Twentyone

239 46 1
                                    

Sekarang adalah jadwal Rosé dan Jennie yang menjaga Yoona. Untung saja ini hari Sabtu jadi Rosé bisa menjaga Yoona bersama Jennie.

"Unnie... apa Yoona sudah bangun?" Tanya Rosé pada Jennie yang sibuk dengan hp nya.

"Sepertinya belum, unnie akan coba bangunkan dia karena ini udah siang banget" Ucap Jennie sambil beranjak menuju ranjang pasien untuk membangun kan Yoona, pasal nya ini jam 9.30.

Di susul Rosé dari belakang untuk melihat Yoona sudah bangun atau belum.

"Yoona-ah~ ayo bangun~" Jennie membangunkan Yoona lembut. Rosé mengerut kan kening nya. Tumben sekali unnie nya ini membangunkan Yoona sangat lembut.

"Eugh.." Hanya erangan halus yang keluar dari mulut Yoona

"Bangun lah ini sudah terlalu siang" Ucap Rosé sambil merapikan rambut Yoona yang menutup wajah miliknya.

"Aku udah bangun dari tadi tapi kalian belum bangun jadi aku lanjutin tidur aja" Ucap Yoona lemas dengan muka yang masih sedikit pucat.

Suasana menjadi hening saat itu juga, dan satu menit kemudian terdengar suara gemuruh dari perut seseorang. Siapa lagi kalau bukan Rosé.

"Oh cacing ku sedang meraung unnie" Ucap Rosé sambil mengelus perut nya. Untuk menenangkan para cacing miliknya yang meronta ronta kelaparan.

"Terus kenapa laporan dengan ku?" Jennie sengaja pura pura tidak peka dengan apa yang di ucapkan oleh Rosé.

"Ish..unnie, beliin kek makanan dasar gak pekaan" Rose memajukan bibir nya lucu membuat Yoona ingin meremas biji matanya.

"Sok lucu ih" Gumam Yoona yang dapat di dengar oleh Rosé dan Jennie.

Jennie hanya tertawa mendengar nya sementara Rosé menunjukkan muka kesal nya ke Yoona.

"Apa?" Tanya Yoona polos saat di pandang tajam oleh Rosé.

"Gapapa" Ucap Rosé jutek.

"Oh unnie marah? Yaudah sih gapapa. Tinggal balik marah mudah kok" Ucap Yoona lebih jutek dari Rose.

Kalian harus tau, kalau misalnya mereka berantem sama Yoona terus kalian yang marah. Dia ga bakalan minta maaf, dia nya malah balik marah. Kadang unnie nya bingung yang salah siapa yang marah siapa. Ga habis pikir emang.

"Yee... Malah balik marah dia" Ucap Rosé sambil mengusap kepala Yoona sampai membuat rambut panjang nya berantakan.

"Cepat ih unnie aku lapar nih" Lanjut Rosé yang mulai ngegas.

"Anda ingin makan apa tuan putri Park Chaeyoung?" Tanya Jennie dengan penekanan di setiap katanya.

"Biasa.."

"Huftt... iya deh tunggu bentar ya" Ucap Jennie yang mulai beranjak untuk membeli makanan untuk dirinya dan Rosé. Yoona? Dia belum boleh makan makanan luar rumah sakit.

Tiba tiba Rosé teringat dengan kejadian yang menimpa adiknya ini. Kenapa ini bisa terjadi belum ia tanyakan pada adiknya saat ini.

"Sebenarnya kamu kenapa?" Rosé menatap lekat ke mata Yoona. Yoona berusaha tak menatap mata yang penuh penyelidikan itu.

"Aku akan cerita sampai Jennie unnie datang" Ucap Yoona tanpa menatap Rosé sedikit pun.

Tak lama setelah pembicaraan itu seorang suster masuk dengan membawa alat yang di gunakan Yoona untuk bernafas.

"Yoona Kim. Ini saat nya jadwal anda menggunakan oximeter lagi" Ucap suster tersebut sopan.

Yoona tak menjawab ia hanya membiarkan suster itu memasangkan alat itu pada bagian sekitar wajahnya.

I'm depression human [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang