Akhir dari Kisah Ini

4.8K 452 33
                                    

15 tahun kemudian

Mobil sport merah berhenti di parkiran kampus. Seorang gadis bertubuh mungil dengan dandanan trendi keluar dari mobil. Disusul pria ganteng, idola semua wanita, berkacamata hitam. Ke mana-mana mereka selalu mendapat kawalan. Bodyguard tak pernah jauh dari sekitar mereka.

"Dik, entar pulang sendiri, ya?" ucap Lio saat mereka berjalan di koridor kampus.

"Aaaaah, nggak mau! Kakak mau ke mana sih?" Lia memanyunkan bibirnya.

"Mau ke kantor Papa."

"Bohong! Paling mau kencan sama cewek-cewek nggak jelas."

"Hidiiiih, emang pernah Kakak begitu?"

Lia menyengir lalu menjawab, "Nggak sih. Hehehehe."

"Entar kamu pulang bareng Pak Ucok. Aku mau bantu Papa di kantor, kasihan lagi banyak proyek."

"Iya, iya!" Meski kesal, tapi Lia menurut.

Begitulah Lio dan Lia sekarang, tak hanya sibuk dengan kuliah, mereka juga sudah belajar membantu pekerjaan orang tuanya. Lia yang hobi masak, sering mengeluarkan menu baru di restoran Cia. Sedangkan Lio yang tak ingin menyia-nyiakan ilmunya selama kuliah, mulai terjun ke dunia bisnis, membantu Faros.

"Hai, Lia," sapa teman pria Lia ketika mereka bertemu di koridor.

"Hai, Evan." Lia membalas sapaan Evan ramah.

Sifat over posesif Lio muncul, dia memasang badan di depan Lia.

"Mau ngapain lo?" tanya Lio dengan wajah dibuat sok galak.

"Gue mau ngajakin adik lo nonton film," jawab Evan santai dan jujur apa adanya, tanpa rasa segan atau takut.

"Nggak boleh!"

Dari belakang, Lia mencubit pinggang Lio. Wajahnya masam, sejujurnya dia mau. Evan adalah salah satu teman pria Lia yang populer. Selain kaya dan tampan, dia juga pintar.

"Kenapa lo yang jawab? Kan gue mau ngajak Lia, bukan lo."

"Karena Lia adik gue, di luar rumah dia tanggung jawa gue. Lo ngajak adik gue jalan, berarti lo harus izin sama gue."

"Ribet amat!" Evan beranjak pergi dari hadapan Lio.

Setelah Evan agak jauh, Lia menginjak kaki Lio keras.

"Aw!" pekik Lio mengangkat kaki kanannya yang terasa sakit. "Sakit monyet!" umpat Lio.

"Iiiih, Kakaaaaaaaak! Sebel aku sama kamu!" Lia meninggalkan Lio.

"Heh, tunggu!" Lio mengejar lalu merangkul adiknya. Dia merayu Lia agar tidak ngambek.

Siang ini, Malo dan Cia sedang bereksperimen menu baru. Mereka sibuk di dapur, jika dapur sudah dikuasai Cia, tugas Hera hanya menonton saja.

"Gimana, Bi Sudah pas?" tanya Cia menanti komentar Malo.

"Mmm ... lumayan. Ada sedikit rasa yang kurang pas. Tapi apa, ya?" Malo mengecap saus racikan Cia.

Rencananya saus itu akan Cia gunakan untuk menu baru restorannya. Cia ikut mengicip, dia meneliti rasanya.

"Ini lebih pas kalau dibikin agak asem deh, Bi. Kan nanti disiram ke ikan goreng, ayam tepung, gitu-gitu deh. Jadi, biar ada kesan segar saat dimakan."

"Naaaah, iya, benar itu. Coba tambahin jeruk nipis."

"Nggak cuka aja, Bi?"

"Jangan, biar segarnya alami, pakai jeruk nipis. Coba," saran Malo lalu mengucuri jeruk limau di sausnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Faros & Cia (Akan Kujaga Kau Sepenuh Hati dan Jiwaku) KOMPLITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang