15. Konflik

230 28 0
                                    

"Bibirnya masih sakit?", tanya Hyunjin

Lia mengangguk pelan. "Tapi udah mendingan kok. Udah diobatin sama Mama"

Saat ini mereka berdua sedang duduk santai di rooftop rumah Lia sambil minum boba tea. Kuliah? Libur.

Setelah boba tea habis, mereka senderan di dinding. Sambil menikmati angin yg sepoi2.

Sebelah tangan Hyunjin membelai lembut rambut Lia yg sedikit berkibar karena tertiup angin.

Mereka berdua saling pandang.

"Sakit nggak?", tanya Hyunjin

Lia menggeleng. "Gapapa kok"

Mereka berdua lalu tersenyum.

Perlahan Hyunjin mendekatkan bibirnya ke bibir Lia.

Mereka berciuman beberapa saat.








Hingga akhirnya mereka dikejutkan oleh,,,

"YEEUN NGGAK MAU DIJODOHIN, PA!!!"

Suara teriakan Yeeun itu membuat keduanya terkejut dan hampir tersedak. Mereka buru2 melepaskan tautan bibir mereka dan turun ke bawah untuk melihat apa yg terjadi.

Di bawah, mereka melihat Yeeun sedang bertengkar dengan Suho.

"Ini demi kebaikan kamu, Yeeun", ucap Suho

Yeeun terlihat menggelengkan kepalanya kuat2.

"Alasan aja, Pa!!! Papa nggak ngertiin Yeeun!!!"

"Yeeun,,,"

"Kenapa Kak Jisoo dan Lia berhak memilih pasangannya sedangkan aku enggak? Apa benar aku memang bukan anak kalian?"

Suho terlihat marah mendengar ucapan Yeeun itu.

"YEEUN!!!"

Yeeun menghentakkan kedua kakinya dan berlari menuju rooftop, setelah sebelumnya sempat menabrak tubuh Lia.

Tak lama, terlihat Woojin dan Donghee pergi menyusul Yeeun ke rooftop. Lia berniat menyusul juga, tapi ditahan oleh Jisoo.

"Udah. Biarin aja", ucap Jisoo

"Tapi Kak,,,"

"Udah. Tenang. Gausah khawatir. Sekarang mending bungsunya Kakak ini istirahat. Lihat tuh bibirmu masih sakit. Hmm ada bekas ciuman ya kayaknya? Yaudahlah itu juga urusan kalian"

"Ih Kakak!!!"

Lia terlihat malu karena ucapan kakak sulungnya itu. Begitupula Hyunjin yg berdiri di belakang Lia.

"Udah kamu istirahat aja, Dek. Soal Yeeun, kamu gausah khawatir. Pokoknya kamu percaya aja sama rencana Kakak. Oke?"

Lia akhirnya mengangguk.

"Yaudah, sekarang kamu istirahat. Hyunjin juga sebaiknya pulang"

Hyunjin mengangguk. "Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

**

Malamnya, setelah selesai merapikan perlengkapan kuliahnya dan bersiap akan tidur, tiba2 pintu kamar Lia diketuk.

"Siapa?", teriak Lia

"Ini Kak Yeye, Dek"

Lia bergegas membuka pintu kamarnya. Yeeun berdiri di depan pintu kamarnya dengan mata sedikit sembap.

Begitu masuk ke kamar Lia, Yeeun langsung menarik tubuh si bungsu dan memeluknya erat.

"Maaf soal yg tadi ya, Dek?", ucap Yeeun

"S-soal apa?", tanya Lia sedikit heran

"Maaf udah ngeluarin kata2 tadi di depan kamu. Maaf juga udah nabrak kamu tadi"

Lia tersenyum. Dia melepaskan pelukan kakak keduanya.

"Gapapa, Kak. Kan tadi kakak juga lagi emosi. It's okay"

"Bener gapapa? Kamu maafin Kakak?"

Lia mengangguk. Dia lalu meminta Yeeun duduk di sebelahnya.

"Sekarang Kakak cerita, deh", pinta Lia

Yeeun berdehem. "Oke jadi begini,,,"











"Iya jadi gitu, Li"

Lia mengangguk2 kan kepalanya. "Kakak udah tau siapa orangnya?"

Yeeun menggeleng. "Papa cuma bilang anaknya teman Papa"

Lia tampak berpikir. Bukankah Om Chansung teman Papa? Tante Fei bahkan kerja di kantor Papa juga. Lalu Om Nichkhun juga temannya Papa. Butik Tante Tiffany juga jadi langganan Mama sama Papa. Apa jangan2,,,

"Li? Lia? Kamu mikir apa, Dek?"

Lia tersadar. "Oh eh bukan apa2 kok Kak. Eumm aku cuma mau nyaranin, coba Kakak tanya siapa cowok itu. Trus kalo udah tau, coba Kakak buka hati. Percaya aja, rencana Mama sama Papa itu yg terbaik"

"Tapi, Li,,,"

Lia tersenyum. "Percaya sama Lia"

"O-oke"

"Btw Kak,,,"

"Ya?"

"Aku tadi dicium Hyunjin lagi. Hehe"

"Terus?"

"Kepotong teriakan Kakak. Hehe"

Yeeun tertawa kecil. Kemudian dia berbisik, "Kakak tadi juga dicium Woojin"

#####

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang