Sasuke membuka kedua matanya, merasakan hangat sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya. 'Apa Sakura yang memindahkan aku ke kamar?' batin Sasuke bertanya. Sasuke ingat semalam ia menangis dalam pelukan Sakura hingga tertidur.
Sasuke menyingkirkan selimut yang menutupi kakinya, ia turun dari kasur, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk kembali ke perusahaan. Sasuke tidak bisa terus libur dari pekerjaannya, walaupun sebenarnya dia tidak diharuskan bekerja di perusahaan, tetap saja ia harus mengetahui semua kejadian yang terjadi di perusahaan.
Setelah selesai bersiap, Sasuke berjalan keluar dari kamar. Ia mencium aroma masakan yang pasti dibuat oleh Sakura, aroma masakan Sakura memang selalu menggoda dan rasanya sangat lezat. Onxy Sasuke memperhatikan sekitar berharap dapat menemukan Sakura, nyatanya tidak.
Sakura sama sekali tidak terlihat, membuat Sasuke merasa kecewa. Tanpa berpikir panjang Sasuke duduk di kursi depan meja makan, ia mulai memakan makanan yang telah Sakura siapkan. Masakan ini masih hangat, pertanda Sakura belum pergi terlalu lama.
Ponsel Sasuke berdering, membuat Sasuke menghentikan makannya, dengan segera Sasuke mengangkat sebuah telepon untuknya yang ternyata dari Sakura.
"Ada apa?" tanya Sasuke.
"Aku sudah menerima gaji dari ibumu, dan mulai saat ini aku berhenti bekerja, Sasuke. Maaf aku tidak berpamitan dengan benar, aku tidak ingin mengganggu waktu beristirahatmu. Aku menelepon hanya untuk berpamitan." Jawab Sakura.
Sasuke melotot terkejut, apa-apaan ini, bukankah seharusnya Sakura berhenti besok?
"Apa maksudmu?! Bukankah kau seharusnya berhenti besok?!" tanya Sasuke sedikit terselip nada marah, di seberang sana Sakura merasa sangat bersalah.
"Maafkan aku, tidak ada alasan mengapa aku berhenti sekarang. Ibumu juga memperbolehkan, Sasuke, aku pamit. Jaga dirimu baik-baik." Balas Sakura menyesal, Sakura memang tidak mengetahui mengapa ia merasa ingin berhenti secepat mungkin. Tetapi yang Sakura duga mungkin saja ia hanya ingin beristirahat.
"Baiklah." Balas Sasuke yang kemudian mematikan telepon, kalimat 'Jangan berhenti sekarang, aku sudah merasa nyaman denganmu.' ingin sekali Sasuke utarakan, tetapi bibirnya terasa kelu, sulit sekali untuk dibicarakan pada Sakura. Ia sudah terbiasa melihat wanita itu disekitarnya, berbicara dengannya, dan bercanda dengannya. Semua itu berlalu dengan cepat, kehadiran wanita itu tanpa sadar membekas dalam kehidupannya.
"Tch, Sial!" umpat Sasuke melempar sendok dihadapannya, Sakura mengambil tindakan tanpa berbicara dulu padanya, ia tidak bisa terima.
《FM》
Setelah menelepon Sasuke, Sakura menghela napas lega, setidaknya ia sudah berpamitan dengan Sasuke. Setelah Sasuke tertidur, Sakura memindahkan Sasuke ke kamar pria itu dengan cara memapahnya, mungkin Sasuke sangat lelah hingga tidak terusik olehnya. Sakura sempat memperhatikan wajah Sasuke yang sedang tidur, menikmati helaan napas pria itu yang terdengar tenang dan beraturan.
Sakura terkejut saat merasakan getaran ponsel yang berada di saku celananya, Sakura membaca pesan tersebut yang ternyata dari ibu Sasuke. Ibu Sasuke memberitahukan bahwa ia telah mengirim uang atas pekerjaan Sakura yaitu merawat Sasuke. Setelah membacanya Sakura tersenyum kecil, dengan uang itu ia bisa melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda. Cita-cita yang sempat sirna oleh waktu, yang sempat membuatnya ingin menyerah, kembali ingin ia perjuangkan. Sakura mulai menerapkan prinsip 'Tidak ada kata menyerah dalam hidup'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Met 《R》✔
Fanfiction《03》 Upload ulang > (Cerita sebuah kisah) 21+ END Sakura berniat menolong seorang pria yang mabuk agar selamat sampai tempat tujuan, Sakura tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Namun, pertolongannya membawa kesalahan besar pada hidupnya. Bercint...