Chapter 1

5.6K 464 62
                                    

3rd Person POV

Matahari baru saja muncul dari persembunyiannya, bersamaan dengan menggemanya teriakan seorang gadis disalah satu dari sekian banyak rumah di desa Konoha.

"Kakashiiii! Sudah kuberitahu berulang kali kan, jangan keluar kamar mandi dengan penampilan seperti itu?!" Omel (Y/N), sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya sendiri.

Tetapi Kakashi tetap bisa melihatnya, wajah (Y/N) memerah sampai ke telinga melihat lelaki dihadapannya hanya melilitkan handuk putih sebatas paha.

Sekilas tadi (Y/N) bisa melihat pundak dan perut six-pack Kakashi yang terlihat masih sedikit basah karena belum benar-benar dikeringkan.

Sedang sang lelaki hanya berdiri santai ditempat sambil memandang gadis dihadapannya dengan senyuman nakal.

"Kalau kau menikmati pemandangan ini setiap pagi, lebih baik jangan protes (Y/N)" jawabnya santai, ia lalu berjalan melewati (Y/N) mengelus puncak kepalanya.

"Bakakashi!!!" teriak (Y/N) lagi. Menepis lengan Kakashi dari kepalanya yang membuat rambutnya berantakan, ia melesat kedalam kamar mandi sambil sedikit menggebrak pintu.

Tak jauh dari kamar mandi--tepatnya diatas sofa, seekor kucing ninja berwarna abu tabby terbangun dari tidurnya. Ia merenggangkan tubuhnya dan menguap sesaat.

"Haduh, kalian berdua bisa tidak sih jangan berisik sepagi ini" ucapnya pelan.

Hingga tak berapa lama Kakashi datang, sudah berseragam Jounin lengkap dengan ikat kepala Konoha didahi.

Ia duduk disofa--bersebelahan dengan kucing ninja milik (Y/N) yang sedang kembali melingkarkan ekornya ditubuhnya.

"Kau sesekali harus melihatnya Martis"

"Apa?" jawabnya cepat, matanya mengarah seksama kearah mata sang Jounin.

"Wajah (Y/N) saat memerah"

"Kurasa hanya kau yang suka saat melihatnya begitu Kakashi"

"Eh?"

"Perlu kuulang Kakashi?"

Kakashi POV

Aku terdiam mendengar ucapan Martis. Semudah itukah jalan pikirku ditebak olehnya? Kau memang bukan kucing main-main Martis.

"Lihat, kau selalu saja terdiam saat aku menanyakan tentang perasaanmu dengan (Y/N). Saranku, selagi sempat lebih baik kau cepat mengatakannya pada (Y/N)."

Martis merenggangkan tubuhnya--lagi, lalu ia meloncat dari atas sofa dan pergi menjauh--membiarkanku termenung dengan khutbah no jutsunya.

Ia bisa bersaing dengan Naruto suatu hari nanti pikirku ngawur.

Tiba-tiba pikiranku kembali ke masa silam klan (Y/N).

"Kakashi, kau harus berjanji pada Ayah. Jangan pernah tinggalkan (Y/N)"

"Memang kemana orangtua (Y/N)? Bukankah mereka punya klan? Mengapa tidak menitipkannya dengan klannya."

"Mereka semua memutuskan untuk pergi dari Konoha, orangtua (Y/N) tidak ingin anak semata wayangnya mengalami nasib yang sama dengan anggota klannya."

"Tapi dia masih kecil Ayah, aku takut malah menyakitinya."

"Kakachi!!! Gendong!!!"

"Lihat, dia menyukaimu Kakashi."

"Kenapa? Bertengkar dengan Martis lagi?" ucap seseorang tiba-tiba, mengagetkanku ditengah lamunanku.

Kakashi x Reader x Kiba | Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang