part"22".

458 51 8
                                    

Taehyung pov.

Ku langkahkan kakiku menuju mobilku tetapi langkahku terhenti saat melihat seorang wanita sedang berdiri di atas gedung tinggi itu. Dengan cepat aku berlari dan menyusul wanita itu sebelum dirinya melompat dan akhirnya mati jangan sampai itu terjadi.

Langkahku terhenti saat mendengar ucapannya.

"Maafkan ibumu ini" Ternyata dia sedang mengandung?.

"BERHENTI!!" Teriakku tetapi dia hiraukan.

"Ku bilang berhenti jangan bergerak sedikitpun!!" Teriakku lagi sampai ku tarik tangannya.

"Apa kau gila!! Apa kau sadar!! Kau bisa mati kalau kau melompat dari atas sini nona!!" Teriakku memperingati.

Ucapaku mulai terhenti saat aku mendengar isak kan darinya.

"Nona kalau kau mempunyai masalah coba ceritakan padaku" Ucapku yang membuat kepalanya terangkat.

"Jihyo" Ucapku terkejut.

"Taehyung oppa" Ucapnya dengan memelukku erat. Tindakannya membuatku menegang tetapi sedetik kemudian ku balas pelukannya itu.

"Apa kau mempunyai masalah?" Tanyaku tetapi itu membuanya menangis kembali.

"Maaf aku tidak bermaksud" Sesalku dengan memeluknya kembali.

"Mari ku antar pulang" Lanjutku tetapi dengan cepat dia menggeleng.

"Aku tidak ingin pulang kerumahku" Lirihnya.

"Baiklah kalau begitu mari ikut denganku" Ucapku dengan menarik tangannya lembut.

"Kita akan kemana?" Tanyanya.

"Ikut saja denganku" Ucapku dengan tersenyum lembut padanya dan itu membuatnya ikut tersenyum.

"Baiklah"

-

"Sementara kau di apartemen ku tidak apakan?"

"Tidak apa kau tenang saja oppa" Jawabnya yang membuat taehyung tersenyum.

"Taehyung oppa apa kau lapar?"

"Hmm sedikit" Jawabnya.

"Kalau begitu ada apa di kulkas?" Tanyanya yang malah di balas cengir.

"Aku belum sempat belanja Hyo. apa kau tau aku hidup sendiri dan tidak memiliki kekasih ataupun istri jadi mana mungkin aku belanja"

"Haha yang benar? Tidak ada yang mau padamu oppa?"

"Hmm"

"Taehyung oppa kau itu tampan dan mapan mana mungkin tidak ada yang mau padamu" Ucapnya tidak percaya.

"Banyak yang mau padaku tetapi lebih suka pada uangku"

"Aku jadi kasihan padamu"

"Ahh aku tidak perlu kau kasihani. Yasudah aku akan mandi dan bersiap kau temani aku belanja oke"

"Hmm baiklah"
-

"Sudah ku bilang jangan pernah bertemu atau berhubungan lagi dengannya!! Sudah ku bilang segera pecat dia tetapi kau selalu menolaknya!!"

"Maafkan aku eomma aku sungguh menyesal"

"Sekarang kau baru menyesal hah? Eomma tidak mau tau kau harus menemukannya!!"

"Tapi jungkook harus mencarinya kemana lagi eomma?"

"Eomma tidak tau dan tidak mau tau"ucapnya dengan melangkahkan kakinya untuk masuk ke kamarnya lagi.

"Astaga jihyo aku harus mencarimu di mana lagi"lirih nya.

-

" Kau akan memasakanku apa?"

"Eum bagaimana kalau jokbal dan kimchi?"

"Baiklah tidak masalah"

Jihyo terlihat serius memilih bahan-bahan untuk dia masak. Dan seketika taehyung menjadi orang bodoh yang membayangkan dia dan wanita di depannya ini adalah sepasang suami-istri membayangkannya saja sudah membuatnya tersenyum sendiri.

"Eumm taehyung oppa apa aku boleh membeli ini" Seketika lamunan taehyung terhenti saat jihyo bertanya dengan memegang kripik kentang di tangannya.

"Silahkan kau mau beli apa saja aku yang akan bayar" Ucapnya yang membuat jihyo berbinar.

"Benarkah" Ucapnya dengan wajah senang itu. Satu kata yang cocok untuk wajah jihyo saat ini.

Sangat menggemaskan.

"Jihyo kau ingin makan es krim?" Ucapnya yang berhasil mengalihkan perhatian jihyo.

"Boleh sepertinya enak"

"Yasudah ayo" Ucapnya dengan menggandeng tangan itu. Dan itu membuat mereka seperti sepasang kekasih.

Tanpa di sadari jihyo taehyung malah semakin erat menggenggam tangan itu seperti takut kalau wanita di sisinya ini akan hilang.

******
TBC...

Maaf geje. Aku kehabisan ide. Dan jangan lupa vomment.

Tinggal comment 'next' aja itu membuatku semangat hehe

See_u_next_time.

Don't leave me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang