Chapter 4

2K 264 10
                                    

[Meanwhile di rumah keluarga Kiba]

Beberapa jam yang lalu..

3rd Person POV

Ibu dan kakak perempuan Kiba sedang duduk santai saat mendengar sesuatu terjatuh dari arah kamar.

Terdengar samar memang, tetapi semuanya yakin kalau itu berasal dari kamar dimana (Y/N) berada.

Seketika semua terdiam, mereka sempat berpandangan beberapa saat. Kiba yang sedang bercengkrama dengan Akamaru pun menghentikan aktifitasnya.

Hingga tanpa diperintah, Martis yang mendapatkan perasaan tidak enak pun langsung berlari kearah kamar dan memanggil nama (Y/N).

"(Y/N)?!"

Tak terdengar jawaban dari dalam.

Keluarga Kiba menyusul Martis dan sesaat saling berpandangan, seolah meminta persetujuannya untuk segera membuka pintu kamar.

Martis mengiyakan dengan anggukkan kepala.

Hana dengan cepat membuka pintu kamarnya sembari memanggil nama (Y/N).

Matanya mencari keberadaan gadis yang beberapa saat lalu tubuh dan pakaiannya basah karena air hujan.

"Ya Tuhan, (Y/N)!" teriaknya, saat melihat gadis yang dicarinya itu berada diatas lantai hanya dengan bra dan celana panjangnya.

Ibu Kiba melarang anak lelakinya masuk kekamar dan memintanya menunggu diluar untuk sementara waktu.

Akamaru yang menggonggong dihadiahi elusan pelan dikepalanya oleh Kiba.

"Ya, aku juga mengkhawatirkannya Akamaru.." ucapnya.

Martis merangsek masuk tanpa diberi aba-aba, ia hanya bisa melihat dari bawah tempat tidur bagaimana Ibu dan kakak perempuan Kiba itu memakaikan baju dan menyelimuti tubuh (Y/N) dengan selimut sampai sebatas dada.

"Kiba? Tolong ambilkan handuk kecil dan wadah berisi air ya!" teriak Kakak Kiba kearah pintu. Hingga kemudian di menit berikutnya pintu kamar terbuka, dengan Kiba membawa apa yang diminta kakaknya dan Akamaru menyusul dibelakangnya.

Ibu Kiba meletakkan jemarinya dikening (Y/N) dan merasakan panas yang hebat. Segera ia meletakkan handuk kecil yang sudah direndam air keatas keningnya.

Martis melompat keatas tempat tidur dan mengambil posisi tepat disebelah perut kiri (Y/N), membuat sang wanita membuka sedikit matanya dan menyadari kondisinya.

"Martis... Jangan beritahu dia... Ia baru pulang dari misi, aku tidak ingin ia kesini dengan keadaan kelelahan..." ucapnya terbata.

(Y/N) berusaha keras mengangkat telapak tangannya dan meletakkannya diatas kepala kucing ninjanya itu. Ia mengusap sangat pelan dibagian itu lalu memaksakan senyuman dengan mata yang terbuka sedikit sekali.

"Cepat atau lambat ia akan tahu, kau tidak tinggal dengannya sehari dua hari. Kau dan dia punya bonding yang kuat antara satu sama lain." jawab Martis--sembari berusaha menurunkan volume suaranya, karena sebenarnya ia ingin sekali mengomeli (Y/N) saat itu.

Tak merespon apa yang dikatakan Martis, pandangan (Y/N) beralih kearah Ibu dan Kakak Kiba.

"Maaf sudah merepotkan.. kak Hana.. dan.. Tsume-san"

Hana dan Tsume menggelengkan kepala bersamaan.

"Sama sekali tidak, ini karena ulah Kiba. Jadi sudah seharusnya kami bertanggung jawab (Y/N)." ujar Tsume dengan tatapan kesal kearah Kiba.

Elusan pelan disalah satu pipi (Y/N) rasakan, tanpa Martis bisa mencegahnya. Bukan dari tangan Hana maupun Tsume, melainkan dari Kiba. Lelaki yang sedari tadi menatapnya dalam diam dan penuh penyesalan, karena sudah membuatnya jatuh sakit--setidaknya begitu anggapan dirinya dan keluarganya saat ini.

Kakashi x Reader x Kiba | Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang