Fanya 22 🐬

29 4 0
                                    

cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergian mu dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu.

Happy reading

🐬🐬🐬

Fanya POV

Gue menyandarkan tubuh gue ke kursi taman. Sambil menunggu seseorang yang berjanji akan menemani hari libur gue ini seharian.

Sebuah telapak tangan yang kekar menutup mata gue, yang berhasil membuat gue refleks menyebut satu nama.

"Rahul" pekik gue.

Pandangan gue pun kembali, Rahul pun terkekeh pelan.

"Gak asik ah!" ujarnya.

"Hehehe" gue hanya terkekeh kecil.

Rahul memberikan gue sebuket bunga mawar merah dan menautkan jemarinya ke jemari gue.

"Ikut gue yuk" ajaknya sambil terus menggenggam tangan gue dan membawa gue ke mobilnya.

"Mau kemana?" tanya gue saat keheningan di antara kami berdua.

Dia hanya tersenyum tanpa memberitahuku dan kami telah sampai di sebuah tempat. Entah tempat apa ini tapi jujur aja, pemandangan alamnya sangat indah.

"Ini di mana?" tanya gue.

"Udah ikut aja!" ucapnya sambil menautkan jemari gue dengan jemarinya.

Dia membawa gue di sebuah rumah pohon yang cukup besar.

"Naik yuk" ajaknya.

Gue pun naik dan saat sampai di atas, mata gue terhipnotis dengan pemandangan yang luar biasa. Bisa gue liat lautan yang begitu indah.

"Kamu suka?" tanyanya sambil menatapku.

"Iya" pekik gue dengan senyum.

Dia mendekat ke arah gue dan memegang pipi gue membuat ritme jantung gue tak beraturan. Jidat kami bertemu satu sama lain sehingga gue bisa merasakan nafasnya.

"Gue sayang Lo Fan" ucapnya membuat gue menelan saliva gue secara paksa.

Mata coklat pekat nya membuat gue tak bisa apa-apa dan seketika gue rasa bibirnya berada di dahi gue, gue hanya diam dan menutup mata. dia mengakhirinya terus gue mendengar suara di telinga gue.

"Gue sayang Lo dan gue minta maaf semua ke salah pahaman waktu dulu"

Gue hanya diam dan menatap matanya. "Gue udah maafin lo dan lupakan semua kejadian waktu itu" ucap gue dengan senyum kecut.

Hati gue masih terasa sakit jika mengingat kejadian 1 tahun yang lalu tapi, gue berusaha agar semuanya hilang walaupun butuh waktu lama.

Dia memeluk tubuh gue dengan penuh erat dan sesekali mengecup puncak kepala gue, gue senang dia seperti ini. Di mana kisah cinta gue sama dia waktu dulu, tapi semua itu hanya kenangan yang tak bisa gue ulangi lagi.

Kami sama sama terdiam hingga dering telepon di handphone gue berbunyi, gue segera mengangkat telepon itu.

"Hallo?" ujar gue.

"Fanya, kamu di mana?" Tanya kak Raka.

"Di rumah pohon, kenapa kak?"

"Sama siapa?" tanya kak Raka di seberang sana.

"Teman" ucap gue dan melirik Rahul.

"Oh ya udah hati-hati"

Sambungan telepon itu pun di putus sepihak oleh kak Raka.

"Mau kesana gak?" tanya Rahul lalu menunjuk ke arah pantai dan gue hanya mengangguk.

***

Kami tiba di pantai dan gue berlari kecil ke tepian pantai, bermain air dan tiba-tiba ada cipratan air yang mengenai tubuh gue, gue melihat Rahul yang dengan jahil menyemprotkan air ke wajah gue hingga gue basa kuyup, gue gak tinggal diam dan mengejar dia hingga kami sama-sama basah karena gue mendorong tubuhnya.

Gue berenang hingga kaki gue gak kena pasir. Gue liat ke tepian pantai gak ada Rahul dan gue memutuskan untuk balik, tapi tiba-tiba badan gue di tarik hingga gue gak bisa apa-apa.

Gue rasa tubuh gue di peluk dan gue liat Rahul yang dengan senyum manisnya sedang menatap gue. Dia mengecup pipi gue sekilas dan memeluk gue lagi.

Setelah selesai main air gue dan dia naik ke atas batu besar. Gue duduk dan Rahul tetap berdiri.

"Mau makan apa?" tanyanya.

"Terserah Lo aja"

"Ok, tunggu sini" ucapnya dan gue mengangguk iya.

Tak lama dia naik dan membawa sandwich dan air mineral, kami makan dalam keheningan.

"Pulang yuk" ajak dia.

"Tapi gue mau liat sunset" ujar gue.

"Lain kali aja ya! Gue takut Lo di cari"

"Hmm iya deh"

"Oh iya, gue boleh tanya?" ucap gue.

"Tanya apa?"

"Sahabat Lo?" tanya gue dengan sedikit gugup.

"Ngilang tanpa kabar dan gue gak tau dia di mana" ucapnya.

"Hmm" gumam gue.

Saat perjalan pulang gue dan dia hanya diam, gue memasang earphone di kuping gue dan memejamkan mata.

***

Hari ini mereka ber 8 berjalan bersama di koridor sekolah yang tak lain Fanya dkk dan Efano dkk.

"Ehh gue dengar akan ada anak baru guys" ujar Bintang yang di samping Ilo.

"Cewek apa cowok?" tanya Nadar yang di samping Rahul.

"Cewek, pindahan dari Bali" ucap Bintang.

"Waahh asik dong" ujar Nadar dengan senyumnya.

"Dasar Playboy" ucap Hesti dan memukul kepala Nadar.

"Sakit, bambank"

Saat mereka masuk dan tak lama bel masuk. seorang guru datang dengan di ikuti dua siswi yang di bilang anak baru.

"Assalamualaikum anak-anak" salam ibu Anis dan mereka menjawab dengan serentak.

"Walaikumsalam..."

"Kalian kedatangan anak baru dan kalian berdua, silahkan perkenalkan diri kalian"

"Makasih Bu. Perkenalan nama saya Wiwit Prameswari dan ini kakak kembar saya Sally Prameswara kami dari Bali, senang berteman dengan kalian" ucap Wiwit dengan muka datar nya.

"Waahh!! kembar tapi mukanya kok gak sama" celetuk Bintang.

Sally hanya senyum dan Wiwit memasang muka datarnya.

"Silahkan kalian duduk dan anak-anak, buka buku di halaman 95"

🐬🐬🐬

Vote and komen

Follow ig (At) @nursifany701



FANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang