part"26".

480 52 3
                                    

Ting... Tong...

Suara bel itu berhasil mengalihkan pandangan jihyo dari televisi itu, dengan segera jihyo mendekati pintu itu dan membukanya perlahan.

Ceklek...

Pintu itu terbuka dan itu membuat seseorang di luar sana semakin menyunggingkan senyumnya tetapi berbeda dengan jihyo dengan cepat dirinya menutup kembali pintu itu. Tetapi terlambat kaki itu telah berhasil menahan pintu yang akan tertutup itu.

"Jihyo kumohon dengarkan penjelasanku" Mohon nya.

"Tidak perlu ada yang di jelaskan semuanya sudah jelas kau berselingkuh dengan sekretaris ah ralat mantanmu itu di belakangku"

"Maka dari itu dengar dulu semua penjelasanku" Ucapnya dengan wajah memelas.

"Kau sudah menghilangkan kepercayaanku oppa" Ucapnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aku minta maaf dan aku sudah memecatnya dan aku juga sudah mengakhiri hubungan ku dengannya" Jelasnya dan di dalam hati jungkook hanya bisa berdo'a semoga saja wanita di depannya ini mempercayainya.

"Bagaimana kau masih tidak percaya?" Ucapnya dan jihyo hanya memicingkan matanya mencoba mencari kebenaran.

"Kita bicara saja di dalam tidak sopan tidak menyuruh tamu masuk" Ucapnya dan itu membuat senyum jungkook semakin lebar.

"Wahh bagaimana kau bisa membeli apartemen sebesar ini?" Tanyanya yang membuat jihyo memutar matanya malas.

"Taehyung oppa membelikannya untukku" Ucapnya yang membuat jungkook kesal. Tapi dia harus menahan rasa kesal itu.

"Silahkan duduk dan apa yang ingin oppa bicarakan?" Ucapnya dan itu membuat aktivitas melihat-lihat jungkook terhenti.

Jungkook mulai melangkahkan kakinya menuju kursi itu.

"Aku hanya ingin bilang padamu kembali padaku lagi"

"Maaf aku tidak bisa" Ucapnya yang membuat jungkook mendekat.

"Kau harus mau jihyo dan mari kita besarkan anak kita bersama" Ucapnya yang membuat jihyo menunduk dengan melihat perut itu.

"Aku tidak mau kau harus membesarkan anak kita seorang diri dan aku juga tidak mau kau selalu bersama-sama dengan pria bernama taehyung itu" Lanjutnya.

"Aku akan pikirkan itu"jawabnya.

"Baiklah kalau begitu semoga keputusan mu yang terbaik dan pintu rumah itu akan selalu terbuka untukmu" Ucapnya dengan mencium pucuk kepala jihyo.

"Beritahu aku jika sudah mendapatkan jawabnnya" Finalnya dengan melangkahkan kakinya pergi.

Kini jihyo hanya bisa melihat kepergian suaminya itu, kini pikirannya mulai bingung apa dia harus mempercayai ucapan suaminya itu atau tidak?.

Dia memang masih mencintainya tapi dia takut kalau dia kembali lagi pada pria itu dia akan di bohongi untuk yang kedua kalinya.

Dari pada memikirkan yang akan membuatnya semakin pusing kini kaki indahnya melangkah pergi menuju tempat di mana dia bisa menemukan kenyamanan.

-

Taehyung pov.

Rasanya tidak melihat wajah cantik itu untuk beberapa menit saja rasanya sangat rindu.

Ku langkahkan kakiku untuk menemuinya tapi baru langkahku terhenti saat melihat seorang pria baru saja keluar dari apartemen itu.

Mataku semakin memicing agar dapat melihat pria itu. Tapi sialnya pandanganku terhalang oleh topinya.

Tanpa ambil pusing ku langkahkan kembali kakiku menuju apartemen itu.

Jariku kini sudah menekan setiap digit angka dan berhasil kini sudah terbuka. Tapi tidak ada dia sama sekali.

"Jihyo!!" Teriak ku tapi tidak ada jawaban.

Aku mulai panik apalagi saat melihat seorang pria baru saja keluar dari apartemen ini aku takut pria itu berbuat macam-macam padanya.

Ku langkahkan kakiku di mulai dari dapur, kamar mandi, tapi tetap tidak ada dan terakhir aku mulai membuka kamar itu dan kini hatiku mulai menghangat saat melihatnya dengan damai tengah tidur.

"Andai saja kau mengetahui isi hatiku ini" Gumamku dengan mengelus rambut itu.

Sebaiknya aku kembali besok saja dari pada harus menggangu nya tidur.

******
TBC...

Maaf baru update soalnya terlalu sibuk sama ff sebelah hehe.

Geje mohon maafkan oke😁.

See_u_next_time.

Don't leave me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang