Chapter 12

1.2K 152 11
                                    

3rd Person POV

(Y/N) terbangun dari tidurnya karena bau harum yang berasal dari arah dapur. Ia sempat membuka matanya, melihat kearah jendela yang ternyata sudah dibuka tirainya.

Sinar matahari terlihat masuk menyinari kamarnya, itu pasti Kakashi yang melakukannya, shinobi dengan sharingan di mata kirinya itu selalu bangun lebih awal daripada (Y/N).

(Y/N) meletakkan satu lengannya diwajah, menolak bangun kalau saja wangi masakkan Kakashi tidak semenggoda ini.

"Sudah bangun? Ayo kita sarapan." bisik Kakashi yang kini berdiri disamping tempat tidurnya.

(Y/N) reflek menutup wajahnya dengan selimut karena terkejut dengan tingkah abnormal Kakashi. Lagian yang benar saja, tadi ia sendirian dikamar. Belum ada semenit tiba-tiba lelaki itu ada disampingnya.

"Kakashi! Tidak bisa ya kalau datang dengan cara yang normal?!" omel (Y/N) sambil melempar gulingnya.

Kakashi menghindarinya. Ia menarik selimut (Y/N) dan...

Itu mungkin kesalahan kedua terbesar yang dilakukan Kakashi pagi itu.

"Kakashi!!!" teriak (Y/N) panik.

Terlihat (Y/N) hanya menggunakan kaos miliknya sejengkal diatas paha, perlu digaris bawahi dengan posisinya saat ini bahkan Kakashi bisa leluasa mengetahui warna celana dalam yang dipakai (Y/N).

Salahkanlah gadis itu yang terlalu malas untuk memakai celana atau apapun itu untuk menutupi bagian bawah tubuhnya semalam, karena ia beralasan sudah terlalu mengantuk. Jadilah ia hanya menutupnya dengan selimut.

Wajah Kakashi memerah dibalik maskernya, syukurlah (Y/N) tidak menyadarinya saat itu karena ia terlalu sibuk untuk menarik kaos yang dipakainya agar menutupi bagian bawah tubuhnya. Walaupun hasilnya sudah pasti nihil.

"Dasar perempuan mesum, kenapa penampilanmu seperti itu?!" tanya Kakashi sambil berbalik badan. Selimut yang tadi digenggamnya sudah ia lempar kembali kearah (Y/N).

(Y/N) menutup kembali tubuhnya sambil terduduk hingga kebagian kepala--ia hanya melilitkan selimutnya hingga tubuhnya terlihat seperti gulungan tissue toilet sekarang, ia duduk diatas tempat tidur dengan pipi tidak kalah merahnya dengan Kakashi.

Kalau saja Martis ada disitu mungkin ia akan menertawainya. Atau mungkin  kejadian ini tidak akan terjadi? Karena Martis pasti berada disampingnya sepanjang waktu dan (Y/N) pasti cukup malu kalau tidur hanya menggunakan atasan saja.

"Kau yang mesum! Seenaknya menarik selimutku! Bakakashi!"

Tak berapa lama Kakashi berdehem tanpa kembali menoleh. Mencoba mempertahankan sifat cool-nya.

"Kutunggu di ruang makan, cepat berpakaian yang benar."

Tepat di kalimat terakhir, Kakashi hendak melangkah keluar dari kamar. Namun (Y/N) kembali memanggilnya.

"Kakashi.. Apa diluar.."

"Tidak, Kiba sudah pergi sejak tadi. Ia hanya memberikan bahan makanan saat kesini. Lukamu sudah sembuh jadi ia tidak perlu membawa obat-obatan lagi."

"Oh."

(Y/N) hanya meng-oh-kan Kakashi, walaupun Kakashi tahu bukan itu jawaban yang diinginkan (Y/N). Ia hanya tidak ingin berlama-lama memasukkan nama Kiba di obrolannya pagi itu.

Flashback~

Kiba berdiri dari tempat duduknya, hendak berpamitan ke gurunya yang ada didalam. Setelah beberapa jam lalu menolak mentah-mentah pengakuan sayang (Y/N) untuknya.

Kakashi x Reader x Kiba | Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang