Orang Tua Sehari

12.9K 1K 11
                                    

Pagi-pagi sekali di hari minggu. Cacha dan Adri kedatangan tamu. Rian bersama istri dan bayi mungil mereka.

"Tumben?"

Cacha mempersilakan mereka masuk.

"Pagi banget lagi." Komentarnya.

Rian hanya meringis dan duduk di sebelah sang istri. Sementara Syafa terlelap dalam dekapannya.

"Bilang, Bang." Bisik Nanda sambil menyenggol dengkul Rian dengan dengkulnya.

"Kamu aja," balas lelaki dua puluh enam tahun itu.

"Ada apa?" Tanya Cacha yang sejak tadi hanya menyimak.

"Gini, aku sama Bang Rian mau pergi. Ada acara..." Buka Nanda. Kalimatnya menggantung.

Wanita satu anak itu melirik sang suami. Meminta untuk melanjutkan kalimatnya.

"Iya, mau nitip Syafa. Nanti sore juga kita jemput kok." Sambung sahabat Cacha sejak SMA itu.

Mendengar itu Cacha terkekeh. Dia sih sama sekali tidak keberatan di titipi Syafa. Setahunya, bayi empat bulan itu termasuk anak yang tenang dan tidak gampang rewel.

"Boleh banget." Sambut gadis itu bersemangat.

"Beneran?" Nanda memastikan.

"Iya."

"Alhamdulillah..." ucap pasangan suami istri itu bersamaan.

"Tadinya mau nitip Mama, tapi pada pergi ke Kuningan. Ada acara juga." Jelas Rian.

"Yaudah. Gak apa-apa. Aku seneng juga kok ada Syafa di rumah."

Begitulah akhirnya bayi cantik itu berpindah dari dekapan Rian ke dekapan Cacha. Masih tidur dengan tenang. Belum menyadari bahwa orangtuanya pergi.

------------------

"Assalamualaikum."

Pintu depan terbuka. Rumah sangat sepi. Bahkan tv pun tidak menyala.

Adri yang baru pulang bermain tenis bersama bapak-bapak komplek mengedarkan pandangan ke sekeliling rumah.

"Cha?" Panggilnya.

"Cha!"

"Sssttt!!!"

Gadis itu tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar. Dia menutup daun pintu dengan perlahan. Sebisa mungkin tidak menimbulkan bunyi yang bisa mengagetkan Syafa.

"Kenapa?" Tanya lelaki itu bingung.

"Sssttt... jangan berisik. Syafa lagi tidur." Bisik Cacha.

"Syafa?" Adri balas berbisik.

Tubuh lelaki tiga puluh satu tahun itu terdorong pelan menuju sofa. Lalu duduk setelah Cacha menarik tangannya.

"Rian sama Nanda nitip. Nanti sore dijemput. Mereka lagi ada urusan gitulah, makanya nitip. Mamanya juga lagi pergi, jadi terpaksa nitip kesini." Jelas Cacha dengan suara sepelan mungkin.

Mendengar itu Adri paham sekarang.

"Tapi, nggak apa-apa kamu sendirian sama Syafa di rumah? Aku mau pergi sebentar. Ada rapat sama crew Dokter Z."

Lelaki itu jelas khawatir. Sepengetahuannya, Cacha tidak berpengalaman mengurus bayi. Mungkin kalau anak seumur Aciel tidak apa-apa. Tapi Syafa? Masih bayi. Baru empat bulan.

Mendadak Nikah 2 ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang