Nineteen

253 41 3
                                    

Typo bertebaran~

Setelah mendengar seruan namja itu Yeri, Lisa, Rosé, dan Joy dengan cepat berlari menuju UKS. Walaupun Joy tidak tau siapa itu Yoona tapi entah kenapa membuatnya merasa sangat cemas.

Rosé yang berlari kencang paling depan mendobrak pintu UKS dengan keras. Membuat penjaga UKS terkejut dengan sikap Rosé. Untungnya ia tidak marah karena dia tau pasti orang orang di sini mempunyai hubungan dengan pasien.

"Kenapa bisa dia seperti ini?" Yeri tak dapat membendung air matanya.

Rosé duduk dengan kepala Yoona yang terlihat sobekan di area kepalanya membuat orang orang yang melihatnya meringis.

Darah nya terus berjalan keluar. Tidak bisa di tunggu lebih lama lagi mereka harus segera memanggil ambulan.

"Apa kalian sudah menelpon ambulan?" Tanya Lisa pada penjaga UKS tersebut.

"Sudah, aku sudah menelponnya mereka sedang dalam perjalanan" Jawaban penjaga UKS tersebut sambil menatap Lisa.

"Yeri... tenang lah jangan menangis terus" Joy yang senantiasa menenangkan Yeri yang masih menangis.

Dapat di dengar suara seruni ambulan menggema di lapangan sekolah. Membuat seluruh para siswa dan siswi berhamburan mendatangi area lapangan untuk melihat Yoona yang akan di bawa ke rumah sakit.

Dengan cepat mereka membopong Yoona ke dalam ambulan tersebut. Siswa dan siswi meringis melihat luka sobekan yang ada pada Yoona.

"Ku harap kamu baik baik saja"

"Semoga cepat sembuh"

"Pasti itu sangat menyakitkan"

"Ya ampun mengerikan sekali"

Itulah yang Lisa dengar dari mulut para siswa dan siswi yang ada di sekolah ini. Ada yang khawatir dan ada yang biasa saja.

"Lisa.. kamu di sekolah aja menenangkan Yeri" Ucap Rosé yang sudah ada di dalam ambulan menemani Yoona.

"Aku akan pergi sendiri, dan tolong kabari Irene atau Jennie unnie" Lanjut Rosé setenang mungkin. Ia tak mau menangis di depan semua orang yang menatap mereka.

"Nee... kamu hati hati ya Chaeng" Ucap Lisa sambil menatap sendu ke arah Yoona yang masih berbaring lemah.

Setelah menyelesaikan percakapan singkat itu. Mobil ambulan langsung melaju menuju rumah sakit terdekat agar Yoona tak kehilangan banyak darah.

"Wae? kenapa kamu bisa seperti ini?" Ucap Rosé yang akhirnya menangis tersedu sedu di dalam mobil ambulan sambil membersihkan darah yang mengenai baju seragam putih Yoona. Ia tak merasa jijik sedikitpun ini hanya darah adiknya bukan orang lain.

"Bertahan lah- kumohon.."

Lisa side

Yoona dan Rosé sudah pergi dengan mobil ambulan yang melaju yang akan membawa korban menuju rumah sakit terdekat.

Joy sudah membawa Yeri menuju UKS. Untuk menenangkan dirinya. Lisa berjalan menuju UKS sambil memainkan hp miliknya. Mencari nomor Irene.

Irene side

Irene sedang sibuk di depan komputer. Menyiapkan proposal miliknya yang masih beberapa bulan lagi menuju deadline. Dia terlalu rajin sepertinya.

Setelah selesai dengan proposal nya ia merasa sedikit lelah. Sekarang sudah jam istirahat untuk para karyawan di perusahaan ini.

Ia meregangkan tubuh nya sebelum ia berdiri dan ingin menuju kantin kantor. Sebelum ia berdiri hp nya berbunyi menandakan seseorang menelpon dirinya. Niatnya untuk pergi makan siang ia urungkan karena harus menjawab panggilan tersebut.

I'm depression human [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang