tanda-tanda cinta adalah ketika anda merasa bahwa kebahagiaan orang tersebut lebih penting daripada kebahagiaanmu sendiri.
Happy reading
***
Jam pulang telah berbunyi membuat semua murid lega, Fanya dan Hesti keluar namun di halang oleh Efano.
"Minggir! gue mau lewat" ucap Fanya.
"Pulang sama gue"
"Nggak usah, kak Raka jemput gue"
"Nih" ucap Efano dengan menunjukkan sebuah pesan dari Raka.
Fanya hanya menghembuskan nafasnya dan pergi keluar bersama Hesti.
Efano menyusulnya dan meninggalkan dua sahabatnya.
Saat tiba di tempat parkir Efano naik ke motornya dan menghampiri Fanya di depan gerbang.
"Naik" pinta Efano.
Fanya pun naik setelah Efano datang dan Hesti udah pulang duluan.
Efano melajukan motornya dan berencana membuat Fanya memeluknya namun apa yang dilakukan Fanya, Fanya malah memukul helm Efano dengan kuat membuat Efano meringis kesakitan.
"Pelan-pelan ntar nabrak" teriak Fanya agar Efano mendengar suaranya.
"Iya"
Saat tiba di rumah Fanya langsung masuk dan menghiraukan panggilan Efano terhadapnya.
Efano langsung pergi saat Fanya masuk ke gerbang rumahnya.
"Assalamualaikum" salam Fanya saat masuk ke rumah
"Walaikumsalam" ucap Bi Romlah saat membersihkan meja makan.
"Bunda kemana Bi?" Tanya Fanya saat di anak tangga.
"Ke rumah temannya Non" ucap Bi Romlah sopan.
"Ouh ya udah Fanya naik dulu ya"
"Iya Non"
Setelah itu Fanya masuk ke kamar dan membersihkan dirinya kemudian, ia keluar untuk makan.
Saat turun dari anak tangga Raka datang bersama Renendra.
"Ayah" ucap Fanya lalu berlari kecil ke pelukan ayahnya.
"Ayah kangen kamu sayang" ucap Renendra dan mencium dahi putri kesayangannya.
"Aku juga, ayah ke Jogja nggak bilang-bilang dulu" ujar Fanya dengan senyum lalu cemberut karna ayahnya pergi ke Jogja tanpa pamit terlebih dahulu ke putrinya.
"Hehe! karna kamu di sekolah sayang dan ayah hanya se hari di sana" ucap Renendra dengan senyumnya.
"Hmm, yaudah kalian berdua udah makan?" Tanya Fanya saat menatap wajah ayah dan kakaknya.
"Belum" ucap mereka berdua bersamaan.
"Ya udah, makan yuk"
"Kakak mandi dulu sayang, kalau Fanya mau makan duluan gapapa" ujar Raka sambil mencubit pipi tembem Fanya.
"Aduh sakit kakak" ucap Fanya dengan cemberut.
"Hehehe maaf" ucap Raka sambil menggosok pipi adiknya dengan lembut.
"Ayo sayang kita makan, nanti kakak kamu nyusul" ajak Renendra dan merangkul anak kesayangan itu.
Fanya langsung merangkul ayahnya dan menuju meja makan, sedangkan Raka pergi ke kamarnya.
Tak berselang lama Raka datang dan ikut duduk di samping adiknya dan mulai makan.
Selesai makan mereka ke ruang tv dan tak lama Miranda datang dengan seorang anak kecil yang berusia 3 tahun membuat Fanya tersenyum manis.
"Assalamualaikum" salam Miranda.
"Walaikumsalam" ucap mereka bertiga.
"Hello Cantik, keponakan kak yang paling cantikkk" ucap Fanya dengan senyum manis.
"Kak Fanya" teriak Cantik dari pintu masuk.
"Jangan lari Cantik, ntar jatuh" ujar Miranda.
Cantik langsung memeluk Fanya dan Fanya hanya terkekeh melihat Cantik dengan tingkahnya.
"Cantik kenapa gk pernah kesini lagi?" Tanya Raka dan ikut memeluk mereka berdua.
"Cantik balu pulang dali Canada jadi Cantik balu bisa datang" ucapnya dengan polos saat melepas pelukan mereka.
Fanya yang mendengar itu hanya terkekeh dan Raka mencubit hidung pesek Cantik membuat, ia tersenyum manis bahkan lebih manis kaya gula.
Fanya masuk ke kamarnya di ikuti Cantik yang ada di sampingnya dan saat tiba di kamar, Raka ikut masuk.
"Fanya dan Cantik mau gk, ikut kak Raka ke mall?!" Tanya Raka saat ia duduk di tempat tidur Fanya.
"Mauuu" ucap mereka berdua dengan kegirangan.
Raka lalu menarik hidung keduanya dan tersenyum manis, lalu mereka berdua pergi untuk mengganti baju dan pergi ke mall.
Saat sampai di ruang tv mereka bertiga menemui ayah dan bunda untuk pamit ke mall
***
Saat sampai di mall Cantik selalu mengandeng tangan Fanya dan Raka, dan mereka bertiga membeli es krim
"Kak laka gendong!!" Rengeng Cantik dengan tangan yang di rentangkan.
"Duh beratnya" ucap Raka saat mengendong Cantik.
"Cantik gk belat kak" sahut Cantik membuat Raka terkekeh.
"Hehe! becanda sayang"
Mereka bertiga masuk di tempat wahana permainan dan Cantik langsung menyuruh Raka untuk bermain di tempat bola bola, yang tepatnya mandi bola.
Awalnya mereka berdua menolak tapi melihat Cantik dengan keinginan, maka mereka turutin maunya itu.
Fanya dan Raka yang sangat kesulitan itupun, langsung menyuruh Cantik berhenti namun Cantik dengan bersikeras tak mau berhenti. Membuat Raka memberi syarat kalau ia akan berhenti maka Raka akan membelinya boneka Barbie dan tentunya Cantik mau.
Saat membelikan Cantik boneka Barbie yang indah itu, mereka makan malam karena jam udah menunjukkan pukul setengah delapan dan mereka berada di mall dari 4 jam yang lalu.
"Abis ini pulang atau nonton film?" tanya Raka saat mereka sudah duduk dan memesan makanan.
"Pulang aja deh kak, Cantik juga kelihatan lelah" ucap Fanya yang melihat Cantik.
"Ya udah abis makan kita pulang" ucap Raka lalu mengelus pipi Cantik dengan lembut.
Cantik dan Fanya hanya mengangguk kemudian pesanan mereka datang, mereka makan dalam keheningan karena dalam keluarga mereka. Kalau makanan udah ada di depan mereka maka pembicaraan harus di hentikan walaupun itu penting.
Setelah selesai makan mereka pulang dan sampai di rumah Fanya dan Cantik masuk ke kamar Fanya lalu beristirahat.
🐬🐬🐬
Follow ig (At) @nursifany701
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA
Romans[FOLLOW SEBELUM BACA💥] . . . . Fanya Anatasya Aditya. cantik, pintar, orangnya cuek, tapi tergantung ke orangnya. anak dari pengusaha tersukses, hidupnya penuh dengan kasih sayang tapi ia mempunyai masa lalu yang membuat ia tak percaya tentang cint...