Fanya 24 🐬

31 3 1
                                    

apa kamu tahu sebatas apakah cintaku ini kepadamu? Pergilah kamu ke tengah lautan, jika kamu dapat melihat batas lautan disana, berarti kamu melihat batas cintaku.



Happy reading

🐬🐬🐬

Setelah selama dua Minggu, Fanya dkk dan Efano dkk telah bergabung bersama Wiwit dan Sally. Selama dua minggu ini mereka menghabiskan waktu di sebuah cafe yang tak jauh dari perkarangan sekolah mereka. Persahabatan mereka penuh dengan canda tawa.

"Gue pamit duluan ya" pamit Efano ke mereka.

"Iya hati-hati" ujar mereka.

"Kita pamit ya" pamit Bintang dan keluar menyusul Efano dan Ilo.

"Pulang yuk Sal" ajak Wiwit ke Sally.

"Yuk, kalian belum pulang?" tanya Sally ke Fanya, Hesti, dan Fitri.

"Belum, kalian duluan aja" ucap Fitri.

"Ya udah, bye" ujar Sally dan keluar bersama Wiwit.

"Udah lama gue gak ke markas, kangen gue" ucap Hesti dan melumat minuman coklatnya.

"Sama gue juga, udah lama banget gak ke sana" ujar Fanya.

"Kalian punya markas?" tanya Fitri polos.

"Oh iya gue lupa kalo lo masih ada di sini!" ucap Hesti dan menatap Fitri.

Fitri dan Fanya hanya memutar bola mata malas dengan ucapan Hesti yang unfaida itu.

"Gue ikut ya ke markas kalian" pekik Fitri dengan memohon.

"Ya udah cabut yuk" ucap Fanya dan mereka langsung ke markas.

Mereka tiba di markas Fanya masuk ke markas bersama Hesti dan Fitri. Mereka di sambut hangat oleh teman-temannya.

"Wihh apa kabar lo girls?" tanya Aurel salah satu teman Fanya.

"Baik, gimana ke adaan markas?" Tanya Fanya balik.

"Aman-aman aja" sahut Sagita.

"Ehh ini siapa?" tanya Aurel yang melihat Fitri di samping Hesti.

"Salken gue Fitri Salwa, saudara sepupunya Fanya" ucap Fitri ramah.

"Gue Aurel"

"Gue Sagita"

"Gue Verel" ujar Verel yang baru datang.

"Main nyambar aja Lo bambank" ucap Aurel dan Verel hanya terkekeh.

Dritt

Bunyi dering panggilan hp milik Fanya dan segerah dia mengangkat telepon itu.

"Halo kak, kenapa?" tanya Fanya to the poin.

"Kamu di mana?" tanya Raka balik di seberang sana.

"Di markas"

"Kakak kesana soalnya ada kabar penting"

"Iya"

Sambungan terputus dari kedua belah pihak.

"Kenapa?" tanya Verel.

"Kak Raka dia mau kesini"

"Mau ngapain?" tanya Hesti.

"Mau bilang kabar penting"

"Oh..." ujar Aurel.

Tak lama Raka datang dan menatap Fanya.

"Kenapa kak?" Tanya Fanya mewakili mereka semua yang sedang bingung.

"Putra. Dia kabur dari penjara dan polisi gak tau dia di mana? Semua informasi tentang dia di hapus. Jadi kita harus melacaknya dengan cepat. Kalo gak, dia bakal buat rencana untuk nyerang kita" jelas Raka yang duduk di samping Hesti.

"Bagaimana bisa dia kabur?" Tanya Aurel.

"Di bantu sama seorang polisi"

"Kok bisa, terus kabur sejak kapan?" Tanya Fanya.

"Gak tau tapi ada cctv dan kaburnya semalam"

"Oh iya gue dengar ada markas kedua yang banyak di takuti kalagan remaja. Nama markas mereka apaan kak Raka?" Tanya Sagita.

"Gladiator"

"Oh, ketua mereka siapa? Gue dengar dia gak main kasihan ke musu dan tanpa basa-basi mereka langsung baku hantam" ujar Sagita.

"Kakak juga gak tau, tapi yang kakak dengar dia satu sekolah sama kalian. Fan" jelas Raka dan menatap Fanya.

"Siapa?" Tanya Fanya bingung.

"Gak tau namanya siapa, tapi satu sekolah sama kalian"

"Cari tau aja, tapi mau ngapain sama geng mereka?" Tanya Verel balik.

"Kutcrut... Bego-bego, ya kalo kita kenal mereka kan, bisa minta bantu tuh suruh ngelacak keberadaan Putra" ujar Aurel.

"Gak usah! Hes kak Marcell masih megang markas Amrik kan?" Tanya Fanya ke Hesti.

"Iya masih"

"Minta bantu lacak informasi Putra, gue gak mau markas yang lain tau tentang ini. Apalagi markas yang kak Raka bilang itu gak tau nama ketuanya, kita gak boleh salah ambil tindakan, jangan sampai mereka salah satu markas yang bersekongkol sama markas Scorpio" jelas Fanya. Mereka hanya menyetujui dan Hesti mulai menelfon kakaknya yang di Amerika.






🐬🐬🐬

J

angan lupa vote and komen

Follow ig (At) @nursifany701


FANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang