Fanya 4 🐬

129 26 2
                                    

Cinta adalah pengalaman penuh emosi yang dirasakan banyak orang, tetapi hanya beberapa orang saja yang bisa menikmatinya.


Happy reading


🐬🐬🐬

Jam pulang telah berbunyi 5 menit yang lalu dan Fanya masih berada di depan sekolah untuk menunggu kakaknya datang. Sedangkan Hesti udah pulang duluan karena papanya udah menjemputnya.

Saat menunggu kakaknya, mobil berwarna putih keluar dari gerbang sekolah.

Mobil itu melintas di depan Fanya namun Fanya tak menghadap ke depan tapi menghadap ke sepatunya, sampai-sampai mobil itu melaju dan menghilang di perempatan.

"Dasar aneh" gumam Fanya.

Tak lama Raka datang dan menyuruh Fanya masuk ke dalam mobilnya yang berwarna merah.

"Kok jemput nya lama?" tanya Fanya yang duduk di samping kemudi.

"Ada antar cewek dulu" jawab Raka yang mulai menjalankan mobilnya.

Fanya hanya ber-oh-ria dan mendengar lagu lewat earphone nya.

Tak butuh waktu lama mereka berdua telah sampai di rumah dan di sambut oleh Miranda.

"Assalamualaikum bunda" salam mereka berdua bersamaan dan menyalami punggung tangan bunda mereka.

"Walaikumsalam, gimana sekolahnya sayang?" tanya Miranda ke Fanya sedangkan Raka udah ke kamarnya.

"Asik kok. Bun"

"Alhamdulillah, ganti baju gih terus turun makan"

"Iya bunda, Fanya ke kamar dulu ya!" Pamit Fanya dan pergi dari hadapan bundanya.

Saat tiba di depan kamarnya, Fanya tak sengaja melihat kakaknya sedang menelfon dengan ekspresi yang sedang menahan emosi.

Fanya hanya melihat kakaknya dan masuk ke kamar miliknya terus mengantikan bajunya dan bersiap-siap turun ke bawa karena perutnya udah mau minta makan.

Saat udah selesai Fanya keluar dari kamarnya dan menemui Raka di kamarnya.

"Kakak kenapa kok mukanya merah gitu?" tanya Fanya saat tiba di kamar Raka.

"Gk kok sayang" ucap Raka dengan menyium dahi Fanya saat ia tiba di hadapannya.

"Ya udah turun makan yuk!" Ajak Fanya, sebenarnya Fanya tau kalau kakaknya sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Duluan aja, ntar kakak nyusul" ucap Raka dengan senyumnya.

"Hmm ya udah jangan lama-lama" ucap Fanya dan keluar dari kamar Raka.

Saat turun Fanya melihat bundanya udah duduk di meja makan bersama ayahnya.

"Kakak kamu mana Fanya?" tanya Miranda yang menyendok nasi Fanya.

"Di kamar bun, kakak bilang nanti turun"  Fanya duduk di mejanya.

"Oh, ya udah kamu makan dulu abis itu ikut bunda ke mall ya! Belanja bahan bulanan untuk minggu ke depan"

FANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang