23. Kecelakaan

228 19 1
                                    

"Jin, aku udah cantik belum?"

"Jin, aku udah cantik belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah, dong. Aku juga udah keliatan ganteng belum?"

 Aku juga udah keliatan ganteng belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ganteng bangeeettt"

"Eh, Ji, kembaranmu napa gitu banget deh?", bisik Dahyun

Yeji hanya mengendikkan bahunya.

Saat ini mereka sedang menghadiri acara ulang tahun Yeeun. Konon katanya, 'calon' Yeeun juga akan hadir di acara itu.

Hyunjin tampak asyik mengobrol dengan Seungmin, Felix, Han dan Donghee. Sementara Lia ngobrol dengan Yeji dan dua Chae. Felix, Han dan dua Chae ikut diundang juga karena mereka teman akrab Lia dan sering main ke rumah.

Tapi,,, di mana Woojin?

Yeji celingak-celinguk mencari Woojin. Tapi kakak keduanya itu tidak juga muncul. Dia juga mencoba menelepon Woojin, tapi tidak diangkat. Begitupula dengan Hyunjin dan Jennie yg juga tidak mendapat jawaban dari Woojin.

Ternyata bukan hanya ketiganya yg terlihat khawatir. Suho, Jisoo hingga Yeeun sendiri terlihat resah. Bahkan diam2 Suho terlihat mencoba terus menelepon seseorang yg Yeji yakini itu adalah Woojin.

Acara tetap dilanjutkan. Tapi Yeji bisa menangkap raut muka Suho yg terus terlihat gelisah.

Mina yg juga hadir, juga menangkap raut muka gelisah Suho. Mina dan Yeji beradu pandang. Mina menggelengkan kepalanya, tanda dia tidak bisa membantu kali ini.

Di tengah2 acara, hp Hyunjin bergetar tanda ada panggilan masuk. Nama 'Bang Woojing' tertera di layar. Kebetulan Hyunjin berdiri dekat pojokan, jadi dia bisa segera mengangkat telepon itu.

"Halo Bang? Abang di mana? Ditungguin ini. Katanya mau dateng?"

"Halo? Hyunjin?"

Hyunjin terkejut. Itu suara perempuan. Terasa familiar di telinganya.

"Tante Irene?"

"Iya ini Tante, Jin. Anu, ini Tante mau ngasih tau kalau kakak kamu, Woojin, sekarang ada di rumah sakit. Dia kecelakaan"

"APAAAA???"

Semua menoleh mendengar teriakan Hyunjin. Hyunjin buru2 meminta maaf dan kembali menerima telepon.

"Tante? Tante serius?"

"Iya Tante serius. Tadi dia sempat kehilangan darah tapi untungnya stok darah B masih ada jadi bisa segera ditransfusikan"

"Terus sekarang keadaan Bang Woojin gimana, Tante?"

"Kakakmu belum sadar. Tapi jangan khawatir. Keadaannya baik2 saja. Sebaiknya kamu cepat kesini"

"Ah, baik Tante. Saya akan segera ke sana"

Tut

Telepin dimatikan. Semua mata kini tertuju pada Hyunjin, meminta kejelasan.

"Siapa, Jin? Ada apa?", tanya Suho

"Bang Woojin,,,"

"Ya? Woojin kenapa?"

"Bang Woojin,,, Bang Woojin kecelakaan"

**

Semua sekarang berada di rumah sakit. Chansung dan Fei juga sudah datang. Tapi Woojin belum sadarkan diri.

Hyunjin duduk2 di depan ruangan tempat kakaknya dirawat, bersama Lia.

Irene datang menghampiri mereka.

"Jangan khawatir, kakakmu lukanya nggak terlalu parah, kok", ucap Irene lembut

Hyunjin mencoba tersenyum. Dia tahu, meski masih belum sadar, keadaan Woojin tidaklah buruk. Hanya menanti waktu kapan dia sadar.

Sebuah pertanyaan tiba2 terlintas di kepala Hyunjin. Dia lalu menoleh ke arah Irene.

"Tante, bagaimana Tante bisa membuka hp Bang Woojin? Seingat Hyunjin, hp nya Abang terkunci"

Irene tersenyum. "Insting seorang Mama"

"Hah?"

Irene kembali tersenyum. "Insting seorang Mama yg anaknya sedang dalam fase cinta2 an. Biasanya remaja yg jatuh cinta itu suka pakai kode tentang orang yg dia suka. Ternyata benar. Kakakmu pakai tanggal lahir Yeeun sebagai passcode nya"

Hyunjin dan Lia sama2 mengangkat alis.

"Bucin", gumam Hyunjin

Lia yg mendengarnya lalu mencubit pinggang Hyunjin.

"Heh ngaca!!! Kamu sendiri pakai tanggal jadian kita sebagai passcode!!!"

Hyunjin cuma nyengir.

#####

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang