih diem aja, Eunsang masih pengen nangis kalo inget kondisi Yohan tadi.
"Makasih ya Eunsang udah bawa Yohan kesini. Untung lagi gaada yang sakit," Dokter Sakura tersenyum lalu mencubit pipi Eunsang. Gemes banget dia tuh sama Eunsang.
Eunsang pikir gaada salahnya kasih tau Dokter Sakura, siapa tau bisa bantu buat melindungi Yohan. Eunsang ga berani lapor guru BK karena pengalaman dari yang sebelum-sebelumnya, pihak omega yang bakal dikeluarkan dari sekolah, bukan pihak yang nyerang, terlebih lagi kalau itu Alpha. Eunsang gak mau Yohan mengalami hal yang sama.
Eunsang mengelap tangannya ke celana, sampai basah tangannya mikirin kejadian tadi. Menggandeng dokter Sakura ke mejanya, menutup sedikit tirai brankar Yohan. Eunsang mencoba memilah kata untuk menyampaikan kejadian tadi.
Dokter Sakura menyodorkan sebungkus biskuit dan membuka kota obat, mencari obat flu yang dimaksud Eunsang, sementara itu Eunsang memulai ceritanya.
"Sebenernya tadi, ada kejadian ga enak Kak. Kita ga lagi pelajaran olahraga, tapi nemu Yohan di atap. Dalam keadaan gitu... dengan Alpha lain. Kakak ngerti kan maksudnya?"
Memijat kepalanya pelan, Dokter Sakura mencoba untuk mengatur emosinya. Kejadian kayak gini memang udah sering dan pihak omega biasanya ga bisa berbuat banyak, "Kalian saling kenal? Mau coba lapor? Kita bisa pergi buat visum".
"Itu... terserah Yohan, tapi Esa takut malah Yohan yang dirugikan".
Srettt
Yohan membuka tirai dengan pelan, dia berdiri tegak, tapi kepalanya terus menunduk.
"Eunsang! Kita harus tolongin Yuvin", bisik Yohan lirih.
"Gapapa Yohan, ada Junho sama Hangyul. Yuvin pasti baik-baik aja", Eunsang kembali mengusap dan memeluk Yohan.
"Tapi kemaren Yuvin heat. Yohan aja ga boleh masuk rumahnya. Gimana kalo Seungwoo paksa Yuvin buat itu?"
"Song Yuvin?", sahut Dokter Sakura.
"Engg... mungkin iya. Esa baru kenalan"
Ceklek
Pembicaraan mereka terhenti sebentar karena ada yang mengintip masuk. Itu Junho dan Yuvin.
"Sang, Yohan gimana?" kata Yuvin.
Yuvin bertemu pandang dengan Yohan.
"Kalian kesini? Seungwoo gimana?" Eunsang membuka pintu UKS, membiarkan Junho dan Yuvin masuk.
"Udah kita iket".
.
.
.
Seungwoo sudah hampir tidak sadarkan diri ketika Dokter Sakura sampai di atap. Eunsang dan Junho mengekor di belakang.
"Loh?? Hangyul masih disini", ujar Dokter Sakura, menghampiri siswa yang beberapa saat lalu masih terlibat perkelahian itu.
"Hehe iya Dok", Hangyul nyengir. Junho pengen ngejitak tapi ditahan.
"Saya yakin Seungwoo ga bermaksud seperti itu. Atau kamu memang dari awal mau berbuat mesum di sekolah, Woo?", Dokter Sakura tersenyum sinis di akhir kalimatnya.
Seungwoo cuma mendecih, membuat Junho dan Hangyul ingin menghajarnya lagi.
"Usia kalian ini memang masih rawan, bisa kapan aja heat atau rut, beruntung Beta tidak mengalaminya. Tapi, bukan berarti tindakan kamu dibenarkan,
pada akhirnya kamu bisa saja kehilangan sesuatu yang berharga", Dokter Sakura mendekat dan membopong Seungwoo, kuat banget, as expected to a female alpha.Duo Junho Hangyul ternganga.
"Saya bantuin, Dok?" tawar Hangyul.
"Ga usah, sekarang kalian cuci muka, bersih-bersih lalu masuk kelas, Yohan biar dianter pulang"
"Oh, jangan sampai ketauan siswa lain, saya gamau dibilang pilih kasih", dan dengan Dokter Sakura yang turun dari atap, Junho dan Hangyul mendekat untuk merangkul Eunsang.
.
.
.
Yohan baik-baik saja, kelihatannya. Tidak ada luka serius dan teman-temannya menyelamatkan dia sebelum hal buruk terjadi. Ada beberapa gigitan di tubuh Yohan tapi bukan di daerah yang vital. Dan Seungwoo tidak berhasil menyentuh Yohan sampai bagian dalam.
Orang tua Yohan yang sudah diberitahu Yuvin, segera bergegas untuk pulang. Mungkin nanti malam mereka akan sampai.
Eunsang, Junho, Hangyul, dan Seungwoo sudah pulang dari rumah Yohan. Seungwoo datang untuk minta maaf. Sebelumnya mereka adalah teman dan Seungwoo berharap tetap bisa berteman. Yohan tidak merespon banyak, entah dia menerima atau menolak maaf Seungwoo.
Yuvin masih di rumah Yohan dengan dalih menunggu orang tua Yohan pulang. Yohan sedang mandi, sudah hampir setengah jam tidak ada suara dari kamarnya. Apakah Yohan sudah selesai mandi dan bersiap tidur? Yuvin tidak tahu.
Perlahan Yuvin membuka pintu kamar Yohan. Kosong. Beranjak menuju kamar mandi, jantung Yuvin seakan berhenti melihat Yohan menenggelamkan diri di dalam bathtub.
.
.
.
Aku ngerasa progresnya terlalu lambat, padahal di komik tuh cuma 2 chapter. Settingnya jadi berkembang karena pengen nambah karakter.
TBC? 🤔
-bbbiyooo
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTSIGN | YUYO Omegaverse
FanfictionDulu, bertahun-tahun yang lalu, Yohan dan Yuvin bagaikan satu paket. Tidak terpisah. Dimana ada Yohan disitu pula Yuvin berada. Seiring bertambahnya usia, sang teman kecil berubah jadi asing. Tapi, Yuvin yang memendam, akhirnya punya kesempatan. Aka...