Chapter 14

673 54 2
                                    

Aku sedang menikmati makanan yang disediakan para staff di backstage ketika Yoongi hyung sedang sibuk dengan handphonenya, ku mendengar sedikit pembicaraannya di telepon tadi. Rupanya ia akan bertemu dengan kekasihnya setelah konser usai. Mulut lancang ku ini refleks berkata padanya.
"Ah, punya pacar pasti sangat menyenangkan."
Ia melihat ke arahku dengan wajah datarnya. Sedetik kemudian aku mendengar teriakan Jin hyung dari tempat duduknya.
"Yak, pergilan berkencan sana! Kau terlihat menyedihkan." Ah sungguh wajah menyebalkan itu.

Hoseok kemudian menghampiri kami. "Yoongi hyung apakah pacarmu akan datang ke konser?"

"Aniya. Dia sangat sibuk, akupun ditelantarkan olehnya." Yoongi hyung mengucapkan kalimat menyedihkan itu tanpa ekspresi.

Jungkook menepuk bahuku pelan.
"Jadi kapan kekasihmu akan kau kenalkan pada kami hyung?" Ia terkekeh pelan lalu berjalan meninggalkanku untuk menaiki stage. Aku berjalan mengikutinya tanpa berniat sedikitpun untuk menjawab pertanyaannya tadi. Jimin yang berada tepat di belakang ku ikut berlari kecil.

"Hyung, apa dia mengenal kita semua?" Jimin bertanya dengan senyum riangnya, konser ini benar-benar menaikkan moodnya.

"Yang ku tahu dia adalah seorang ARMY." Ku jawab dengan enggan karena beberapa detik lagi kami akan memulai konser ini. Semuanya bahkan sudah berada di posisi masing-masing.

"Pasti bias nya itu Kim Seokjin kan? Worldwide handsome." Jin hyung dengan penuh percaya diri ikut menimpali percakapan kami. Aku tak merespon ucapannya, dan kini ia terlihat tengah menatapku kesal.

..

Konser telah usai. Semua sedang beristirahat, aku baru saja selesai menyantap beberapa snack yang disediakan dan ingin pergi mandi saat Yoongi menahan langkahku.
"Namjoon-ah.. hmm Jiwon, ia sedang terkena masalah." Ia menghentikan ucapannya lalu menghela nafas sejenak dan melanjutkannya lagi. Jiwon adalah nama kekasihnya.

"Ia sedang berada di kantor polisi tidak jauh dari sini. Jadi aku akan menemuinya."  Wajahnya tampak sangat cemas.

"Ah geurae? Apakah itu sebuah masalah yang besar?" Kemudian Yoongi hyung mengangguk kecil.

Aku mencoba mengingat list kegiatan kami hari ini. "Ah hyung. Kami semua juga tidak memiliki jadwal lain lagi dan akan langsung pulang. Kau pergilah dan temani dia." Aku menepuk bahunya pelan lalu meninggalkannya yang sekarang sudah sibuk bersiap-siap.

Jin hyung menghampiriku setelah tidak sengaja mendengar obrolan kami.
"Hey, kau sudah repot mengurus kami semua. Jika kau ingin berkencan maka kau memiliki tanggung jawab lain seperti dia." Jin hyung menunjuk Yoongi hyung yang sedang memakai jaketnya. Aku terkekeh pelan mendengarnya. Namun pandangannya tertuju pada ikat rambut hitam dengan pita berwarna biru di pergelangan tanganku, ia menariknya. "Kenapa kau mengenakan ini, sungguh tidak cocok dengan kostum kita."

"Ini jimat hyung." Aku tersenyum dan berlalu meninggalkannya karena aku ingin cepat mengganti bajuku dan segera menghubungi Ri.

Aku lantas duduk di sofa yang berada di pojok ruangan. Ku cari namanya di kontak ku dan tanpa ragu-ragu ku tekan tombol hijau itu.

...

Ri pov

Hari ini BTS akan mengadakan konser di negaranya. Aku, Naya dan Manda berkumpul di ruangan ku setelah jam kantor usai. Tentu saja untuk menyaksikan livestreaming konser mereka.

Percayalah, saat menonton konsernya aku bahkan tak berpikir sedikitpun pria bertopi merah itu yang kutemui di Italia beberapa minggu lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percayalah, saat menonton konsernya aku bahkan tak berpikir sedikitpun pria bertopi merah itu yang kutemui di Italia beberapa minggu lalu. Dia masih menjadi seorang idola yang tak  pernah terlintas sedikitpun di otakku akan menjadi temanku di dunia nyata. Kau mengerti maksudku kan? Iya pokoknya aku masih melihatnya sebagai seorang yang berbeda ketika di atas panggung. Masih tak habis pikir kenapa pria itu menghubungiku semalam hanya untuk meminta semangat. Aku saat ini hanya terhanyut oleh penampilan mereka semua. Begitupula Naya dan Manda yang sesekali histeris menyaksikannya. Konsernya pun usai, kami sedang membicarakan semua hal yang baru saja terjadi di konser. Handphoneku bergetar beberapa kali, memang aku tak menyalakan nada deringnya ketika di kantor. Nama namjoon terpampang di sana membuat Naya dan Manda langsung menatap ke arahku seakan ingin menguping pembicaraan kami. Maka aku sengaja menjawabnya dengan loud speaker.
"Hai.. kau sedang apa?" Tanyanya berbasa basi.

"Baru saja selesai menyaksikan penampilan kalian. Kau keren sekali."

"Ah kau benar-benar menontonnya? Syukurlah jika penampilan kami tak mengecewakanmu."

"Kau sangat keren oppa." Teriakan Naya tak dapat dibendung, Manda dengan sigap langsung membekap mulutnya.

"Ah terima kasih hahaha. Apa itu temanmu Ri?"

"Iya, dia yang melihat mu saat videocall waktu itu." Aku menjelaskan karena takut Namjoon berpikir aku membocorkan kedekatan kami kepada orang lain, ah maksudku pertemanan kami.

"Tolong sampaikan padanya juga terima kasih telah menonton kami."
Naya dan Manda tersenyum mendengar kalimat itu, begitupula aku.

"Namjoon oppa hwaiting. Hahahaha."
Suara khas milik Jimin dan Jungkook terdengar dengan jelas. Diiringi dengan helaan nafas Namjoon.

"Ri, aku akan menghubungimu lagi nanti." Kemudian panggilan itu terputus.

"Wuah jadi begitu rasanya dekat dengan artis papan atas ya." Naya menyenggol bahuku pelan.

...

Author pov

Semua member tengah berkumpul untuk menyantap makan malam mereka sembari menunggu Yoongi yang sedang dalam perjalan menuju dorm bersama kekasihnya. Semua orang menyapa mereka berdua ketika mereka tiba. Yoongi memperkenalkan wanita cantik itu, ia bernama Jiwon. Kini mereka ikut duduk bersama untuk menikmati makanan yang sudah tersedia. Semua member tampak antusias menanyakan banyak hal kepada Jiwon. Bahkan tentang masa sekolah mereka, Jiwon bercerita bahwa Yoongi adalah seorang laki-laki yang sangat keren semasa sekolah. Yoongi yang biasa berwajah dingin itu tanpa ragu memperlihatkan senyumannya ketika mendengar pujian dari kekasihnya itu. "Kau bilang tahun lalu kau menonton konser kami. Menurutmu siapa yang paling keren di antara kami?" Pertanyaan Taehyung itu membuat Namjoon berdecak heran. "Pertanyaan bodoh macam apa itu?"

Namun Jiwon menjawab dengan mantap bahwa kekasihnyalah yang paling keren, sekali lagi mereka semua dapat melihat senyuman Yoongi. Namjoon menatap hyungnya lekat, merasa sangat senang karena sudah cukup lama tak melihat hyungnya sebahagia ini.

Makan malam telah usai dan semua orang telah kembali ke kamarnya masing-masing. Sedangkan Yoongi harus mengungsi ke kamar Jin karena Jiwon menginap dan tidur di kamarnya. Namjoon melihat isi pesan masuk di handphonenya.

Ri : aku sudah tiba di rumah.

Memang setelah kembali dari Italia mereka menjadi sering bertukar kabar dan menyempatkan diri untuk sekadar menghubungi satu sama lain sebelum tidur. Berbicara tentang banyak hal. Kadang mereka membicarakan hal-hal tidak penting seperti beberapa hari yang lalu, mereka menghabiskan waktu dua jam hanya untuk membahas bagaimana kehidupan di masa depan dengan teknologi yang semakin canggih, membayangkan adanya mesin-mesin baru yang mampu meringankan pekerjaan manusia dan dampak-dampak negatifnya. Sungguh topik yang cukup unik untuk dibicarakan, namun hal itu lah yang membuat Namjoon akhirnya tetap menjaga komunikasinya dengan Ri.

Akhirnya setelah berkali-kali menghubungi dan tak ada jawaban dari Ri, Namjoon memutuskan untuk mengirim pesan untuknya.

Akhirnya setelah berkali-kali menghubungi dan tak ada jawaban dari Ri, Namjoon memutuskan untuk mengirim pesan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon : Maaf baru sempat mengabarimu. Kau sepertinya sudah tidur. Good Night Ri.

...

Hai.. good morning.
Happy Sunday.

Our Dream • KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang