Daddy Ali

13.9K 499 13
                                    

"Baby Prilly, dimana kamu sayang?" seorang lelaki dengan balutan jas yang gagah dengan tas jinjing laptop yang ada di tangan kanannya dan juga beberapa kantong belanja di tangan sebelah kirinya memasuki rumah mewah bak istana.

"I'm here dad." seoarang gadis mungil berusia 17 tahun dengan gembira menghampiri pria itu.

"aku merindukanmu dad," gadis yang dipanggil Baby Prilly itu langsung memeluk pria tadi.

"aku juga merindukanmu Baby Prilly, tapi tangan dad penuh tidak bisa membalas pelukkanmu." pria itu menundukkan pandangannya kepada anak gadisnya itu.

"Dad aku bukan baby lagi, kenapa selalu memanggilku baby. Aku sudah dewasa dad." gadis itu protes karena sampai sekarang daddynya selalu saja memanggilnya dengan embel-embel baby.

"oh benarkah putriku kini sudah beranjak dewasa, berarti aku sudah tua." ucap pria itu.

"bagiku dady Ali tidak tua, bahkan semakin hari daddy semakin tampan." ucap Prilly.

"kau merayu daddy sayang?" tanya pria itu yang ternyata namanya adalah Ali.

"aku tidak merayumu dad, tapi itu adalah fakta," sahut Prilly

"oke baiklah daddy percaya, karena sampai sekarang banyak sekali wanita yang satu pekerjaan dengan daddy menawarkan diri untuk menjadi ibu tirimu." Ucap Ali sambil berjalan menuju ruang keluarga dan duduk di sofa yang tersedia.

"percaya diri sekali kamu dad," Prilly mencemooh daddynya itu.

"sini duduk sama daddy!" ucap Ali sambil menepuk bagian sofa di sebelah kirinya. Prilly pun menghampirinya dengan segera dan senang. Tidak butuh waktu lama Prilly sudah duduk di samping hot daddynya itu.

"bagaimana sekolahmu baby?" tanya Ali sambil mengelus kepala Prilly.

"aku tidak begitu senang dengan teman laki-laki ku dad,"

"kenapa begitu baby?"

"mereka semua selalu saja menggangguku, sudah aku katakan aku tidak ingin berpacaran tapi mereka masih saja nekat menembakku untuk dijadikan kekasih." Prilly menceritakan bagaimana kelakuan rata-rata teman lelakinya.

"wow ternyata putriku yang satu ini sangat mempesona sampai-sampai semua teman laki-lakinya menyukai." ucap Ali

"lalu kenapa tidak kamu jadikan salah satu dari mereka jadi pacarmu?" tanya Ali

"tidak ada yang tampan," sahut Prilly membuat Ali tertawa, oh putrinya pintar sekali menilai fisik orang.

"masa tidak ada yang tampan satupun baby?" tanya Ali tidak percaya

"sebenarnya mereka tampan, tapi tidak setampan daddy Ali." ucap Prilly sukses membuat Ali tergelak. Jadi kriteria laki-laki idaman putrinya adalah ayahnya sendiri.

"sangat mustahil sayang jika kau menginkan laki-laki seperti daddy, karena daddy cuma ada satu di dunia ini." sahut Ali gemas dengan Prilly, putrinya tidak berubah banyak. Bagi Ali Prilly tetap kekanakan seperti dulu.

"yasudah kalau begitu daddy saja yang jadi pacarnya Prilly." lagi-lagi Ali tertawa, yang benar saja masa ia menjadi kekasih anaknya sendiri.

"kau sangat polos sayang, kamu belum terlalu mengerti apa itu cinta. Suatu waktu kamu pasti akan tahu sendiri bagaimana cinta itu bekerja." ucap Ali.

"dad tapi waktu itu aku pernah membaca novel, seorang ayah menikahi putrinya sendiri." mata Ali membelalak mendengar ucapan Prilly.

"dapat darimana kamu novel seperti itu?" tanya Ali penasaran, semoga saja bukan novel miliknya yang ada di ruang kerjanya.

My Hot Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang