11. Pengakuan

256 28 12
                                    

Film sudah selesai. Sepanjang pemutaran film tadi, Lia terus-menerus menggenggam tangan Hyunjin. Dingin katanya. Hyunjin sih senang2 saja.

"Li, aku ke toilet bentar ya?", kata Hyunjin

Lia buru2 menggenggam erat tangan Hyunjin.

"Jangan!!! Nanti kalo Ben datang lagi gimana?"

"Bentar, kok. Beneran. Aku udah kebelet banget, nih"

"Huh yaudah deh. Cepetan lho ya? Aku takut"

"Iyaaaaa"

Hyunjin lalu masuk ke area toilet pria, sedangkan Lia menunggu di luar.







Kekhawatiran Lia terbukti. Tiba2 seseorang menepuk pundaknya.

"Hai mantanku tersayang"

Lia menoleh terkejut.

"B-Ben?"

Yoonbin Alvaro, atau biasa disapa Ben, tersenyum sedikit mengerikan.

"Iya ini aku, sayang. Aku kangen banget sama kamu"

Lia mundur perlahan. Dalam hati dia berdo'a semoga Hyunjin cepat keluar dari toilet.

"Kenapa? Kamu takut? Hm?"

Lia kembali mundur teratur.

"Ayo kita bermain sebentar"

"M-main apa?"

Yoonbin menyeringai. "Masa kamu nggak tahu sih?"

Lia menelan ludahnya. Dia teringat peristiwa beberapa bulan lalu, ketika dia hampir dilecehkan oleh Yoonbin.

"Jangan khawatir. Kali ini nggak akan ada yg ganggu kita. Tempat ini sudah sepi. Dan temanmu itu tadi sudah aku kunci di toilet"

Lia semakin ketakutan.

Mama, Papa, Lia takut

**

"Lepaskan!!! Lepaskan aku, Ben!!!"

"Nggak!!! Kamu milikku, Lia!!! Nggak ada yg boleh misahin aku sama kamu!!!"

"Kamu gila, Ben!!!"

"Ya, aku gila!!! Aku gila karena kamu, Lia!!!"

"Ben, lepasiiiinnn"

"Nggak akan!!!"

Yoonbin menampar pipi Lia berkali2 hingga membuat bibir gadis itu sedikit sobek dan mengeluarkan darah.

Satu-persatu Yoonbin berhasil melepas paksa kancing baju Lia. Dan ketika tangan Yoonbin hampir melangkah lebih jauh lagi, seseorang menarik kasar kerah bajunya.

Bughhhh

"JANGAN SENTUH LIA!!!"

Lia dan Yoonbin menoleh ke arah sumber suara.

"Hyunjin!!!", pekik Lia

Yoonbin mengusap pipinya yg mengeluarkan darah akibat pukulan dari Hyunjin. Sial, bagaimana dia bisa keluar dari toilet?

Yoonbin berusaha bangkit, tapi 1 lagi pukulan dari Hyunjin membuatnya limbung.

Akhirnya Yoonbin menyerah.

"Oke, aku akan pergi sekarang. Tapi nanti, akan kupastikan Lia menjadi milikku!!!", ucap Yoonbin sebelum pergi

Hyunjin segera berlari menuju Lia. Dia melepas jaketnya lalu dipakaikannya ke tubuh Lia.

"Kamu nggak apa2?", tanya Hyunjin

Lia mengangguk lemah. "Cuma sakit di sini", katanya sambil menunjuk bibirnya yg sobek

Hyunjin teringat dia membawa kotak P3K di tasnya. Segera dia mengeluarkan kotak itu dan mengobati luka Lia.

"Maaf ya, aku tinggal sebentar kamu jadi begini", ucap Hyunjin

Lia menggeleng. "Gapapa. Ben aja yg brengsek- aw pelan2, Jin"

"Sakit ya? Maaf ya?"

Dengan telaten Hyunjin mengobati luka Lia. Untung Hyunjin pernah belajar dari Jennie yg masuk jurusan kedokteran.

Tiba2 Lia menangis.

"Jin, aku takut..."

"Takut kenapa?"

"Takut Mama sama Papa bakalan marah sama aku"

"Harusnya yg mereka marahi itu aku. Kan aku yg bawa kamu pergi. Aku juga yg ninggalin kamu sendirian. Aku yg tanggung jawab"

"Tapi kalau kamu nggak cepet datang, mungkin,,,"

Hyunjin tersenyum. "Sepertinya yg perlu dimarahi itu Yoonbin atau Ben atau siapalah itu. Dia ngunci aku di toilet tadi. Sebenarnya semua pintu juga dia kunci sih"

Lia tersenyum tipis. Kemudian dia meringis karena bibirnya terasa perih.

"Masih sakit?", tanya Hyunjin

Lia mengangguk pelan.

Hyunjin mengusap pelan bibir Lia. Dan entah apa yg merasuki Hyunjin, tiba2 dia mengecup bibir Lia.

Lia terkejut. Didorongnya pelan tubuh Hyunjin.

"J-Jin, kamu,,,"

Hyunjin tersadar. "Maaf..."

Kemudian mereka sama2 menunduk.

"Li, kamu marah?"

Lia menggeleng. "Enggak kok. Aku,,, seneng malahan"

Hyunjin menoleh. "Kenapa begitu?"

Lia menatap Hyunjin dalam2. "Jin, seb-sebenarnya aku,,, suka sama kamu"

Hyunjin seperti tak percaya pada apa yg baru didengarnya.

"Aku nggak salah denger? Kamu suka sama aku?"

Lia mengangguk. "Tapi sayangnya kayaknya kamu suka Kak Yeeun ya? Soalnya kemaren kamu nanya mantan Kak Yeeun"

Hyunjin tertawa kecil. "Yg aku suka itu kamu, Li. Kalo Kak Yeeun, itu Bang Woojin yg suka"

#####

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang