04

14.9K 844 49
                                    

Mendengar nama dan suara yang tidak asing, membuat Sakura menengadah menatap pria yang harus dia rawat beberapa bulan ke depan. Sakura terdiam kaku, matanya menatap Sasuke dengan pandangan tidak percaya. 'Ternyata hari ini aku benar-benar sial!' Inner Sakura.

"Sakura-chan kau hanya harus membantunya jika dia kesulitan." Jelas Mikoto, menyadarkan kembali Sakura dari alam bawah sadarnya. Sakura mengangguk mengerti dengan mengambil sebuah kertas yang disodorkan Mikoto kepadanya.

"Kertas ini berisikan kegiatan sehari-hari Sasuke, tapi tidak semua kegiatan Sasuke ada dalam kertas ini. Nanti kau bisa tanyakan pada Sasuke." Ucap Mikoto memberitahu.

Sakura membaca poin per poin, kemudian mengangguk mengerti.

Kegiatan inti Sasuke

• 05.30 : Sarapan.
• 06.00 : Berangkat ke kantor.
• 11.00 : Istirahat pertama.
• 15.15 : Istirahat kedua.
• 20.30 : Pulang kerja.

"Saya mengerti Mikoto-sama." Balas Sakura setelah ia membaca kertas tersebut.

"Baguslah, jika kau mengerti, kau bisa datang kembali besok pagi, kebetulan aku dan suamiku berangkat pukul delapan pagi. Apapun yang Sasuke mau turuti saja, tenang saja dia tidak akan meminta yang aneh aneh kepadamu." Mendengar Ucapan Mikoto membuat Sakura menatap Sasuke dengan pandangan menyelidik, Sasuke memandangnya datar dan tanpa minat.

"Baik, saya akan datang pada pukul delapan pagi."

"Baiklah, kau boleh pergi." Ucap Mikoto, membuat Sakura mengangguk mengerti.

"Saya tidak akan mengecewakan anda Mikoto-sama." Ucap Sakura yang kemudian berjalan keluar ruangan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Sasuke yang menyeringai di belakangnya.

《FM》

Sasuke pov

Aku membuka kedua mataku, yang pertama kali terlihat bukan ibuku melainkan Sakura. Sakura sedang memakan apel yang sengaja dibeli oleh ibuku untukku.

"Ternyata kau lebih berani dari yang ku duga!" aku berkata dengan nada sinis saat memperhatikan Sakura sedang menikmati apelnya. Sakura segera menaruh kembali apel yang sudah setengahnya ia makan.

"Ah, ternyata anda sudah bangun. Kaa-san anda yang menawarkan apel itu pada saya, ia mengatakan bahwa anda tidak menyukai makanan manis, tetapi apel yang beliau beli rasanya sedikit manis, maka dari itu beliau menawarkan pada saya." Jawabnya tanpa menatapku, aku merasa tersinggung, ia terlihat tidak mau menatapku.

"Tetap saja apel itu sudah menjadi milikku! Aku yang seharusnya memutuskan! Lalu dimana Kaa-sanku?" tanyaku kemudian.

"Beliau sudah pergi dari dua jam yang lalu. Beliau tidak tega membangunkan anda, karena anda memang masih dalam efek suntikan semalam."

"Hn, ambilkan aku minum!" titahku dengan nada memerintah. Sakura mendongak, wajahnya terlihat dibuat seramah mungkin. Sakura mengambil gelas di meja yang terletak tepat di sampingku.

"Minumlah." Sakura menyodorkan gelas yang berisi air putih padaku.

"Kau tidak lihat tanganku sedang terluka!" aku menatapnya sinis, aku bisa melihat ia menatapku dongkol. Sakura berdiri mendekatiku untuk membantuku minum.

Fate Met 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang