21. Lahirnya Kembar 2R (Extra)

1.2K 61 7
                                    

Beberapa bulan kemudian..

"Mas bangun.. Mas.."kata Lesti yang berusaha membangunkan Fildan.

"Ada apa sih sayang?? Mas masih ngantuk banget nih.."kata Fildan masih dengan mata terpejamnya.

"Mas sepertinya anak kita pengen banget makan mangga muda yang ada diujung jalan itu deh."kata Lesti yang membuat kedua mata Fildan terbuka sempurna.

"Apa sayang coba diulang lagi??"tanya Fildan memastikan.

"Pengen makan mangga muda yang ada diujung jalan itu mas.."kata Lesti lagi mulai kesel.

"Tapi rumah yang diujung jalan itu kan bukannya punyanya pak Ramzi ya?"tanya Fildan hati-hati.

"Iya terus emangnya kenapa?? Mas takut?? Atau mas gak berani?? Terus mas mau gitu anak kita nantinya ileran?? Lesti sih gak mau ya.."kata Lesti marah dan langsung membelakangi Fildan.

"Hah takut?? Siapa bilang?? Mas berani kok, apa sih yang enggak buat kesayangan-kesayangannya mas ini.."kata Fildan dengan mencium Lesti dan kandungannya Lesti yang sudah berusia 7 bulan.

"Aaakkhhh mas memang yang terbaik.."kata Lesti yang langsung memeluk Fildan erat.

"Ayo mas kita petiknya sekarang."kata Lesti yang langsung buru-buru turun dari tempat tidur.

"Loh kamu mau kemana??"tanya Fildan bingung.

"Ya Lesti mau ikutlah mas, takutnya mas bohongi Lesti nanti.
Soalnya mangga yang Lesti mau itu hasil dari mas manjat sendiri, terus gak boleh ada orang lain yang tahu.."kata Lesti tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"HAH 😮😮 tapi itukan sama aja dengan mencuri de.."kata Fildan kaget.

"Pokoknya Lesti gak mau tahu ya mas.. Udah ayo buruan berangkat."kata Lesti dengan menarik tangan Fildan agar cepat beranjak.

Ketika keduanya sudah ada diluar rumah.

Lesti pun mengangkat kedua tangannya.

"Ini maksudnya apaan ya sayang..?"tanya Fildan lagi bingung.

"Gendong sayang kita jalan kaki dari sini..!!"jawab Lesti yang membuat Fildan terkejut.

"Tapi sayang.."

"Kenapa lagi mas, Lesti berat gitu jadi mas gak mau gendong."kata Lesti seakan tahu maksud Fildan.

"Enggak kok bukannya gitu, tapi gak ada salahnya kan kalau kita naik motor aja kesananya biar cepet sampe."kata Fildan memberi saran.

"Ya gak papa sih, tapi apa mas mau ngizinin gitu kalau Lesti yang bawa motornya?? Soalnya anak kita ini lagi pengen digendong atau bawa kendaraan sendiri. Jadi mas mau pilih yang mana??"tanya Lesti balik.

"Kayanya gendong yang lebih aman deh.."kata Fildan yang langsung menggendong Lesti dari depan.

"Berasa jadi pengantin baru lagi aja ya mas.."kata Lesti yang mengalungkan kedua tangannya ke leher Fildan.
Fildan pun menanggapinya dengan hanya tersenyum.

Beberapa menit kemudian keduanya pun sudah sampai didepan rumahnya pak Ramzi.

"Wah mas mangganya besar-besar banget, buruan mas Lesti sudah gak sabar pengen cepet-cepet makan."kata Lesti dengan wajah penuh dengan binar kebahagiaan.

"Iya sayang sabar.."kata Fildan yang langsung manjat pager dan mulai aktrasinya yaitu memanjat pohon mangga.

"Kalau sampai ketahuan wartawan, gak etis banget ini..
Bisa-bisa fotoku muncul paling depan nih, seorang sutradara muda yang terkenal dengan ketegasannya ketangkap basah sama yang punya pohon mangga gara-gara ngidamnya sang istri yang kepengen makan mangga muda."kata Fildan yang sekarang sudah ada diatas pohon mangga.

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang