Bulan: Bukankah kita berdua sama-sama indah? Namun, pada akhirnya hanya satu yang menjadi pilihan.
Bintang: Memang benar. Kita adalah cermin dari keindahan yang berbeda, namun hanya satu yang mampu menawan hati.
Bulan: Apakah kau merasa kesulitan dengan beban pilihan ini?
Bintang: Kadang-kadang. Namun, aku percaya bahwa cinta yang sejati adalah tentang memberikan kebahagiaan kepada yang dicintai, meskipun itu berarti melepaskan.
Bulan: Aku mengerti. Kadang, mencintai berarti merelakan kehadiranmu di dekatnya demi kebahagiaannya.
Bintang: Betul. Dan walaupun aku merindukannya, aku akan terus bersinar untuk menyapanya, seolah-olah aku adalah bagian dari mimpinya.
Bulan: Maka biarkan sinarmu menembus malam, sementara aku akan menjaga kenangan-kenangan yang tersisa. Semoga dia merasakan kehadiran kita, dalam setiap detik waktu yang berlalu.
Bintang: Semoga begitu. Dalam kegelapan malam, di antara kilauan kita, cinta dan harapan akan selalu ada, meskipun hanya satu yang menjadi pilihan.
Bulan: Dan dalam pilihan itu, biarlah cinta yang sebenarnya ditemukan, dalam setiap cahaya yang memandu dan setiap bayangan yang menanti.
September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebaris Rasa (2018-2019)
PoetrySELESAI TAHUN 2019 DI PUBLISH ULANG TAHUN 2024 Dalam setiap lembar buku ini, terukir kisah-kisah penuh makna dan emosi, seperti untaian kata yang melukis jiwa. Jika kau merasa terundang, pintu imajinasi ini terbuka lebar, tanpa perlu bertatap muka...