Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Langsung ditraktir boba tea sama Jennie)
Keluarganya menyambut gembira kepulangan Hyunjin. Padahal lukanya tidak terlalu serius, tapi ya gitulah Hyunjin kan Prince of Pradana. Seperti Jennie yg jadi Princess of Pradana. Eits, bukan berarti Woojin dan Yeji di-anaktirikan. Hanya saja, ya begitulah.
Lia menyambut paling gembira. Katanya kangen. Padahal pas di rumah sakit dia yg jagain terus. Biasalah namanya juga bucin.
Sorenya, di teras rumah Hyunjin, dia dan Lia sedang duduk santai sambil menikmati pemandangan sore. Squad Suhongong baru saja pulang.
"Jin,,,"
"Iya?"
"Papa sama Mama udah tau soal Kak Yeeun sama Kak Woojin"
Hyunjin seketika menoleh. "Oh ya?"
Lia mengangguk. "Aku nggak tau mereka udah tau kenyataannya atau belum, tapi yg pasti mereka sudah tau soal Kak Yeeun yg tidur di kamar kakakmu. Ingat nggak soal Papa yg kasih jarak di antara mereka? Nah itu pas udah tau"
Hyunjin menelan ludahnya. "Te-terus?"
"Y-ya,,, aku takut Papa sama Mama jadi ngasih jarak juga di antara kita"
"Tapi kemarin Mamamu masih baik2 aja. Om Suho juga masih baik2 aja ke kita"
"Y-ya itu kan kemarin. Aku takut Papa sama Mama bakal nganggap kamu sama aja kayak Kak Woojin, ya aku tau itu salah paham. Trus jadi ngasih jarak di antara kita. Aku nggak mau pisah sama kamu, Jin"
Hyunjin menarik tubuh Lia hingga menghadapnya.
"Li, kamu cinta kan sama aku?"
Lia mengangguk.
"Kamu percaya kan sama aku?"
Lia mengangguk lagi.
"Kita perjuangin cinta kita bersama2, Li. Aku juga nggak mau pisah sama kamu. Kamu bersedia kan berjuang bareng aku?"
Lia, lagi2 mengangguk.
Hyunjin lalu memeluk Lia erat2.
"Let me be your shelter", ucap Hyunjin
"Of course", balas Lia
"Don't worry. Be happy"
"Pa, Ma, Jisoo mau bicara"
"Soal apa lagi, Jisoo? Soal Woojin dan Yeeun?"
"Bukan, Pa. Tapi soal Hyunjin sama Lia?"
"??? Mereka kenapa? Tidur bareng juga?"
"Bukan"
"Lalu?"
"Jangan pisahin mereka"
"???"
"Pokoknya jangan pisahin mereka walau cuma buat prank. Kasihan mereka sebucin itu"
