Chapter 6

784 59 2
                                    

Ri mengusap kedua matanya seakan tak percaya dengan pemandangan yang ia lihat barusan.
Ia tengok di balik selimut pakaiannya masih utuh namun ia melihat Namjoon hanya mengenakan celana pendeknya saja. Ri berjalan menuju jendela kamarnya dan menyingkap gordennya perlahan. Di luar masih sangat sepi, dan matahari belum menampakkan dirinya secara utuh. Namjoon menarik selimutnya semakin tinggi. Membuat suluruh tubuhnya tertutup selimut, ia terlihat tidak berniat sama sekali untuk membuka matanya.

 Membuat suluruh tubuhnya tertutup selimut, ia terlihat tidak berniat sama sekali untuk membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ri lantas ke kamar mandi untuk buang air kecil dan mencuci muka agar sedikit lebih segar. Ia melihat kaos yang dikenakan Namjoon kemarin tergeletak di atas wastafel. Ri mengambil kaos itu dan memperhatikannya baik-baik. Kaos itu basah, dan ada beberapa sisa makanan menempel di sana. Pikirannya menelusuri kejadian semalam, sedikit demi sedikit potongan ingatan itu kembali. Rindu menutup wajahnya ketika ia berhasil mengingat apa yang terjadi semalam.
"Ah bodoh kenapa aku memuntahkan itu di bajunya." Batin Ri sambil berusaha membersihkan baju Namjoon. Ia gunakan sabun cair yang tersedia di sana, dan dalam beberapa menit kaos itu sudah kembali bersih dan wangi.

Setelah selesai dengan segala aktivitas paginya di kamar mandi Rindu lantas keluar dan melihat Namjoon yang kini sudah membuka matanya. Ia sedang sibuk dengan handphonenya.

Ri pov

Ku cari-cari kaos putih ku di dalam koper yang sepertinya akan muat jika digunakan Namjoon. Aku memang senang memakai kaos yang ukurannya dua kali lipat lebih besar dari ukuranku. Namjoon berjalan ke arahku dan ikut duduk di lantai memperhatikanku yang sibuk mengacak-acak isi koperku.
"Kau sedang apa?" Ia menguap, bahu bidangnya itu bergerak perlahan. Aku bahkan tak berani menoleh ke arahnya, aku bisa pingsan jika melihat dada itu lagi.
"Mencarikan baju untukmu."

"Tidak perlu repot-repot begitu. Managerku akan segera kesini sekitar satu jam lagi." Aku tak menghiraukan ucapannya, aku tetap mencari kaosku dan setelah berhasil ku temukan, aku lantas melemparkannya tepat di dadanya.
"Cepat pakai." Aku tak menoleh ke arahnya sedikitpun namun aku dapat dengan jelas mendengar ia terkekeh pelan.

Aku baringkan tubuhku lagi di tempat tidur. Bermaksud untuk mengabari teman-temanku, namun apadaya mata ini yang malah mengajakku untuk kembali ke alam mimpi.
Ku dengar beberapa kali suara Namjoon memanggilku, namun rasanya mataku terlalu berat untuk terbuka. Hingga ku rasakan tangan dingin itu menyentuh pipiku perlahan membuatku refleks membuka mataku.

 Hingga ku rasakan tangan dingin itu menyentuh pipiku perlahan membuatku refleks membuka mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Dream • KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang