Chapter 1

1.8K 72 6
                                    

Seorang wanita sedang sibuk dengan banyak berkas yang ada di meja kerjanya. Sesekali ia memeriksa jam tangannya, menanti waktu makan siang. Di mejanya terpajang foto deretan tujuh orang pria memakai setelan jas dan kacamata hitam.

"Selamat siang pacar-pacarku, ayo kita makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat siang pacar-pacarku, ayo kita makan siang." Ujarnya sambil membuka kotak makan yang dibawanya.

"Hai Ri, cie yang duitnya abis buat keliling Eropa sama pacar tercinta  hahahaha." Suara lantang itu berasal dari wanita lain yang baru saja datang.

"Naya udah deh jangan bahas itu lagi. Bete gue." Wanita yang dipanggil Ri itu memandang Naya sinis.

"Jadi gimana? Mau nonton konser bareng gue sama Manda gak?" Naya tampak menunggu jawaban Ri sambil menyuap nasi dari kotak makanannya.

"Yah, lu kan tau duit gue abis buat trip ke Eropa itu." Ri menghela nafas panjang dan menyandarkan tubuhnya.

"Yakin lu? Di Singapur loh ini. Selagi dekat. Kapan lagi?" Naya masih terus mencoba menghasut sahabatnya untuk ikut ke konser.

Konser Bangtan Sonyeondan, grup musik yang beranggotakan tujuh pria tampan yang sangat di gandrungi banyak orang saat ini.
Ri tampak berpikir sambil terus memandangi foto yang terpajang di mejanya.

"Gue mau banget, tapi kan lu tau gue mau ke Eropa sama Satria. Tabungan gue abis buat kesana Nay."
Naya hanya diam mendengar penjelasan sahabatnya itu.

"Gimana Nay, mau gak dia?" Tanya seorang wanita berambut panjang berwarna kemerahan yang baru saja tiba dan ikut bergabung bersama mereka. Dari name tag yang dikalungkan di lehernya wanita itu bernama Manda, yang beberapa saat sebelumnya disebut-sebut oleh Naya.

Ri pov

Aku menatap kedua sahabatku itu, ingin rasanya aku ikut bersama mereka namun uang tabunganku sudah habis untuk persiapan liburan bersama kekasihku. Tanggal konser yang diumumkan setelah aku merencanakan liburan, membuatku tidak dapat memilih diantara keduanya. Sebagian tabunganku sudah masuk ke travel agent yang akan aku gunakan nanti.

Naya menghela nafas panjang. "Taulah, lu tanya langsung aja tuh. Masih milih ke Eropa sama cowonya yang kambing itu."

"Aduh lu tuh kenapa sih? Ini kesempatan jarang-jarang. Deket pula cuy. Kapan lagi?" Tanya Manda sambil menggebrak meja kerjaku. Untung saja orang-orang di divisi ku sudah pergi untuk makan siang.

"Gue mau banget Man. Tapi kan refund tiket susah. Dan lagipula jarang-jarang Satria mau ngambil cuti buat jalan-jalan sama gue. Gak pernah malah. Ini pertama kalinya. Gue gak mau sia-siain ini."

Our Dream • KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang