Vanya dan Marlo (10)

2K 67 16
                                    

Hal pertama yang Vanya lihat saat membuka mata adalah wajah tampan Marlo yang tertidur pulas menghadapnya.

God! Sejak kapan pemandangan ini terasa begitu menyenangkan pikir Vanya saat berhadapan dengan wajah tertidur Marlo.

Dulu saat hubungannya dan Marlo hanya sebatas friends with benefit, sangat jarang mereka tidur bersama dalam satu ranjang hingga pagi hari. Marlo selalu pergi lebih dulu meninggalkannya setelah percintaan liar mereka diranjang, yahh, Vanya yang dulu tak ubahnya seperti jalang yang selalu memuaskan Marlo, hanya tingkatan dirinya lebih tinggi, karna dia bercinta dengan Marlo bukan hanya percintaan satu malam.

"pemandangan menyenangkan huh?" perkataan Marlo sukses membuat Vanya tersadar dari lamunannya dan merasa malu seketika, Vanya tak menyadari jika sejak tadi mata pria itu sepenuhnya terbuka dan lebih memalukannya lagi, pria itu mendapati pandangan memuja yang Vanya tujukan kepadanya.

"hell no!, gue cuma bingung, gimana caranya bangunin lo yang tukang tidur" kilah Vanya sesaat mendapati wajah Marlo yang menyeringai penuh kemenangan.

"oh ya?" goda Marlo seraya menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya.

Vanya kaget saat mendapati pemandangan tubuh Marlo yang bertelanjang dada, menampilkan perut sixpack Marlo, tidak terhalang apapun, sungguh sempurna dan menggoda. Vanya tersadar, buru-buru dia memalingkan wajah, takut lengah dan membuatnya lupa diri.

"astaga Marlo!" jerit Vanya sambil berusaha menutupi kedua matanya.

Marlo terbahak melihat reaksi berlebihan Vanya saat melihat bagian tubuhnya yang tidak mengenakan pakaian.

"untuk apa menutup mata kalau kamu sudah pernah melihat bagian 'inti' saya" ejek Marlo dengan seringai mesum.

Wajah Vanya memerah seketika mendengar kata-kata yang Marlo ucapkan.

"it's not the same, sebenarnya apa tujuan lo ngebawa gue kesini?" tanya Vanya sambil menatap lekat sepasang bola mata Marlo yang berwarna kelabu, berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Menghabiskan waktu bersama tentunya" jawab Marlo dengan santai.

Mendengar jawaban Marlo yang terlalu santai membuat Vanya gemas "Mar!, lo lupa kalo lo udah punya istri? Apa yang lo lakuin sekarang sama aja kayak selingkuh, gue gk mau menodai kesakralan pernikahan" Vanya tidak ingin menanggung rasa bersalah seumur hidup kalau sampai pernikahan Marlo dengan Caca berantakan karna ulahnya, kalaupun mereka berdua bercerai haruslah dari keinginan keduanya tanpa melibatkan pihak lain.

Marlo tak mengubris perkataan Vanya, Marlo seolah-olah tuli dan tidak peduli sama sekali dengan apa yang Vanya bicarakan. Sebaliknya Marlo meraih telpon genggam di atas nakas kemudian melakukan panggilan.

"antar sarapan ke kamarku sekarang" pinta Marlo kepada seseorang diujung panggilan.

Vanya kesal ketika Marlo mengabaikan omongannya, tanpa pikir panjang Vanya meraih wajah Marlo dan kemudian menghadapkan kearahnya.

"Marlo... Jawab gue" rengek Vanya gemas.

Marlo terbelalak akibat aksi Vanya yang sungguh diluar perkiraannya, kini jarak wajahnya dengan Vanya hanya terpaut kurang dari satu jengkal, yang membuat Marlo dapat dengan jelas mengamati wajah Vanya yang terlihat seksi saat bangun tidur. Rambut coklat gelap Vanya tergerai menutupi sedikit dahinya, bola mata Vanya yang berwarna hitam serta bibirnya yang berwarna merah merekah membuat hormon dasar Marlo sebagai pria normal bergejolak, sesuatu dibawah sana mulai menegang.

 Rambut coklat gelap Vanya tergerai menutupi sedikit dahinya, bola mata Vanya yang berwarna hitam serta bibirnya yang berwarna merah merekah membuat hormon dasar Marlo sebagai pria normal bergejolak, sesuatu dibawah sana mulai menegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I LOVE YOUR BODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang