NOW PLAYING_ RESAH JADI LUKA_DAUN JATUH
SELAMAT MEMBACA TAS [] SHANUM
CHAPTER SEMBILAN | KODE ETIK SEMESTA
Saat resahku jadi luka aku temukan kamu sebagai gantinya. Daun yang jatuh kamu tangkap dan kamu jaga pada lembar buku cerita.
***
Ada seorang gadis yang menenteng tas ransel di punggungnya, menyusuri jalanan ibukota yang sesak. Berjalan tak tahu arah harus hilang kemana. Dukanya harus dia buang kemana, agar temukan rasa lega. Dia harap tidak tercipta di bumi jika pada akhirnya hadirnya hanya membuat orang lain tidak bahagia.
Dari arah berlawanan seorang lelaki memacu kendaraannya pelan sambil mencari toko sepatu. Sepatu lamanya butuh perbaikan. Tapi yang dia temukan bukan toko sol sepatu tetapi gadis itu lagi. Tapi tunggu, wajah muramnya berubah panik tatkala ada orang gila di pinggir jalan mulai mengikuti dan mengejarnya.
Shanum mulai ketakutan, "Tuh bapak bajunya sobek-sobek kotor, bau lagi. Kenapa ngikutin gue?"
"Hahahaha," orang gila itu tertawa sendiri sambil terus mengikuti gadis yang dia sangka pacarnya.
"Duh ini kayaknya orang gila. Dari sekian banyak cowok kenapa yang naksir malah orang gila," gumam Shanum berancang-ancang untuk berlari.
"Ailopyu... Hehehehh... Ailopyuu!" Teriak orang gila terus mengikuti gadis itu sambil memanggil sayang di sepanjang jalan.
Orang-orang pasar yang hafal hanya menggelengkan kepala saja seolah hafal betul tingkah laku Paijan. Yang lain memilih menjauh karena takut beturusan dengan lelaki gila itu. Konon ceritanya, Paijan sinting karena hatinya ambyar setelah sang kekasih yang hendak dia lamar malah menikah diam-diam dengan lelaki mapan. Kasihan memang!
Tas Shanum tertangkap oleh Paijan, dia meronta takut, "Bapak pergi! Jangan ikutin saya! Pergi sana! Tolong orang gila!"
"Tolong saya, orang gila!"
Teriakannya mendatangkan beberapa orang yang mencoba menolongnya. Mungkin jika sebelum gila, orang itu melihat konser Didi Kempot dan menjadi barisan sobat ambyar. Dia bisa jadi tidak gila di jalanan, tapi tetap waras meskipun menertawakan patah hatinya. Toh, patah hati bukan akhir dunia--masih banyak hati-hati lain di luar sana.
Alis Bagas tertaut, "Lah itu bukannya Shanum?"
Memastikan penglihatannya benar. Bagas mendekat dan wajah cantik sekaligus muram itu benar-benar seauai dugaannya. Bagas mengamati apa yang sedang terjadi tepat saat Shanum juga melihat keberadaannya. Ketika Bapak-Bapak pasar berhasil mengunci tangan Paijan, Shanum mengucapkan terima kasih dan lekas berlari ke arah Bagas.
Napas gadis itu naik turun, tangannya menepuk pundak Bagas lalu menunjuk orang gila di ujung jalan yang mulai terlepas. Melihat hal itu, nadanya berubah panik, "Untung ada lo. Tolongin gue. Gue dikejar orang gila. Tolong!"
"Yaudah, buruan naik kemari!" Seru Bagas, meletakkan helm ke atas kepala gadis itu dan memacu montornya.
Shanum menghela napas lega, saking takutnya tangannya melingkar sempurna di pinggang Bagas tanpa dia sadari, "Makasih ya untung tuhan ngirim lo disaat yang tepat. Selamet gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAS [4] SHANUM (END)
Ficção AdolescenteTHE ANGEL SERIES || SEQUEL OF SENJA [BUKU KEEMPAT DARI NOVEL THE MONSTER] Mereka dua pasang perasaan yang masih digantungkan oleh semesta. Berjalan stagnan dengan rasa yang masih sama. Tidak berhenti tidak pula berjalan. Diam tanpa pernah menemukan...