Ino telah sampai di altar, kedua matanya Masih menatap ke bawah, bahkan tidak berani mengangkat wajahnya untuk bertemu pandang dengan calon suaminya.
Ino bisa merasakan ayah tirinya telah melepaskan tangannya dari lengannya dan kemudian memberikan tangannya kepada mempelai pria.
Ino cukup merasa heran, karena pria yang sebentar lagi menjadi suaminya menggenggam dengan erat, sangat erat malah, seolah tidak mau melepaskan.
"Angkat wajahmu, Ino."
Deg!
Mendengar suara dengan nada lembut membuat Ino seketika mendongak. Raut keterkejutan terlihat jelas pada wajah Ino.
"I-Itachi ...?" gumam Ino dengan pandangan tak percaya, Itachi memberikan senyum tulus.
"Mau menikah denganku?" tanya Itachi.
"Tunggu bagaimana bisa kau kemari?" Ino memperhatikan pakaian yang Itachi pakai dan senada dengan dirinya.
"Tidak hanya diriku " Itachi melirik ke arah lain, hingga membuat Ino mengikuti arah dari lirikannya.
"Sasuke juga Sakura?" gumam Ino, yang melihat Sakura sedang tersenyum senang padanya.
"Apa jawabanmu?" tanya Itachi kembali.
"Aku tidak mengerti, bagaimana kau bisa kemari, dan menjadi mempelai priaku?" Ino memang sedang sangat bingung terhadap situasi yang tiba-tiba.
"Aku mencintaimu, Ino." Pengakuan Itachi sukses membuat Ino membelalakan kedua matanya.
"Tidak mungkin!" sanggah Ino tidak percaya atas apa yang ia dengar.
"Terlalu banyak yang harus dijelaskan, untuk sekarang kau hanya perlu menjawab- apakah iya atau tidak untuk pertanyaanku sebelumnya."
Melihat raut kebingungan pada wajah Ino, membuat Itachi kembali meyakinkan Ino. Itachi tau saat ini ia berada disini terlihat sangat tiba-tiba bagi Ino.
"Aku serius padamu, aku merasa tidak rela jika bukan aku yang menikah denganmu, berada di di sisimu, bersama denganmu hingga aku meninggalkan dunia ini. Aku mencintaimu, itu nyata, dan aku tidak akan memaksamu untuk menerima perasaanku, tetapi aku meminta jawabanmu darimu. Maukah kau menikah denganku?" kalimat panjang yang Itachi ucapkan sukses membuat mata Ino berkaca-kaca. Ino merasa sangat terharu namun ia masih merasa ragu, ia tidak percaya dengan semua yang sekarang terjadi.
Ino mengambil napas panjang, kemudian kembali bersuara. "Aku tidak terlalu yakin dengan pernikahan, pernikahan bukan persoalan yang mudah. Bahkan, tidak sedikit yang berpisah meski mereka sudah berjanji dihadapan tuhan. Menikah tidak menjamin kita dapat bersama, bagaimana jika di kemudian hari ternyata kita berpisah, kita saling melukai, seolah semua yang pernah kita lewati terlupakan begitu saja?" pandangan Ino terus tertuju pada Itachi, seolah lewat tatapan itu ia mengeluarkan ketakutannya selama ini.
Itachi sendiri dapat mengerti atas ketakutan Ino tentang pernikahan, apalagi karena latar belakang Ino, sebagai salah satu anak yang menyaksikan sendiri orang tuanya berpisah, tentu hal itu tidaklah mudah.
"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, bahkan sebelumnya akupun tidak berniat memiliki rasa padamu. Semua rasa ini terjadi secara alami, kita tidak boleh takut pada kegagalan orang lain, seharusnya kita belajar dari kegagalan mereka. Tidak sedikit juga suami-istri yang masih bersama setelah bertahun-tahun menikah. Menikah tidak semenakutkan itu, Ino. Asal kita mau terus belajar, aku yakin bisa bersama denganmu untuk selamanya. Aku yakin kau bisa jadi istri dan ibu yang baik dalam pernikahan ini. Ibuku pernah mengatakan padaku, bahwa menikah sedari awal harus ada rasa saling dan sekarang semua tergantung padamu. Apakah kau memiliki rasa yang sama padaku dan percaya padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Met 《R》✔
Fanfiction《03》 Upload ulang > (Cerita sebuah kisah) 21+ END Sakura berniat menolong seorang pria yang mabuk agar selamat sampai tempat tujuan, Sakura tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Namun, pertolongannya membawa kesalahan besar pada hidupnya. Bercint...