Fanya 1 🐬

271 33 8
                                    

Karena setiap cerita, memiliki sisi istimewanya tersendiri.


[Jangan lupa follow karena ada beberapa part yang akan diprivate dan coment ya, karena itu berharga banget buat author ❤️]


Happy reading.

🐬🐬🐬

pagi ini Fanya beraktivitas seperti biasanya bangun terus mandi dan siap-siap ke sekolah, namun bedanya pada tahun ini ia akan menjalani MOS dalam tiga hari di Smandel.

"Fanya cepat nak, ntar kamu telat ke sekolah"teriak Miranda-bundanya Fanya dari bawa.

"iya bunda, sebentar" Fanya di anak tangga.

"Kakak mu mana Fanya?" tanya Miranda menata makanan di meja makan.

"Di kamar bunda" jawab Fanya saat sampai di meja makan dan mulai memakan sarapannya.

"pagi bunda" ucap Raka setiba di anak tangga.

"pagi sayang" jawab bundanya.

"Fan kamu ke sekolah naik Go-Jek aja yah, soalnya kakak buru-buru mau rapat OSIS pagi ini" ucap Raka sambil mencium kening adiknya.

"ya kakak mah selalu gitu" kata Fanya sambil cemberut.

"Hehehe maap ya, ntar pulang kakak jemput deh kalo gitu"

"Iya udah deh, tapi jemput ya"

"Iya adikku sayang, ntar kakak jemput" ujar Raka sambil menarik hidung Fanya.

"Iss kakak sakit tau" cemberut Fanya sambil mengelus hidungnya.

"ya udah, aku berangkat dulu ya" pamit Raka sambil mencium punggung tangan ayah dan bundanya tak lupa ke adik kesayangannya.

"Ehh gk sarapan dulu kak?" tanya Miranda saat Raka menyium pugung tangan nya.

"Gak Bun, ntar di sekolah aja"

"iya hati-hati, jangan lupa jemput aku" sahut Fanya.

"Ok sayang" teriak Raka di ambang pintu.

"Hehehe, siap komandan" jawab Fanya sambil beranjak dari meja makan.

"kamu sama ayah aja ya" ujar Renendra ayahnya Fanya.

"iya yah"

"Kalian hati-hati ya di jalan" ucap bunda sambil mencium kening Fanya.

"Iya bunda" jawab Fanya bersamaan dengan ayahnya.

"ayah kapan ke Canada?" tanya Fanya setelah duduk di samping kemudi.

"besok ayah akan berangkat kesana" jawab ayah.

"Berapa lama di sana?"

"Paling dua hari ayah di sana" jawab Renendra yang fokus nyetir.

"kalau ayah pulang, Fanya mau minta oleh-oleh" ujar Fanya sambil memperlihatkan senyum termanisnya.

"Iya sayang nanti ayah bawain oleh-oleh buat kamu ya" ucap ayahnya sambil mencium keningnya Fanya.

Tak butuh waktu lama Fanya telah sampai di sekolahnya dan berpamitan ke ayahnya.

🐬🐬🐬

SMA Negeri 8, itulah nama sekolah Fanya saat ini, ia akan menjalani MOS selama tiga hari. Fanya dan Hesti berjalan bersama ke lapangan untuk proses mulainya mos. dan tiba tiba...

Bruk

"awhh" ringis Fanya sambil mengelus bokongnya.

"Heh kalau jalan tuh liat pake mata, bisa gak?" ucap Hesti yang emosi sambil membantu Fanya berdiri.

"Kalian aja yang jalannya gak pake mata" sahut Bintang datar sambil melihat Hesti.

"Heh jangan sembarang ngomong ya, kalian tuh yang gak pake mata" jawab Hesti emosi.

"Udah-udah masalah sepele aja di permasalahkan" lerai Ilo datar yang diam sedari tadi.

"Masalah sepele?" Hesti yang tak terima sahabatnya di gituin.

"Maaf" ucap Efano dingin dan meninggalkan mereka dengan muka datar.

🐬🐬🐬

Semua siswa dan siswi masuk ke ruang aula untuk memulai Mos, para OSIS mulai memberikan arahan ke semua siswa dan siswi baru.

"Fan, itu cowok yang tadi nabrak lo kan?" tanya Hesti yang fokus ke satu titik.

"Iya, ternyata dia satu angkatan sama kita" jawab Fanya yang melirik ke Efano.

"Ok adik-adik sekarang kakak mau kalian nulis nama kalian dan bakat kalian masing-masing, terus kakak yang ada di muka sini akan memanggil nama kalian dan menyuruh kalian berdasarkan bakat kalian masing-masing" ucap ketos Smandel.

Saat Fanya mengumpulkan kertas yang di minta ketos, tak sengaja Fanya tersandung kaki seseorang dan akhirnya ia terjatuh.

"Maaf, maaf, gak sengaja" ucap laki-laki yang membuat Fanya terjatuh.

"Lo lagi, lo lagi apa? gak bisa liat ya kalau jalan" tanya Ilo sambil melihat Fanya yang terjatuh.

"Apa lo bilang gak liat? Jelas-jelas gue liat kok, tapi teman lo nih yang emang sengaja mau bikin gue jatuh" jawab Fanya sambil menunjuk Bintang.

"Emang gue gak sengaja buat lo jatuh, dan gue juga gk liat kalau lo mau lewat sini" ujar Bintang yang menurunkan tangan Fanya.

"Dasar cowok nyebelin" cibir Fanya dan meninggalkan mereka.




🐬🐬🐬

jangan lupa vote:) sama follow juga, maaf kalau agak belepotan

Follow akunnya🐬


Salam
Fany

FANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang