Vanya dan Marlo (13)

1.6K 64 3
                                    

Wajah Marlo masih nampak dingin tetapi kali ini ia dapat mengontrol nada bicaranya untuk lebih lembut "jawab saya Vanya..., sebenarnya ada masalah apa? kenapa mendadak kamu ingin mengakhiri hubungan kita? padahal, kalau tidak salah baru beberapa menit yang lalu kamu menggoda saya?"

Marlo gemas ketika tak kunjung mendapatkan jawaban dari Vanya. Dengan lembut Marlo menyentuh dagu Vanya dan menariknya perlahan agar kembali menghadapnya. Entah kenapa Marlo tidak tahan dengan pengabaian wanita itu.

"ka-karna lo itu suami Acha, dan lagi mau gimana pun gue tetep jadi orang ketiga dirumah tangga lo Mar" jawab Vanya memberanikan diri balas menatap mata Marlo.

Marlo tak puas mendengar jawaban Vanya kendati Marlo berusaha membuat Vanya mengerti apa yang dia rasakan "yang saya cintai itu kamu, bukan Acha atau siapapun itu, hanya kamu yang saya inginkan menjadi pasangan hidup. Persetanan dengan pandangan Orang lain!, yang penting bagi saya kamu bukan wanita seperti itu"

"tapi..." Vanya tak sempat melanjutkan, bibir Marlo terlebih dulu membungkam Vanya dengan ciumannya.

Vanya sempat terdiam sebelum mendorong kuat bahu Marlo agar berhenti menciumnya "stop!. Lo tau Mar... kemaren istri lo bilang ke gue kalau dia hamil..." Vanya berusaha biasa saja saat mengatakan hal itu. jujur, posisi tubuhnya yang masih berada diatas pangkuan Marlo membuat Vanya merasa serba salah.

Wajah Marlo datar ketika mendengar itu, ekspesinya mendadak sulit diartikan "siapa yang kamu maksud?" tanya Marlo, ada nada ketidaksukaan dalam pertanyaannya.

"Acha lah bodoh!, memangnya lo punya istri selain Acha?" jawab Vanya ketus.

Marlo tidak menghiraukan umpatan Vanya sebaliknya dia kembali bertanya "apa dia bilang anak yang dikandungnya anak saya?" tanya Marlo lagi.

Vanya kesal mendengar sikap Marlo yang kelewat santai, bagaimanapun hal ini menyangkut masa depan hubungan mereka. Vanya berniat untuk memperjelas status hubungan mereka untuk kedepannya. Namun, sepertinya tidak demikian bagi Marlo, Marlo terkesan main-main dan meremehkan.

Vanya terdiam sebelum menjawab "nggak sih, dia cuma bilang. Dia nggak mau cerai sama lo karna ingin mempertahankan kandungannya" jawab Vanya sambil menghela nafas lelah. Kepala Vanya mendadak terasa pening kembali, mungkin efek alkohol semalam yang belum hilang sepenuhnya.

Vanya bermaksud bangkit dari atas pangkuan Marlo, sayangnya gerakan tersebut kalah cepat dari Marlo yang terlebih dulu menahan pinggang Vanya dengan kedua telapak tangan "jangan coba-coba kabur ditengah obrolan kita Vanya"

"gue nggak kabur, kaki gue cuma pegel kalau harus diposisi ini lebih lama" setelah itu yang dilakukan Vanya ialah memindahkan tubuhnya disamping tubuh Marlo serta meluruskan kedua kakinya diatas pangkuan Marlo, naas, gerakan itu tak disangka membuat paha Vanya yang semula ditutupi kimono mandi tanpa sengaja tersingkap keatas hingga menampilkan sepasang paha putih Vanya, buru-buru Vanya menarik kedua kakinya sebelum sempat dicegah oleh tangan Marlo.

Marlo berdehem sebelum kembali melanjutkan pembicaraan "kamu tau Vanya, saya memang pernah tidur dengan Acha, diawal pernikahan saya dengan dia. Tapi demi tuhan! yang saya bayangkan saat itu adalah kamu. Apa saja yang saya lakukan dengannya hanyalah sebatas kebutuhan. Dan lagi pula setelah itu saya sadar, tidak sepantasnya saya mengkhianatimu yang sedang mengandung anak saya" Marlo menjelaskan kepada Vanya panjang lebar, berharap Vanya mengerti situasinya saat itu.

Marlo akui dulu ia pernah 'tidur' bersama Acha tepat sehari setelah pernikahannya, hal itu semata-mata terjadi karna kebutuhan batin keduanya yang merupakan pria dan wanita dewasa. Tentunya saat itu Marlo bermain aman dengan menggunakan alat kontrasepsi. Setelah pergulatan itu Marlo merasa menyesal karna sempat mengkhianati Vanya yang dia cintai, lagi pula bermain dengan Acha tidak senikmat ketika Marlo bercinta dengan Vanya. Acha jauh dari kategori wanita  yang dapat menyenangkan Marlo, hanya Vanya yang bisa membuat Marlo ketagihan serta membuatnya tergila-gila, ingin merasakan lebih dan lebih, memberikan efek kepuasan yang luar biasa bagi tubuh Marlo.

I LOVE YOUR BODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang