Keep The Secret

825 101 2
                                    

WE ARE MARRY NOW Chapter 7 : Keep The Secret

.

"Soojungie!" panggil Yuri.

Yang dipanggil rupanya tidak terlalu mempedulikannya. Bahkan gadis itu masih dengan santainya melengos menuju kantin. Menyusuri lorong sekolah dan kelas-kelas yang mulai direnovasi. Ia tak menghentikan langkahnya. Juga sama sekali tak menoleh ke belakang barang sedetikpun. Dan itu sukses membuat Yuri kesal setengah mati.

"Kau cemburu lagi?" teriaknya.

Suara nyaring Yuri menggema memantul di lorong dan frekuensinya menabrak dinding-dinding kelas sehingga beberapa siswa dengan pendengaran yang cukup baik kini menoleh ke arah sumber suara.

Krystal menghentikan langkahnya kali ini. Ia tahu betul kalau ia terus melangkah, yang ada teriakan Yuri malah membongkar hubungan mereka. Krystal berbalik dan mendapati Yuri nyengir padanya. Ia mendengus kesal lalu melangkah mendekat pada Yuri.

"Kenapa kau senang sekali mengucapkan itu, hah?" tanya Krystal sengit.

Yuri tersenyum lebar, "Tentu saja karena memang kelihatannya begitu."

"Nggak!" bantah Krystal.

"Lalu kenapa tadi kau langsung pergi setelah membangunkanku?" tanya Yuri.

Krystal menarik napas sesaat, "Lalu kau ingin aku berbuat apa? Mengawasi dramamu dengan Suzy?"

"Tuh kan, kau cemburu lagi."

Wajah Krystal terlihat memerah karena menahan marah, "Terserah kau, Kwon Yuri." ungkapnya. Gadis itu lalu berbalik dan bersiap pergi namun genggaman Yuri menghentikan langkahnya. Tentu saja pemandangan itu sukses mengakibatkan puluhan pasang mata kini memperhatikannya dari jendela dan pintu kelas.

"Kenapa kau selalu saja marah-marah seolah aku selalu salah, krys?" tanya Yuri.

"Karena kau memuakkan!" jawab Krystal asal sambil menarik tangannya kasar.

Yuri terdiam sesaat lalu memandang lekat-lekat wajah Krystal. Gadis itu terlihat sangat kesal padanya kali ini. Astaga, haruskah selalu seperti ini? Padahal tadi malam Krystal menjelma jadi gadis impiannya. Namun belum ada duapuluh empat jam, kini Krystal sudah kembali seperti semula.

Yuri melangkah mundur selangkah, "Aku sama sekali nggak mengerti dirimu, Krystal jung," ucapnya pelan, "kau selalu saja seperti ini."

"Apa?"

Yuri berbalik dan berjalan menjauh dari tempat Krystal berdiri. Sesaat suasana sunyi. Krystal melirik pelan ke kelas di sampingnya. Beberapa siswa nampak memandanginya dengan tampang penasaran. Krystal dengan cepat berbalik dan melangkah pergi dari sana. Sial. Bahkan pertengkarannya kini dilihat banyak orang. Ia kesal sekali.

Tes.

Sebutir air bening mengalir dari mata oniknya. Krystal dengan cepat menghapusnya dan berlari ke ruang OSIS. Otaknya tidak bisa berpikir kali ini. Ia kesal. Marah. Juga sedih.

.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o.O

.

"Hei, ini naskahnya benar seperti ini?" teriak Irene heran. Ia melirik sekilas pada Jennie yang juga berekspresi aneh seperti dirinya.

"Memangnya kenapa?" tanya Suzy polos.

Irene terlihat mendelik mendengar tanggapan suzy yang sok lugu itu. Andai Krystal ada di sini, pasti sang ketua OSIS itu ikut stress setelah membaca naskahnya. Irene membuka-buka lagi lembaran naskah di tangannya.

WE ARE MARRY NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang