Sekuat apapun aku berusaha menahan rindu, tetap saja ia berhasil menaklukkanku berulang kali. Setiap pertemuan yang terjalin, aku selalu berharap akan terukir tragedi manis, bukan sekadar perjumpaan tanpa ungkapan rasa, yang hanya meninggalkan hari-hari yang semu dan tak berarti. Sayangnya, itulah yang terjadi pada bulan yang tak dirindukan oleh bumi—bulan yang memilih terbenam dalam malam yang gemerlap, sementara bintang-bintang menjadi temannya, bukan bulan yang redup dan penuh harapan. Apa yang harus aku lakukan? Maaf pun terasa tidak cukup untuk menyampaikan betapa perasaan ini mengalahkan kenyataan yang kupendam dalam keheningan.
30 November 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebaris Rasa (2018-2019)
PoetrySELESAI TAHUN 2019 DI PUBLISH ULANG TAHUN 2024 Dalam setiap lembar buku ini, terukir kisah-kisah penuh makna dan emosi, seperti untaian kata yang melukis jiwa. Jika kau merasa terundang, pintu imajinasi ini terbuka lebar, tanpa perlu bertatap muka...