part."18".

521 50 0
                                    

Sedari tadi jungkook tidak bisa berhenti tertawa melihat jihyo yang mulai kesusahan hanya untuk berjalan saja. Sudah habis kesabaran jihyo melihat tawa yang membuat dirinya kesal.

"Hya!! Diamlah berisik cepat bantu aku" Bentak nya.

"Kau membentak ku terus menyuruhku"

"Ini semua salahmu oppa apa kau tidak tau selangkangan ku sangat sakit" Keluhnya.

"Benarkah coba kau berjalan sedikit"

"Aiss! Menyebalkan!! Aku tidak akan mau lagi" Teriaknya sebelum berjalan bagaikan pinguin dan itu berhasil membuat tawa jungkook pecah kembali.

*****

Cukup sudah kesabaran jihyo sedari tadi matanya terus melihat kedua wanita di hadapannya ini terus tertawa tanpa melihat wajah jihyo yang memerah menahan kesal.

"Apa jungkook bermain dengan kasar?" Tanyanya yang membuat jihyo semakin kesal.

"Apa kalian memakai pengaman?" Pertanyaan itu mampu membuat mata jihyo membulat sempurna.

"Semoga saja tidak karena eomma ingin segera mempunyai cucu"

"Eomma apa sakitnya akan lama?"tanyanya yang berhasil membuat kedua wanita parumah baya ini tertawa kembali.

"Mungkin besok tidak akan sakit lagi" Jelasnya.

"Sekarang jungkook di mana?"

"Sedang tidur dia kata di lelah"

"Astaga anak itu memang kalian bermain sampai pukul berapa"

"Eomma!!"

"Apa eomma hanya tanya"

"Yasudah kami akan pulang bilang pada jungkook kalau bermain jangan terlalu kasar"

Akhirnya jihyo bisa bernafas lega yah.. Walau dirinya selalu di buat kesal oleh wanita tua itu.

*****

"Apa sudah tidak sakit?" Tanya jungkook sembari memeluk jihyo dari belakang.

"Tidak sudahlah minggir kau membuat ku kesusahan"

"Kau pokus saja memasak aku hanya memelukmu"

"Tapi itu membuatku susah bergerak oppa" Rengek nya.

"Yasudah"

Akhirnya jihyo kembali pokus memasak saat jungkook lebih memilih duduk sembari memainkan handphone miliknya. Tetapi panggilan dari seseorang membuatnya mendengus.

"Ada apa?"

"Apa kau tidak akan kekantor? Hari ini ada miting"

"Tidak aku ingin menghabiskan waktu terlebih dahulu dengan istriku" Ucapnya dan terdengar dengusan di sebrang sana.

"Ini tentang pekerjaan istrimu tidak penting jungkook"

"Kenapa kau berteriak? Tentu ini penting menurutku Eunha"

"Yasudah terserah kau saja urusi saja istri mu"

"Kau kenapa? Aneh"

"Kau tidak mengerti pera--"

"Oke aku tutup" Finalnya.

"Kenapa?" Tanya jihyo sembari membawa beberapa makanan.

"Tidak tadi sekertaris ku memberi tahu bahwa hari ini ada miting"

"Terus kau membatalkannya?"

"Iya" Jawabnya enteng.

"Kenapa kau membatalkannya memangnya kau hari ini sibuk?"

"Tentu"

"Sibuk apa bahkan dari tadi kau hanya diam"

"Sibuk ingin menerkam mu" Ucapnya dengan smirk yang mampu membuat jihyo bergidik takut.

"Sudahlah sana bersiap"

"Tidak mau hari ini aku ingin menghabiskan waktu ku bersama istriku ini"

Ucapannya mampu membuat rona di kedua pipi chubby jihyo keluar sial kau jeon jungkook.

"Terserah kau saja" Finalnya sembari melanjutkan ritual makannya.

Hening suasana hening hanya terdengar dentingan garpu dan sendok yang saling beradu.

"Aku sudah selesai" Ucap jungkook sambil berdiri.

"Kau ingin kemana?"

"Kekamar ingin mandi kau ingin ikut? mandi bersama dan saling menggosok punggung mungkin" Ucapnya dengan memainkan kedua alisnya.

"Tidak kau saja sana nanti aku menyusul"

"Aku tunggu kau di kamar mandi sayang"

Apa katanya dia salah mengartikan ucapannya. Maksudnya adalah menyusul setelah dia mandi memang kau jeon jungkook berotak mesum.

******

TBC...

Next part?

Vote and comment.

Don't leave me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang