Everything's get trouble

866 103 4
                                    

WE ARE MARRY NOW Chapter 10 : Everything's get trouble

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


WE ARE MARRY NOW Chapter 10 : Everything's get trouble

.

Joy terdiam sesaat. Sepertinya gadis  itu kehilangan kata-katanya. Ia melirik Wendy, si tertuduh yang barusan ia ajak berdebat tak penting. Si pria tinggi itu hanya menyeringai seolah tertawa di atas kekalahan joy. Sial.

Ternyata pemuda 'melambai' ini kakak Irene.

"Irene? Joy?"

Joy dan Irene dengan sigap menoleh pada sesosok pria malas yang berjalan mendekat dari arah halte.

"Seulgi?" ujar Irene heran. Seingatnya suaminya si lazy-ass satu ini tadi memilih untuk tidur di rumah daripada mengantarnya belanja. Irene lalu menyeringai sesaat saat menyadari bahwa Seulgi ternyata takut dengan ancaman tentang 'suho' saat di rumah tadi.

Seulgi melirik lengan Irene yang terkait dengan Wendy. Tentu saja ia tak pernah melihat Wendy sebelumnya. Tapi ia memilih tenang dan menatap Wendy dari atas sampai bawah dan menunggu Irene menjelaskan daripada ia berspekulasi macam-macam.

Wendy tentu paham kenapa seulgi memandanginya dari atas sampai bawah. Palingan juga salah paham seperti gadis gila di depannya. Untunglah jongki, ayah kedua bae muda itu pernah mengirim email foto Seulgi.

"Oh…" ucap Wendy. "Jadi dia ini suaam–mph."

Irene yang dengan sigap telah membungkam mulut Wendy hanya tertawa cengengesan. "Dia ini, pacarku Kak," terang Irene. "Dan Seulgi a, dia Wendy, kakakku yang selama ini ada di benua Amerika sana, hahahaha." canda Irene.

Untunglah pikiran joy masih penuh dengan pikiran rasa bersalah karena sempat salah paham tadi sehingga dia tidak sempat mendengar racauan Wendy tadi. Untung saja…

Irene tertawa terbata-bata, setengah gugup, setengah menyindir Seulgi yang menyusulnya kemari hanya karena… yah, Irene yakin suaminya satu ini cemburu padanya. "So…" Irene mulai menatap Seulgi dengan tatapan mengejek.

"…" Seulgi yang merasa tak nyaman mulai mengalihkan pandangannya.

"Kau tahu joy. Aku sebenarnya kaget melihat kalian berdua di sini. Karena seingatku saat tadi aku menghubungi Seulgi, ia sedang di rumah tertidur. Tapi nyatanya aku malah bertemu kalian berdua di sini."

Wendy yang tak tahu apa-apa mulai memperhatikan omongan sang adik.

"Kalian tidak sedang janjian kan?" tanya Irene.

Seulgi melotot mendengarnya. Jadi sekarang istrinya satu ini memasukkan nama joy dalam pembahasan kali ini. Hanya karena Seulgi datang menyusul ke kota untuk memastikan ada Suho atau tidak.

Joy langsung gelagapan. Pertama, ia masih merasa tak enak. Kedua, ia tak tahu menahu kalau Seulgi ada di pusat kota juga. "T-tidak."

Wendy menggaruk rahang kirinya yang tak gatal sambil setengah berpikir. "Uh, sebenarnya ada apa sih ini?"

WE ARE MARRY NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang