Reader POV
Aku menarik lengan Kiba hingga kami berdua berlari menjauhi rumah, diikuti Akamaru dari belakang.
"(Y/N)... kau tidak perlu sampai semarah itu dengan Guru Kakashi, aku tidak keberatan kok berlatih dengan anjing-anjing ninkennya.."
Kiba menghentikan langkah ditengah jalan, membuatku menoleh kearahnya. Mungkin dengan dua tanduk imajiner di kepalaku.
"Kau sebaiknya diam sekarang, aku sedang kesal."
Kiba terdiam dengan suara rengekkan singkat Akamaru. Sepertinya sahabatnya itu ikut melihatnya, kedua telinganya mengarah kebawah dan wajahnya tak berani menatapku.
Hingga sampai ditengah desa aku mencari tempat untuk kami duduk.
Pilihanku jatuh pada salah satu toko yang sepertinya baru saja dibuka oleh pemiliknya. Karena terlihat barang dagangannya belum dirapikan di etalase.
"Kau tunggu disini, aku akan meminjam kotak obat untuk mengobati lukamu." ucapku pada Kiba. Ia tak menolak dan duduk di salah satu kursi didepan toko didampingi Akamaru.
Kiba POV
(Y/N) kembali dengan kotak obat ditangan. Ia menarik satu kursi tepat disebelahku dan meraih lenganku yang terluka.
Kapas yang sudah dibasahi alkohol ditempelkannya ke salah satu lukaku--membuatku mengernyit ditempat.
"Bisa pelan-pelan saja, (Y/N)?" ucapku dengan satu tangan menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal.
(Y/N) masih diam, sepertinya masih kesal karena masalah tadi. Aku sebenarnya merasa bersalah membuat hubungannya dengan Guru Kakashi menjadi runyam seperti ini.
Aku menoleh ke Akamaru, berharap ia bisa memberikan masukkan apapun agar situasi tidak semakin canggung. Tetapi hasilnya nihil.
"Bisa aku menginap dirumahmu malam ini?"
"Eh?"
Aku tidak salah dengar kan?
(Y/N) ingin menginap dirumahku?
Berarti ia akan tidur dikamarku? Eh tidak! Ibu dan kakak kan--
"Kiba?"
Panggilan (Y/N) membuyarkan lamunanku. Aku menjawabnya terbata.
"Y-ya! Tapi Ibu dan kakakku sedang menjalani misi, k-kau boleh memakai kamar kakak kalau mau."
Sial. Kenapa aku jadi gugup seperti ini? Toh aku dan (Y/N) kan hanya teman.
Tidak mungkin juga ia akan tidur bersamaku kan?
"Baiklah.. Bisa kita pergi kerumahmu sekarang? Aku akan memasak untukmu. Kau pasti lapar kan Kiba!" ucapnya lagi.
Wajahnya sudah tersenyum sekarang, tidak terlihat kesal lagi yang membuat bibirnya manyun tak karuan seperti tadi.
Guk
Akamaru menggonggong senang, ia bahkan menggoyangkan ekornya dengan cepat.
Aku meraih lengannya dan menggenggamnya erat, sembari berjalan menuju kerumahku.
Kakashi POV
"Kakashi, kau yakin akan membiarkannya?"
Aku menghela nafas pelan. Kukeluarkan satu tanganku yang sejak tadi berada didalam salah satu saku celanaku.
"Kiba sudah membuktikan padaku lewat latihan yang kuberikan. Jadi biarkan mereka."
Langkahku berbalik kembali kerumah. Sedang Martis sepertinya tidak setuju dengan keputusanku. Ia masih terpaku ditempat sambil memperhatikan (Y/N) dan Kiba yang sudah berjalan menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakashi x Reader x Kiba | Your Smile
Fanfiction(Y/N) tidak memiliki keluarga sejak klannya musnah. Ia hanya diwarisi seekor kucing ninja bernama Martis. Disamping itu, Kakashi ditugaskan untuk menjaga (Y/N). Gadis itu juga tidak tahu apa hubungan Kakashi dengan keluarganya dimasa silam, karena y...