19. Don't Worry

228 21 1
                                    

"Bagaimana keadaan Hyunjin dan yg lainnya, Ma?", tanya Lia begitu Irene keluar dari ruangan

Irene tersenyum. "Teman2 mu yg pingsan sudah siuman. Jangan khawatir. Hyunjin juga tidak apa2. Lukanya tidak terlalu parah. Hanya butuh beberapa jahitan saja. Untung kamu cepet panggil bantuan"

Iya. Waktu itu ketika Seungmin menolong Hyunjin, Lia segera menelepon Irene, meminta segera didatangkan ambulans. Tak lupa dia menelepon Nichkhun, Papa Seungmin untuk meminta mendatangkan anak buahnya untuk menangkap Yoonbin. Saat itu, karena tamannya masih tergolong baru, masih sedikit yg datang berkunjung. Dan ternyata security dan beberapa pengunjung juga ikut dibius. Seungmin kebetulan aman karena dia sedang di toilet pria dan kehadirannya tidak diketahui Yoonbin.

"Lia boleh jenguk mereka, Ma?"

"Boleh. Tapi Hyunjin jangan dulu ya? Dia masih ada sedikit perawatan"

Lia mengangguk. Bersama Seungmin, dia lalu menuju ruangan tempat teman2 nya yg pingsan dirawat.

"Hai", sapa Lia

Teman2 nya menoleh. Berniat menjawab sapaan Lia tapi tidak bisa karena masih merasa sedikit pusing.

"Maaf ya, gara2 mantanku, kalian jadi gini"

Semua mengangguk. Lagi2 tidak bisa menjawab perkataan Lia.

"Istirahatlah. Aku mau liat kondisi Hyunjin dulu di sebelah"

Mendengar nama Hyunjin disebut, Yeji menguatkan diri untuk berkata, "Hyunjin kenapa?"

Lia menoleh ke arah Seungmin sebentar, lalu, "Dia mengalami sedikit pendarahan di kepalanya akibat pecahan botol. Ada luka juga di lengannya tapi jangan khawatir. Kata Mama, nggak parah kok"

Yeji terlihat menghela nafas lega.

"Kalau gitu aku ke sebelah dulu ya?"

Semua mengangguk.

Lia lalu keluar dari ruangan itu. Hanya dia sendiri saja. Seungmin memilih tinggal untuk menemani teman2 mereka.

Begitu keluar ruangan, Lia bertemu dengan Fei. Sebagai tetangga sekaligus pacar Hyunjin yg baik, Lia pun salim kepada "calon mertua".

Pintu ruangan tempat Hyunjin dirawat terbuka. Irene muncul dengan seulas senyum di bibirnya.

"Gimana, Ma?", tanya Lia tak sabar

"Kalian boleh masuk. Hyunjin sudah sadar, kok", jawab Irene

Tanpa menunggu lama lagi, Lia segera masuk ke dalam ruangan dan menghambur ke pelukan Hyunjin.

"Aku takut kamu ninggalin aku", ucap Lia

Hyunjin tertawa kecil. "Mana mungkin aku ninggalin putri Julia ku ini, hm?"

"Maaf ya, gara2 mantanku, kamu jadi gini"

"Hei udahlah. Ini bukan salahmu. Musibah gaada yg tahu. Kalau ada yg harus disalahkan, ya Ben itu yg otaknya gak beres"

Lia semakin mengeratkan pelukannya.


Cklek

Pintu terbuka. Suho muncul bersama Chansung, Fei, Woojin dan Yeeun. Melihat posisi Woojin dan Yeeun yg berdekatan, Suho buru2 membuat jarak di antara mereka. Seolah ingin memisahkan mereka.

Hyunjin dan Lia saling pandang. Mungkinkah?

#####

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang