Chapter 27

1K 56 25
                                    

Ri sudah berada di bandara menunggu jadwal keberangkatannya. Sendirian saja karena Namjoon dan member BTS lain harus pergi menghadiri rapat secara bersamaan.
Terbesit di benaknya tentang kejadian sebelum ia berpamitan tadi. Namjoon tampak sibuk berdebat panjang dengan Hoseok di ambang pintu. "Apa itu masalah masa lalu Namjoon? Apa maksud Jungkook dulu itu berarti pernah ada wanita lain di hati Namjoon sebelum dirinya? Ada apa dengan mereka? Kenapa hubungan mereka kandas?" Batin Rindu berkecamuk, terus memberikan pertanyaan tiada henti. Namun ia tetap berusaha berpikir positif dengan prianya.

Rindu hanya memandang sekilas pemberitahuan pesan masuk di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rindu hanya memandang sekilas pemberitahuan pesan masuk di ponselnya. Ada rasa enggan yang tiba-tiba merasukinya, ia biarkan pesan itu hingga pesawat lepas landas. Membiarkan Namjoon menunggu belasan jam hingga ia tiba di Jakarta.

Ri pov

Aku tiba di tanah air setelah berjuang merasakan punggungku yang kaku. Ku lirik layar handphoneku yang teronggok tak berdaya. Aku lupa mengisi daya dan powerbank ku pun disita saat berangkat ke Korea pekan lalu karena aku lupa bahwa daya nya terlalu besar. Untung saja aku sudah mengabari Naya dan Manda untuk menjemputku dengan memperkirakan waktu sampai. Walaupun sepertinya mereka sudah menunggu sekitar dua jam karena sempat terjadi delay sebelum aku berangkat.

"Rinduuuuuu.." Teriakan Naya memekik gendang telingaku. Dihujamnya aku dengan pelukan erat darinya.

"Jadi gimana Korea?" Timpal Manda santai sambil membantuku membawa paper bag yang teronggok di samping koper.

"Awesome." Jawabku singkat. Karena tubuhku benar-benar butuh istirahat.

"Cape banget ya? Yaudah nanti langsung tidur!" Naya menepuk-nepuk bahuku dan memijatnya perlahan.

"Oh iya Nay ada titipan dari Jimin. Tuh paper bag yang dibawa Manda."
Manda menoleh dan menimang pelan paper bag itu.

"Ini buat Naya? Dari Jimin?"
Manda mengintip dari celah di atas paper bag. Naya dengan sigap mengambil kedua paper bag itu.

"Udah sinting kali ya gue." Manda memijat pelan pelipisnya.

"Ko sinting?"

"Iya, teman gue bisa-bisanya punya hubungan sama idol Korea. Belaga gila kali!! Ini gue pasti mimpi nih."
Naya hanya terkekeh pelan melihat tingkah wanita berambut blonde itu, jangan heran karena rambut Manda memang akan berubah warna sesuka hatinya tentu saja. Maksudku ia merubahnya bukan berubah seperti iguana.

"Gilanya nanti aja. Mending lu anterin gue dulu ke apart. Ngantuk banget nih." Naya menuntunku menuju mobil dan membukakan pintunya.

"Silahkan masuk nona Kim."

"Terima kasih nona Park."

"Jijik banget gue sama lu berdua. Enyah lah kalian!"
Manda mengibas rambut dan mengenakan kacamata hitamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Dream • KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang