1| Satu Langkah

469 31 7
                                    

NOW PLAYING | RINDU YANG MERADANG_SYIFA HADJU

SELAMAT MEMBACA TAS [4] SHANUM

CHAPTER SATU | SATU LANGKAH

Seminggu setelah pergimu
Demam menjadi teman untuk rinduku

***

Bulan Agustus, seluruh orang mulai memasuki kehidupan baru serta sebuah fase yang beragam dalam hidup mereka. Tidak mudah memang beranjak dari fase yang telah berlalu, meninggalkan kenyamanan yang dimiliki. Tetapi seiring terus berputarnya bumi dan jarum jam. Setiap manusia dipaksa berjalan terus, entah dia sakit atau lelah. Diluar sana tidak peduli rakit lara yang kamu alami. Dunia tak mengenal kata peduli.

Kurang lebih satu bulan mengurusi persiapan masuk ke sebuah Universitas di Jakarta. Saat mendekati hari serangkaian PKKMB dilaksanakan. Gadis itu jatuh sakit secara mendadak dan cukup parah.

Gadis itu melewatkan PKKMB dan terbaring tak berdaya di kamarnya disebabkan oleh kelelahan serta pikiran yang sedikit terganggu akhir-akhir ini. Gadis itu flu, pusing dan disertai demam tinggi. Kemudian muntah-muntah dan perutnya terasa sangat sakit hingga dia tidak bisa bergerak sedikit pun. Sudah beberapa kali dia dibawa ke dokter tapi hasilnya masih sama malah yang ada diare. Akhirnya dia ke dokter yang berbeda dan didiagnosa mengalami infeksi usus yang cukup parah. Dokter menyuruhnya meminum habis obat yang diberikan dan beristirahat total.

Shanum merasa melewatkan sesuatu dalam perjalanan hidupnya. Tuhan tahu bahwa dia lelah. Tuhan sedang memyuruhnya beristirahat. Mungkin terlalu banyak berjuang juga tidak baik bagi kesehatan. Gadis itu melihat-lihat story Whatshapp di ponselnya. Terlihat Qia sedang asyik menikmati nasi kotak serta konser di sana. Gadis itu ikut bernyanyi dan sesekali menggerakkan tangannya ke kanan dan kiri.

Ada rasa sedih dalam hati Shanum. Tapi apa boleh buat, semua sudah kehendak Tuhan. Selama seminggu Tuhan menyuruhnya beristirahat. Mungkin saja lukanya belum benar-benar sembuh. Sakit membuatnya merindukan seseorang di masa lampau. Jarinya menggeser beberapa story hingga dia menemukan sebuah nama yang tidak pernah dia jamah.

Gambar Senja yang hampir terbenam di sudut barat langit dan sebuah tangan yang seakan tengah menyentuhnya. Lalu di bawahnya ada sebuah caption.

Jauh kurengkuh kamu. Tapi sekarang aku harus melepasmu.

Ingin sekali Shanum bilang pada cowok bernama Senja itu bahwa dia sedang sakit. Demam bercampur rindu yang nyata. Tetapi baik Senja ataupun Shanum, keduanya enggan memulai percakapan. Padahal keduanya masih memendam perhatian.

"Andai lo tau kalau gue sakit parah. Apa lo tetep pura-pura nggak peduli sama gue?" Gumam Shanum merasakan perih di dadanya. Dia butuh sebuah perhatian lebih saat ini.

Sakit tidak pernah terasa nikmat. Seperti orang sekarat berharap ada seorang penyelamat.

Gadis itu membuat sebuah story yang menunjukkan bahwa tangannya telah menggenggam beberapa jenis obat yang tidak sedikit lalu tersemat sebuah kalimat di bawahnya.

TAS [4] SHANUM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang