21

7.5K 445 14
                                    

Itachi terpaku melihat orang yang memayunginya adalah orang yang ia kenal, seorang wanita yang menjabat sebagai sekretaris pribadinya setelah ayahnya mengurus anak cabang di Kanada- Ino.

Itachi segera berdiri, mendorong payung supaya ia dapat merasakan kembali air hujan.

"Mengapa tidak berteduh?" teriak Ino supaya suaranya dapat terdengar oleh Itachi.

Hujan semakin besar, Ino menatap khawatir pada anak bosnya ketika melihat kaos Itachi yang sudah sangat basah. Itachi kembali duduk menikmati air hujan tanpa berkata apapun. Ino kembali berdiri menjulang di depan Itachi dan memayunginya,  membuat Itachi bergeser, Ino pun ikut bergeser supaya Itachi tidak kehujanan, Itachi kembali bergeser membuat Ino kembali bergeser, Itachi lagi-lagi bergeser seraya memberikan tatapan tajam.

"Berhenti mengganggu kesenanganku!" amuk Itachi dengan nada dan pandangan tajam. Bukannya takut,  Ino malah terlihat cuek.

Ino melipat payungnya,  ia duduk di samping Itachi seraya menyimpan payung miliknya di bangku yang kosong. Itachi mengernyit, mengapa Ino malah ikut-ikutan menikmati air hujan?

"Apa yang kau lakukan?" tanya Itachi heran.

Kini, Itachi malah jadi memperhatikan Ino, bukannya menikmati kembali air hujan. Ino dapat merasakan udara dingin yang menusuk kulitnya karena baju miliknya sudah basah, ia melirik Itachi yang heran dengan apa yang ia lakukan.

"Kau mengatakan ini kesenanganmu, bukan? Aku ingin tahu bagaimana air dan udara yang dingin ini menjadi kesenanganmu." Balas Ino cuek, Ino melakukan yang seperti Itachi tadi lakukan, kepala Ino menengadah ke atas dengan kedua mata tertutup.

Itachi memilih untuk mengabaikan kehadiran Ino, ia kembali melakukan kegiatan yang ia lakukan tadi sebelum Ino mengacaukan.

"Kau sangat kenanak-kanakkan." Gumam Ino.

Itachi hanya diam, ia memilih menikmati air hujan.

"Aku benci sifat itu." Ucap Ino kembali.

"Kau membenci anak-anak?"

"Tidak juga, aku hanya membenci sikap lemah mereka."

"Salah satu tugas orang tua melindungi anaknya. Jika anak terlahir kuat, maka bagaimana orang tua melindunginya? Ketika anak kuat, dia tidak akan membutuhkan perlindungan kedua orang tuanya."

"Tidak semua orang tua melindungi anaknya,  Itachi-san."

"Ya, kau betul."

Mereka berdua sama-sama terdiam, merasa tidak perlu untuk melanjutkan percakapan.

Waktu terus berlalu hingga telah lewat lima belas menit, dan hujan pun tidak menunjukkan akan berhenti. Itachi melirik lewat ekor matanya, ia melihat tangan Ino yang gemetar. Itachi berdiri menjulang di depan Ino, ia mengambil payung milik Ino lalu membukannya, dan kemudian memayungi Ino.

Ino membuka kedua matanya, menatap Itachi.

"Pulanglah, aku juga akan pulang!" ucap Itachi.

Ino memeluk dirinya sendiri, ia memang tidak terlalu tahan dengan udara yang dingin. Ino berdiri menyejajarkan diri dengan Itachi.

"Kau akan pulang ke mana?" tanya Ino dengan mengangkat salah satu sudut bibir miliknya. "Aku dengar dari ayahmu, bahwa kau tidak lagi menggantikannya,  lalu sekarang bagaimana hidupmu?"

Ino sempat bertanya kepada Fugaku ke mana Itachi dipindahkan, hal mengejutkan ia ketahui, dengan ringan Fugaku mengatakan Itachi akan dikeluarkan dari silsilah keluarga Uchiha.

Mulut Itachi tertutup rapat.

"Jadi di mana tempatmu sekarang, Itachi-san?"

"Hotel." Jawab Itachi yang mengembalikan kembali payung kepada pemiliknya.

"Itachi-san, anda bisa mampir terlebih dahulu ke rumahku!" ucap spontan Ino ketika melihat Itachi akan pergi.

"Rumahku tidak jauh dari sini, dan juga hotel cukup jauh dari daerah sini."  Ino merasa simpati kepada Itachi, walaupun tidak mengetahui masalah apa saja yang menimpa Itachi, ia tetap ingin menolong Itachi yang sempat menjadi bosnya.

"Baik, aku akan menerima tawaranmu." Balas Itachi.

Ino mengangguk, kemudian menuntun Itachi ke arah rumahnya yang memang tidak begitu jauh hanya tinggal masuk gang, dan mereka sudah sampai.

Ketika telah berada di dalam rumah Ino, hal pertama yang dilakukan Itachi adalah meminjam kamar mandi, setelah ia keluar dengan handuk yang berada di pinggang nya, Itachi melihat Ino yang menyodorkan sebuah pakaian yang masih terlipat, dan Itachi menerimanya.

"Itu baju Sasuke,  semoga saja pas di tubuhmu." Ucap Ino.

"Sasuke sering ke sini?" tanya Itachi dengan nada sedikit terkejut.

Itachi memasang kaos tanpa memperhatikan sedari tadi Ino menahan rasa malu.

"Hanya beberapa kali, untuk menemui Sakura jika Sakura ada di sini. Aku sudah buatkan susu hangat,  di rumah ini tidak ada kopi atau semacamnya hanya ada susu. Dan di dapur ada spaghetti yang baru aku buat." Ucap Ino yang segera melengang pergi ke dalam kamarnya, kini saatnya ia yang membersihkan badan.

Setelah merasa dirinya rapi dengan kaos yang hangat,  Ino kembali keluar kamar untuk menemui Itachi, Ino tersenyum kecil melihat Itachi tertidur di sofa, mata Ino melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul delapan malam.

Ino kembali ke kamar dengan membawa selimut untuk Itachi.

《FM》


Cup~
Sasuke memangut bibir milik Sakura, melesakkan lidahnya dan mengajak lidah Sakura untuk saling berpangutan. Sakura mengalungkan lengannya pada leher Sasuke, menikmati setiap sentuhan Sasuke.

Tangan besar dan hangat Sasuke merambat masuk ke dalam kaos Sakura, menyentuh payudara Sakura,  Sasuke memainkan lidah Sakura juga payudara Sakura hingga membuat Sakura keenakkan.

"Ahnn~" Desah Sakura ketika Sasuke memainkan puting miliknya.

Tangan Sakura bergerak membuka kaos Sasuke hingga Sasuke bertelanjang dada, Sasuke kembali mencium Sakura yang tadi sempat terhenti, tangannya bergerak di punggung Sakura untuk membuka kaitan bra yang Sakura pakai. Keduanya saling menjauh dengan terburu-buru untuk membuka pakaian masing-masing, lalu kembali saling menyentuh, tangan Sakura menyentuh perut Sasuke seraya mengelusnya.

Sasuke menyentuh kewanitaan Sakura dengan kedua jarinya, menggesek di sana hingga membuat Sakura sangat basah.

"Sasu~ cepat masukkan!" pinta Sakura terdengar menggoda bagi Sasuke. Sasuke pun merasa tidak sanggup menahannya lebih lama, ia membuat Sakura menungging dan dengan perlahan memasukkan kejantanannya, kemudian memaju-mundurkan tubuhnya dengan tempo cepat.

"Ahh ..., Ahh ..., ahh ..., ahh ...," Sakura mendesah hebat, baru saat ini mereka melakukan dengan sama-sama sadar, dan saling jujur atas perasaan mereka.



《FM》





Setelah ketiduran di rumah Ino, Itachi kembali berjalan-jalan mencari pekerjaan, ia tidak bisa hanya diam saja. Itachi mendapatkan selembaran brosur informasi tentang pekerjaan di Taman Kanak-Kanak Nagamami, ketika melihatnya ia merasa tertantang untuk mencoba.

Seperti yang biasa Shizune lakukan, ia akan berbicara beberapa menit dengan para orang tua murid, ia baru selesai berbincang dengan orang tua Kawaki tentang perilaku Kawaki yang sangat jahil. Shizune membalas senyum orang tua wali ketika mereka berpamitan,  Shizune menghampiri Itachi ketika melihatnya.

"Itachi." Sapa Shizune.

BERSAMBUNG

13-02-2020/21.26/Kamis
Revisi : 29-01-2021/jumat/14.54
13-03-2022/Minggu/11.31
By. Sasusaku08

Fate Met 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang