Chapter 14

1.3K 145 10
                                    

***

Bau dedaunan yang diselimuti embun pagi tercium, suara serangga penghuni pohon dan rimbunan semak saling bersahutan menemani latihan perdana yang dilakukan (Y/N) hari itu. Gadis itu menguncir kuda rambutnya dan membiarkan sebagian anak rambut disisi telinga kanan dan kirinya tak ikut terikat, sehingga sesekali berayun karena terkena semilir angin.

Bukit belakang Konoha menjadi tempat pilihan Kakashi untuk mengajar murid sekaligus kekasihnya itu. Sudah sejak pukul enam pagi mereka tiba disana. Martis ikut menemani walau ia sebenarnya tidak menginginkannya karena masih mengantuk, namun titah nyonya Tsunade soal menjaga Kakashi dan (Y/N) saat sedang berduaan selalu terngiang ditelinganya. Jadilah dia tetap ikut, tetapi mengambil tempat ternyaman untuk rebahan dengan gaya yang disukai kucing disudut rimbunan semak yang rindang.

(Y/N) merenggangkan otot ditubuhnya-mengikuti tiap gerakan Kakashi yang ada tepat berada dihadapannya. Kakashi mengenakan seragam Jounin lengkap dengan rompi hijau dan tas kecil di paha kanan, mungkin berisi kunai dan tas bulat kecil di bagian bokong kanannya yang sepertinya berisi beberapa shuriken.

Terlihat sekarang kedua tangan Kakashi masing-masing dipinggang dan kepala digerakkan kekanan dan kiri bergantian. Sudah beberapa gerakan pemanasan yang dilakukan keduanya dan menghabiskan waktu sepuluh menit, hingga akhirnya saat yang dinanti (Y/N) tiba.

"Baiklah, sekarang dimulai dari satu hal yang paling basic untuk para shinobi"

Kakashi berjalan kearah sebuah pohon besar dengan batang yang terlihat kokoh, daun-daunnya pun terlihat hijau dan tidak banyak yang berjatuhan saat tertiup angin. Langkah Kakashi tak terhenti bahkan sampai tubuhnya berdiri di batang pohon dengan sudut 90 derajat, ia tetap berjalan santai lalu berhenti tepat di tengah.

"Ka-kashi! Bagaimana kau melakukannya?!" ucap (Y/N) kagum setengah mati walaupun sudah berulangkali melihatnya saat menjalani misi terakhir. Karena menurutnya sekarang, bukan hal mudah memusatkan chakra disatu titik pada bagian tubuh kita.

"Pusatkan chakramu dikedua kakimu, jangan pikirkan yang lain. Yakinlah kau bisa melakukannya."

(Y/N) menganggukkan kepala, kedua tangan sempat terkepal sesaat didepan dada sambil bergumam pelan "Aku pasti bisa!"

Selangkah, dua langkah, tiga langkah, sepertinya ini memang mudah untuk (Y/N). Memangnya apa yang harus diragukan dari keturunan terakhir Klan Sousa? Terakhir kali ia menggunakan chakranyapun bisa membunuh satu shinobi yang berpengalaman dalam menjalani misi.

SRAK

Tepat dilangkah keempat-sebentar lagi bisa menggapai Kakashi, (Y/N) kehilangan konsentrasinya membuat chakra tidak kembali terpusat dikedua kaki, satu tangan (Y/N) sedikit lagi ditangkap oleh Kakashi namun tidak sampai.

"KAKASHI!"

(Y/N) pasrah, ia memejamkan mata dan bersiap menerima hantaman keras dibagian belakang tubuhnya saat terjatuh ketanah.

Tanpa diketahui (Y/N), Kakashi berpindah tempat dengan kekuatan diluar nalar manusia normal, ia menangkap tubuh kekasihnya sebelum sempat menyentuh tanah.

"Kau harus lebih berhati-hati, jangan kehilangan konsentrasimu."

(Y/N) membuka mata saat menyadari suara Kakashi yang terdengar sangat dekat dihadapannya. Bahkan ia tak merasakan rasa sakit ditubuhnya yang harusnya ia rasakan karena terjatuh.

Ya, Kakashi menangkap tubuhnya dan mengendongnya gaya pengantin.

"Ma-maaf!" jawabnya sambil memberikan gestur untuk menurunkan tubuhnya.

Kakashi x Reader x Kiba | Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang