Reader POV
Kakashi.
Seingatku, aku sudah mengenalnya cukup lama. Mungkin mulai dari aku menyadari kalau aku hidup didunia ini. Maksudku keadaan saat dimana kau sudah menyadari dan bisa mengingat hal-hal yang terjadi disekitarmu, mungkin di usia 5 atau 6 tahun?
Setelah dipikir lagi, ternyata kebersamaanku dengannya lebih lama daripada dengan orangtuaku sendiri.
Bahkan aku lebih mengenal paman Sakumo daripada Ayahku sendiri.
"Kalau ada lelaki yang menyakitimu, aku akan jadi orang pertama yang memberinya pelajaran!"
"Pelajaran? Seperti di sekolah shinobi maksudnya?"
Paman Sakumo tertawa, ia mengelus puncak kepalaku dan tersenyum.
"Maksud Kakashi mungkin memarahi atau memberikan pukulan agar tidak menyakitimu lagi (Y/N)."
Kakashi mengiyakan dengan anggukkan kepala, ia berdiri dihalaman belakang sedang aku dan Paman Sakumo duduk dibagian teras bersama Martis kecil dipangkuanku. Umur Kakashi sekitar 12 atau 13 tahunan saat itu dan dia masih terlihat menggemaskan.
"I-iya benar! Itu maksudku!" ucapnya sambil berkacak pinggang.
Aku memalingkan wajahku, lalu berujar "Kakashi sok jagoan."
"Karena aku menyayangimu, (Y/N)!" teriaknya disambut tawa Paman Sakumo.
"Ayah jadi berharap bisa melihat kalian menikah."
Aku yang belum mengerti maksud dari ucapan Paman Sakumo saat itu hanya terdiam, sedang wajah Kakashi terlihat bersemu. Bahkan telinganyapun memerah, aku hanya bisa terkekeh melihatnya. Lucu sekali.
"A-ayah! Itu masih jauh sekali, kau membuatku malu dihadapan (Y/N)!" ujarnya sambil kemudian berlari masuk kedalam rumah. Aku dan paman Sakumo sempat berpandangan dan tertawa lepas diakhir melihat kelakuannya.
"(Y/N)-san? Kau baik-baik saja? Ada yang terluka?"
Seorang perempuan dengan surai berwarna merah muda menghampiriku, seingatku namanya Sakura, ia adalah salah satu murid dari Kakashi. Menghentikan lamunanku tentang masa kecilku dengan Kakashi saat itu juga.
"Hanya luka ringan, bagaimana dengan Kakashi?"
"Guru Kakashi sudah siuman dan namamu yang pertama kali ia ucapkan."
Aku berdiri dari tempatku duduk, namun tiba-tiba kepalaku terasa berat sekali. Hingga tubuhku kembali terduduk ditempat semula, satu tanganku reflek memegang bagian belakang kepalaku. Membuat Sakura menghampiriku dengan cepat dan menopang berat tubuhku.
"(Y/N)-san! Bisa kuperiksa sebentar kepalamu?"
Aku menekan pelan bagian belakang kepalaku, nyeri sekali. Kukira itu akan sembuh dengan sendirinya. Walaupun begitu, aku berterimakasih pada shinobi yang mengincarku itu, ingatanku bisa kembali karena ia mendorongku kearah batu saat itu.
"Baiklah." jawabku.
***
3rd Person POV
"Ada luka memar dikepalamu, mudah-mudahan tidak begitu dalam lukanya."
Sakura memberikan perban elastis berwarna coklat disekeliling kepala (Y/N) agar meminimalisir efek benturan.
"Bisa aku bertemu dengan Kakashi sekarang?" ucap (Y/N) yang dijawab dengan anggukkan oleh Sakura.
Perlahan (Y/N) berdiri, dibantu Sakura yang memegang lengannya. Satu tangan Sakura membuka pintu kamar.
Terlihat pandangan Kakashi tertuju ke (Y/N) saat pintu baru saja dibuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakashi x Reader x Kiba | Your Smile
Fanfiction(Y/N) tidak memiliki keluarga sejak klannya musnah. Ia hanya diwarisi seekor kucing ninja bernama Martis. Disamping itu, Kakashi ditugaskan untuk menjaga (Y/N). Gadis itu juga tidak tahu apa hubungan Kakashi dengan keluarganya dimasa silam, karena y...