Chapter 16

614 47 1
                                    

Tak biasanya Namjoon tak mengabariku seperti ini, apa aku terlalu berlebihan mengkhawatirkannya seperti ini padahal aku bukan siapa-siapanya? Sungguh hatiku merasa tidak tenang tanpa pesan darinya sejak siang tadi. Ia memang bilang akan latihan , tapi ini sudah larut malam dan ia belum juga membalas pesanku. Pada akhirnya kedua mataku menyerah dan terpejam setelah menunggunya hingga larut. Pagi harinya entah atas dorongan apa, tanganku secara langsung menggapai handphoneku yang tergeletak tak jauh dariku. Masih tak ada pesan di sana. Apa ia sudah tak ingin berteman denganku? Pikiran buruk itu kembali bermunculan ketika ku dapati pesan masuk darinya. Pesan yang detik itu menghapus seluruh pikiran burukku sejak kemarin.

Namjoon : Good Morning.. maaf karena baru sempat mengabarimu. Kemarin kami latihan sampai larut untuk persiapan konser. Sepertinya akan begitu terus sampai sebulan kedepan, aku akan jarang mengabarimu. Tapi jangan khawatirkan aku.

Ri : memangnya siapa yang khawatir?

Namjoon : ah aku pikir kau hahahaha aku terlalu percaya diri rupanya.

Ri : setidaknya beritahu aku supaya aku tak menunggumu sampai larut.

Namjoon : kau menungguku?

Ri : tidak.

Namjoon : kau menjadi lebih posesif sekarang ya hahaha.

Aku tersenyum mendapati setiap balasan darinya. Seperti informasi yang telah tersebar, bulan depan mereka akan mengadakan konser besar di Saudi Arabia. Rupanya kemarin aku terlalu berlebihan saja, sudah pasti dia sibuk untuk itu, kenapa aku tak berpikir sampai ke sana ya. Aku sungguh merutuki kebodohanku dan segala pikiran burukku.

Namun semakin hari ku rasa ia semakin menjauh, dan terus menjauh. Awalnya ia masih mengabariku pagi dan malam hari, kemudian menjadi mengabariku hanya setiap ia akan tidur, dan puncaknya adalah seminggu ini ia sudah tak membalas pesanku ataupun mengabariku lagi. Terakhir kalinya ia memberi kabar hanya tentang konsernya yang akan berlangsung sebentar lagi, dan itu membuatnya harus lebih giat berlatih. Dan hingga kini aku masih berpikir positif bahwa ia tengah sibuk dengan persiapan konsernya.

Hingga malam itu ku lihat ia melakukan live streaming di salah satu media berbagi video miliknya. Dia tampak mengoceh sejak awal videonya disiarkan hingga akhir, sayangnya aku tak mengerti satupun yang ia ucapkan karena kendala bahasa. Namun ketika berpamitan ia melihat ke arah kamera lagi. "I miss you.." lalu ia lanjutkan dengan mengucapkan ARMY yang merupakan nama untuk penggemar mereka. Malam ini aku tersadar keberadaanku di bumi ini sudah kembali seperti semula. Menjadi manusia biasa yang hanya mampu memandanginya dari layar handphoneku. Ingin sekali ku hubungi ia saat ini, namun aku paham ia juga memiliki privasi yang aku tidak berhak mengusiknya. Pikiran bodohku malah melayang jauh ke hari dimana ia berkata sedang dekat dengan seorang wanita. Ah aku tak ingin membayangkannya namun kalimatnya itu terus terulang, sungguh beruntungnya wanita itu.

...

Author pov

Kini BTS telah tiba di Saudi Arabia, sibuk mempersiapkan konser mereka yang akan segera dimulai. Semua tampak bersemangat untuk mengeluarkan jerih payah mereka selama sebulan ini. Mereka terlihat sangat menikmati suasana konser kala itu, melupakan segala beban yang ada dipikiran mereka dan fokus menebarkan kebahagiaan kepada seluruh penggemar mereka. Sekali lagi, malam itu di Saudi Arabia mereka mampu menyihir seluruh penggemar yang datang dengan penampilan mereka yang memukau.

Our Dream • KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang