TAS [4] SHANUM (END)

22| Tidak Pernah Jadi Apa-Apa

NOW PLAYING_HANYA KAU ANGGAP TEMAN_LANGIT SORE

SELAMAT MEMBACA TAS [4] SHANUM

CHAPTER DUA PULUH DUA | TIDAK PERNAH JADI APA-APA

Mungkin sudah waktunya aku undur diri dari rasa yang takkan pernah bisa saling memiliki.

***

Hidup ini indah meski dunia tidak terlalu ramah. Apalagi untuk perasaan yang bertepuk sebelah tangan. Sungguh menyiksa! Seakam menyuruhku berlari menjauhinya dengan logika meskipun rasaku masih sama walau dia berbeda. Senja lebih memilihnya sedari lama. Rayna sadar sudah sepantasnya dia menerima takdir akan tempatnya sesuai porsinya.

Gadis itu sedang menghirup sesak bersama angin malam. Dia berjalan di sekitar Fly Over Jombor setelah mengantarkan Shanum pada Senja. Katanya, Fly Over jombor ini cocok untuk meratapi nasib sambil menangis. Jika sore sekitar pukul empat langit barat mulai gelap, akan ada  sunset yang bisa dinikmati dari atas fly over. Gadis itu menyumpal telinganya dengan  sebuah lagu melo berjudul I Can’t Make You Love Me--Dave Thomas Junior.

Turn down the lights.

Turn down the bed.

Turn down these voices inside my head.

Lay down with me.

Tell me no lies.

Just hold me close, don't patronize.

Don't patronize me.

Cause I can't make you love me if you don't.

You can't make your heart feel something it won't.

Here in the dark, in these final hours.

I will lay down my heart and I'll feel the power.

But you won't, no you won't.

'Cause I can't make you love me, if you don't...

Rayna sangat menyukai hujan bahkan dia dan hujan sudah seperti teman, tidak dapat dipisahkan. Bait terakhir yang dia dengarkan sangat menusuk, itulah kenyataan yang sedang dia hadapi saat ini. Mencintai seseorang yang jelas mencintai orang lain. Sakit memang! Dan seakan langit tahu apa yang sedang dia rasakan. Hujan jatuh bersamaan dengan air matanya.

Aku memang hanya sekedar bayangan...

Samar-samar dipertemukan denganmu dalam remang lampu jalan...

Saat kamu sedang di buat patah, goyah, dan lelah...

Pertemuan semu menjelma...

Aku muncul di depanmu dengan berani...

Tak sadar diri...

Aku tak bisa kamu cintai...

Aku tak pernah bisa menyentuh kalbumu...

Sebab hatimu sudah ada yang memiliki...

Lagi lagi tak sadar diri...