Menggali Informasi

19.7K 1.3K 15
                                    

Tangan Cacha bersedekap di depan dadanya. Memandang lurus pada sosok Adri yang duduk di depan. Jarak mereka hanya terhalang meja kafetaria rumah sakit.

"Rumor yang beredar, apa itu benar?" Tanya Cacha to the point.

Adri juga bersedekap. Keduanya saling pandang dengan tatapan tajam.

Aura kegelapan menguar dari tubuh mereka. Bahkan orang yang melihat dari jauh pun akan merasa tidak nyaman mendekat.

"Rumor hanyalah rumor. Asalnya bukan dari sumber yang kredibel." Jawab Adri berbelit. Tidak jelas menyangkal tapi juga tidak mengiyakan.

Gadis itu tersenyum miring, "jawaban yang punya arti bercabang."

Cacha menyeruput kopi panas dalam cangkir di hadapannya.

"Kalau rumor itu benar, berarti Mas Adri semalam cuma jadikan aku tameng untuk menghadapi wartawan. Kalau salah harusnya bisa dengan tegas bilang tidak." Sembur Cacha.

Gadis itu mengeluarkan audio recorder dari dalam tasnya.

"Mungkin aku bisa dapat berita ekslusif sekarang." Cacha menyeringai.

Hari ini, dia menempatkan diri sebagai wartawan. Memanfaatkan hubungan mereka.

Bisa dibilang mereka berteman. Adri adalah kakak lelaki Dira. Sejak kecil mereka sudah saling mengenal karena bertetangga.

"Wah... jadi begini seorang Cacha waktu lagi kerja?" Adri juga menyeringai.

Sebenarnya gadis itu sudah frustasi. Adri sangat pandai berkelit. Ada saja lontaran ucapan yang sama sekali tidak mengacu pada pertanyaan.

"Mas, aku serius. Masalah ini harus clear." Ucap gadis itu.

Adri menghela napas, "rumor adalah berita dari sumber yang tidak kredibel." Ulangnya.

"Jadi, sebagai seorang yang kredibel, tolong klarifikasi." Sambut Cacha. "Atau jawaban tadi akan punya arti yang bercabang."

Masih menatap lurus pada mata Cacha, Adri kemudian berkata, "tulislah semaumu. Jika benar, kamu dapat applause dari orang-orang. Jika salah, karirmu bisa hancur."

Lelaki itu berdiri dari posisi duduknya. Merapikan jubah putih yang menandakan dirinya seorang dokter.

"Pilih salah satu dari cabang, atau diam." Ujarnya sebelum pergi.

Hati Cacha mencelos. Gadis itu rasanya ingin menangis saja. Frustasi karena tidak mendapat jawaban yang jelas.

Sebenarnya gadis itu tidak berniat untuk membuat berita tentang ini. Itu hanya gertakan semata. Dia ingin tahu kebenaran.

Gadis itu tidak mau hanya dijadikan alat untuk menutupi kebenaran seperti semalam. Menenggelamkan rumor dengan msnciptakan rumor baru tentang Adri dan dia.

Walau Cacha diam-diam menyimpan rasa sejak dulu, tapi dia tidak suka seperti ini. Perasaan Adri tidak jelas dan gadis itu adalah seseorang yang menjunjung tinggi kejelasan.

* * *

Demi mendapat informasi, Cacha akhirnya memberanikan diri menghampiri seorang aktor yang dirumorkan terlibat hubungan spesial dengan Adri.

Hans namanya. Lelaki dua puluh sembilan tahun bertampang indo. Sangat tampan dengan skill akting yang sangat diapreasi para sineas dalam negeri.

Film-film lokal tiap tahunnya di dominasi oleh wajah Hans sebagai pemeran utama, atau pun karakter penting dalam film.

Dan disinilah Cacha sekarang. Duduk dalam ruangan di sebuah kantor agensi artis yang menaungi Hans.

Mendadak Nikah 2 ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang