Cemburu

14K 1K 13
                                    

Hari menjelang malam ketika mobil Cacha memasuki area parkir sebuah kafe. Gadis itu punya janji temu dengan Hans.

"Cha!" Seruan itu membuat Cacha tersenyum cerah. Sosok Hans juga nampak baru datang. Jadi mereka memasuki kafe bersamaan.

Karena status Hans yang seorang selebriti, keduanya tidak bisa memilih tempat duduk seperti pengunjung lain. Hans membawa Cacha ke ruangan khusus di dalam kafe.

"Sebenarnya ini kafe punya gue. Gimana? Bagus nggak?" Lelaki tampan itu merasa bangga.

"Kalo dari segi interior, terus suasana, ya bagus. Cuma aku kan belum nyicip makanan sama minumannya."

"Enaklah pokoknya..." Hans berpromosi.

Tidak lama pesanan yang sudah dipesan lelaki itu jauh-jauh waktu, datang.

Sepotong tiramisu, blackforest, strawberry cheesecake, dan brownies, terhidang di meja. Lengkap dengan es kopi Americano dan kopi latte.

"Ini semua menu unggulan di kafe ini. Cobain deh," ucap Hans dengan semangat.

Lelaki itu memotong tiramisu dengan garpu, lalu mengarahkannya ke mulut Cacha.

"Aaa..."

Melihat itu Cacha tersenyum dan mengambil alih garpu dengan tangannya. Menyuap sendiri potongan tiramisu tersebut.

"Enak." Komentar singkat, padat, dan jelas.

"Oh iya, aku ngajak temen ke sini. Katanya kamu mau dikenalin sama cewek? Bentar lagi dia dateng." Ungkap gadis itu akhirnya.

"Cantik nggak?" Pertanyaan standar memang, tapi Hans sangat memerhatikan wajah dan penampilan.

"Jelas." Walau yakin, tapi Cacha tetap harap-harap cemas. Masalahnya teman yang dimaksdud adalah Zi. Cantik, tapi kurang peduli pada penampilan.

"Baguslah." Tanggap lelaki itu kurang semangat.

Beberapa menit kemudian, pintu ruangan khusus itu diketuk. Lalu sosok Zi muncul.

"Hai!" Sapa si tomboy dengan ceria.

Hari ini, penampilan Zi cukup lumayan. Dia memakai celana jins hitam, atasannya blouse polos warna peach. Rambut panjang yang selalu diikat asal, tergerai rapi. Soal wajah, Zi tidak begitu suka berdandan, tapi dia tetap cantik dengan wajah polos bercahaya.

"Ini Zi sahabatku. Zi, kamu kenal dong ini siapa." Sambut Cacha.

"Wow... ini gue mau ngopi-ngopi sama artis terkenal?" Gadis tomboy itu takjub. Lalu bersalaman dengan Hans.

"Bentar ya... aku tinggal dulu ke toilet," pamit Cacha. Sengaja.

Gadis mungil itu segera keluar ruangan. Lalu mengeluarkan ponselnya. Baru ingat kalau belum mengabari Adri.

--------------

Cacha
|Mas, aku pulanga agak telat
lg bareng Hans sama Zi|

Pesan yang baru saja masuk di ponsel Adri. Tepat ketika lelaki itu memasuki rumah.

Mas Adri
|Pulangnya jgn mlm2|

Mau melarang?

Toh gadisnya sudah sampai di tempat. Hanya saja, perasaan Adri menjadi gelisah. Tidak senang jika istrinya dekat dengan Hans. Walau dia tahu, Hans adalah lelaki baik, teman baiknya.

Mendadak Nikah 2 ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang